Archive for category Umum

Makin Tinggi Makin Lebar

Dalam kehidupan yang namanya makin tinggi makin sempit seharusnya, seperti Piramida di Mesir, yang ujungnya runcing.

Akan tetapi perlu di ketahui, bahwasanya ilmu agama itu makin tinggi tingkatannya makin lebar cakupannya, tidak seperti halnya ilmu dunia yang makin sempit cakupannya.

*/ Ilmu Dunia

* Waktu SD ilmu yang dipelajari ada Matematika, IPA, IPS, BahasaIndonesia, Bahasa Inggris, Agama, Bahasa Jawa, PPKN, dll.
* Waktu SMP sama dengan SD
* SMA pelajaran makin dikurangi, karena ada penjurusan, apalagi yang SMK
* Waktu kuliah makin sempit lagi cakupannya, karena hanya prodi tertentu saja

*/ Ilmu Agama

* Ketika usia caberawit [PUAD, TK, SD], belajar huruf hijaiyah, harokat, iqro’
* Memasuki usia pra remaja [SMP] mulai belajar bacaan Al-Qur’an makna dan keterangan, dan beberapa hadits himpunan
* Waktu usia remaja [SMA-lulus/sebelum nikah] mulai belajar beberapa hadits Kutubussittah yang diadakan oleh PAC, PC, DPD
* Bila selalu melanjutkan dengan mondok untuk menghatamkan kutubussittah dan seterusnya

Urusan agama ini akan terus meluas dan meluas mengikuti perkembangan zaman dengan hukum yang tetap yang telah diterapkan oleh Sang Pencipta Yang Maha Esa [Allah SWT] dan yang telah diterangkan pula oleh RosulNya yaitu Muhammad SAW. Hukum dalam agama mencakup tiap aspek ilmu pengetahuan yang ada, agar ilmu itu tidak melewati batasan-batasan, justru agar ilmu itu bermanfaat.

Contoh:

#Dalam ilmu kesehatan

‘Siwak berbentuk batang, diambil dari akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon Arak adalah pohon yang kecil, seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, diameternya lebih dari 1 kaki, jika kulitnya dikelupas warnanya agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna coklat dan bagian dalamnya berwarna putih, aromanya seperti seledri dan rasanya agak sedikit pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata siwak diambil dari kata arab �yudlik� yang artinya adalah �memijat� (yakni memijat bagian dalam mulut). Jadi siwak lebih dari hanya sekedar sikat gigi biasa. Selain itu, batang siwak memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walau dibawah tekanan yang keras, bahkan batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara pas untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi dan menghilangkan plaque. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Perlu diketahui, bahwa sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi, menjadikan lingkungan mulut sangat baik untuk aktivitas pembusukan yang dilakukan oleh berjuta-juta bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, gusi berdarah dan munculnya kista. Selain itu, bakteri juga menghasilkan enzim perusak yang �memakan� kalsium gigi sehingga menyebabkan gigi menjadi keropos dan berlubang. Bahkan, pada beberapa keadaan bakteri juga menghasilkan gas sisa aktivitas pembusukan yang menyebabkan bau mulut menjadi tak sedap.

Penelitian terbaru terhadap kayu siwak menunjukkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plaque, mencegah gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang bermanfaat, seperti :
– Antibacterial acids, seperti astringents, abrasive dan detergents yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi dan menghentikan pendarahan pada gusi. Pada penggunaan siwak pertama kali, mungkin terasa pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard di dalamnya yang merupakan substansi antibacterial acids tersebut.
– Kandungan kimia seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluoride, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimethyl amine, Salvadorine, Tannins dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
– Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, menjadikan mulut menjadi harum dan menghilangkan bau tak sedap.
– Enzim yang mencegah pembentukan plaque yang menyebabkan radang gusi. Plaque juga merupakan penyebab utama tanggalnya gigi secara premature.
– Anti decay agent (Zat anti pembusukan), yang menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah proses pembusukan. Selain itu siwak juga turut merangsang produksi saliva (air liur) lebih, dimana saliva merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.

Sebuah penelitian terbaru tentang �Periodontal Treatment� (Perawatan gigi secara periodik/berkala) dengan mengambil sample terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para ilmuwan dari King Abdul Aziz University, Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal treatement untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada studi yang dilakukan terhadap negara-negara lain, hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan siwak berhubungan sangat erat terhadap rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap �Periodontal Treatment�.

Penelitian lain dengan menjadikan bubuk siwak sebagai bahan tambahan pada pasta gigi dibandingkan dengan penggunaan pasta gigi tanpa campuran bubuk siwak menunjukkan bahwa prosentase hasil terbaik bagi kebersihan gigi secara sempurna adalah pasta gigi dengan butiran-butiran bubuk siwak, karena butiran-butioran tersebut mampu menjangkau sela-sela gigi secara sempurna dan mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih bersarang pada sela-sela gigi. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan di dunia menyertakan bubuk siwak ke dalam produk pasta gigi mereka. WHO pun turut menjadikan siwak termasuk komoditas kesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan. Mari kita budayakan hidup sehat dengan bersiwak�!!!’.

Rosulullah SAW bersabda “Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu”

hal tersebut telah disunahkan Rosulullah SAW.

#Adapun contoh lain masih banyak dan belum bisa dimuat

Tinggalkan komentar

Akar dan Ikhlas

” jadilah AKAR yg gigih mncari air, menembus tanah y9 keras demi sebatang pohon,,,

ketika pohon tumbuh, berdaun rimbun, berbunga indah, menampilkan eloknya pd dunia & mndapatkan pujian,,,

AKAR tetap tdk iri,,

ia tetap bersembunyi dlm tanah,,

itulah makna dari sebuah ketulusan dan k’ikhlasan..

Manusia y9 memiliki perpaduan tekun, tulus, ikhlas, sabar & tegar bak AKAR,

merekalah kesatriaan’y para satria,,
Baca entri selengkapnya »

1 Komentar

Hobikan Bersyukur dan Beristighfar

Setiap satu-satunya hamba SELAMANYA berada di antara keadaan mendapatkan nikmat dari Alloh dan terjerumus dalam dosa.

Nikmat yang mengharuskan seseorang bersyukur pada-Nya dan akibat dosa mengharuskan seseorang beristighfar pada-Nya.

Dua hal ini yang menjadi kewajiban hamba setiap saat karena mereka senantiasa mendapatkan nikmat dan berbagai karunia (yang mengharuskannya untuk bersyukur).

Di samping itu mereka pun selalu butuh pada taubat dan istighfar (karena dosa yang terus dilakukan). Oleh karena itu, Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam selalu beristighfar dalam setiap keadaannya.

Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Bukhori,

أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إلَى رَبِّكُمْ فَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ

مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah pada Robb kalian. Sungguh aku meminta ampun pada Alloh dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari tujuhpuluh kali.”

Dalam Shohih Muslim, beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إنَّهُ ليغان عَلَى قَلْبِي وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Alloh. Sesungguhnya aku beristighfar seratus kali dalam sehari.”

‘Abdulloh bin ‘Umar rodhiyallohu ‘anhuma pernah berkata,

كُنَّا نَعُدُّ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ يَقُولُ رَبِّ

اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إنَّك أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُورُ مِائَةَ مَرَّةٍ

“Kami pernah menghitung bacaan dzikir Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis. Beliau ucapkan, “Robbighfirlii wa tub ‘alayya innaka anta tawwaabul ghofuur”(Wahai Robbku, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan ampunan)”, sebanyak 100 kali.” HR. Ibnu Majah no. 3814 dan Ahmad 2/21. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih

Tinggalkan komentar

Pesan Nabi Pada Abu Dzar

Suatu ketika Rosululloh SAW berpesan kepada salah seorang sahabtnya yang bernama Abu Dzar. Beliau berkata “Pegang teguhlah ketaqwaan, karena kataqwaan adalah pokok atau induk semua perkara”. Kemudian beliau melanjutkan pesan-pesannya kepada Abu Dzar dalam rangka mengisi ketaqwaan sebagai berikut :

1. Perbanyaklah membaca Al Qur’an, dengan demikian engkau akan disebut-sebut dikalangan para malaikat di langit dan akan menjadi cahaya bagi kehidupanmu di bumi

Baca entri selengkapnya »

2 Komentar

Menjaga Niat Karena Allah

Ada 5 Hal yang SEHARUSNYA muncul dalam diri seseorang jika ketika dia ibadah niatnya pas & benar-benar mukhlish karena Allah. Yaitu :

1. Tidak Menggerutu

Orang yang ibadah dengan niat karena Allah, SEHARUSNYA TIDAK MENGGERUTU dalam mengerjakan ibadahnya itu jika ia benar-benar menata hatinya niat krn Allah & mengerti serta faham manfaat besar dari ibadah yg ia kerjakan itu.

Contoh:

Kita punya kewajiban menuntut ilmu (ngaji) 3 kali seminggu, masa’ begitu aja menggerutu “Uh.. ini ngaji-ngaji aja!” Nah, berarti jika ada yg menggerutu seperti itu, perlu mengepaskan & menata kembali niat karena Allah dalam hatinya. Apakah ada yg dirugikan dari kewajiban ngaji? Tidak kan?

Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Dzikir Sebelum Tidur

Ada 13 dzikir yang sangat bermanfaat sekali diamalkan sebelum tidur. Moga tidur kita menjadi lebih berkah dan tidur tersebut bernilai ibadah serta aman dari gangguan setan dengan izin Alloh. Semoga bermanfaat.

……. [1] ……..

Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Tentang Dadjal

Dari Anas, ia berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا بُعِثَ نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مَكْتُوب…ٌ كَافِرٌ

“Tidaklah seorang Nabi pun diutus selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Robb kalian tidak buta sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhori no. 7131)

Dari Ibnu ‘Umar rodhiyallohu ‘anhuma, ia berkata, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam berdiri di hadapan manusia lalu memuji Allah karena memang Dialah satu-satunya yang berhak atas pujian kemudian beliau menceritakan Dajjal. Beliau be…rsabda,
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Keutamaan Kalimat Tahlil ‘lailaha illahllah’

Kalimat ‘Laa Ilaha Illalloh’ merupakan harga surga

Suatu saat Nabi shollallohu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illalloh’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,

« خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ »

”Engkau terbebas dari neraka.” (HR. Muslim no. 873)

Nabi shallallohu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Kefadholan dan Tips Bangun Malam

Innahuu kaana dholuuman jahuulan – (QS al-Ahzaab: 72).

Kadang sifat bodoh mengalir begitu saja tanpa terasa.
Kadang kedholiman – aniaya diri – terjadi tanpa disengaja.
Tahu – tahu sudah jauh dari arus kebenaran.
Dan ketika sadar, mau balik, memekik dengan mengepalkan tangan sambil berteriak; Apa salah saya?

Memang begitulah kehidupan bergeming,
sehingga tercipta kata pepatah: gajah di pelupuk mata tak tampak,
tapi kuman di seberang lautan tampak.

Ketika kepergok dan diingatkan tidak terima,
malah balik menghardik, alih – alih membela diri.
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Hujan

Ada beberapa hal keimanan yang mesti diyakini seorang muslim berkaitan dengan hujan, yaitu:

Pertama:

Tidak ada yang mampu menurunkan hujan melainkan Alloh Ta’ala.

Alloh Ta’ala berfirman,


مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلَا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ

الْحَكِيمُ

“Apa saja yang Alloh anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Fathir: 2).
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Cobaan

Cobaan, nah kalau yang satu ini biasanya orang akan melihatnya dengan sebelah mata, ia akan menganggap bahwa yang namanya cobaan itu segala sesuatu yang serba nggak mengenakkan. Pernyataan tersebut bisa benar bisa juga tidak benar. Benar, bila hanya terfokus pada ungkapan yang satu ini. Firman Alloh Ta’alaa yang artinya:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqoroh, No. Surat: 2, Ayat: 155).

Tidak benar, bila melihat bahwa sebuah kesuksesan pun merupakan cobaan. Misal, mempunyai keberanian, kekenyangan, banyak harta (bahasa Sunda: Bru di juru, bro di panto, ngalayah di tengah imah), berbadan sehat, berbagai macam buah tersedia.

Maka, untuk mengahapi semua cobaan itu saya sebagai sama sama member grup “IST” ini baru bisa membantu lewat do’a, “Ya Alloh, Ya Jabbar, Dzat Yang Maha Memaksa, paksalah hati saudara-saudara iman saya sebagai admin dan member grup ini untuk menjadi orang yang bisa sabar dalam menghadapi berbagai macam cobaan yang Engkau berikan kepada Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Pemaaf Vs Laknat

“Pema’af”

Terkadang kita dengan mudah mengatakan kepada orang lain, “Sudah, ma’afkan saja dia!” Tapi tidak untuk diri kita sendiri.

Padahal hanya dengan mema’afkan kesalahan orang lain dan merendah diri, maka kita sudah mendapatkan kemuliaan dan derajat yang tinggi.

“Dari Abi Huroiroh, sesungguhnya Rosulallohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Shodaqoh itu tidak mengurangi harta. Dan Alloh tidak akan menambah pada seorang laki-laki sebab pema’afnya melainkan akan menambah pada kemuliaannya (artinya: orang pema’af itu semakin mulia). Dan seseorang tidak merendah diri karena Alloh kecuali Alloh akan mengangkatnya (artinya: orang yang mau merendah diri karena Alloh, maka Alloh akan mengangkat derajatnya)”. (HR. Tirmidzi).
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Bisikan atau Bata

Sekedar renungan untuk bahan muhasabah/introspeksi diri saudara q…

Seorang eksekutif muda yang sukses mengendarai Mobil Jaguar barunya dengan cepat, melewati jalan-jalan di lingkungannya.

Ia melihat anak-anak berlarian kencang, muncul dan hilang di antara mobil-mobil yang diparkir, ia mengurangi laju mobilnya.

Selagi mobilnya lewat, tidak ada anak-anak yang muncul, tapi sebaliknya, batu bata melayang menghantam pintu mobilnya. Ia segera menginjak rem hingga mobilnya berputar, lalu memacu mobilnya ke tempat datangnya batu.

Ia melesat keluar dari mobilnya mencengkram anak kecil yang berdiri di sana lalu memojokkannya ke mobil yang sedang di parkir sambil berteriak, Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Cewek Modis and Cowok Genit

Bagi remaja n jg yg ‘ngaku remaja’,

bagi mereka yg punya sodara / anak remaja,

jg bagi qt smua.

afwan gih bahasanya sengaja d setting ala remaja hehehe….

wuiiiiiiiih…begitu halus n lembutnya perangkap syaithan dlm ‘merayu’ manusia tuk mengikuti ‘iklan-iklan’ mereka.

QS. Al A’raf 16 -17 :

(16) Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

(17) kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Yang Dulu Harom Kini Telah Halal

Pada suatu ketika di zaman Nabi Muhammad SAW ada seorang pencuri yang hendak bertaubat, dia duduk di majelis Nabi Muhammad SAW dimana para sahabat berdesak-desakkan di Masjib Nabawi.

Suatu ketika dia menangkap perkataan Nabi saw : “Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang harom karena Alloh, maka suatu ketika dia akan memperoleh yang Harom itu dalam keadaan halal”

Sungguh dia tidak memahami maksudnya, apalagi ketika para sahabat mendiskusikan hal tersebut setelah majelis, dengan tingkat keimanan dan pemahaman yang jauh dibawah sang pencuri merasa tersisihkan.
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

The Secret Of The Devil

Assalamu’alikum wr.wb

Diriwayatkan bahwa Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis

supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik

…yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat

Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun menjumpai Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Bahwa Allah Yang

Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah kepadamu untuk menghadap Rasullullah

saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah

hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Pahala Menahan Amarah

“Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskan pelampiasannya, maka kelak pada hari kiamat, Alloh akan memanggilnya didepan sekalian makhluk. Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya.” (HR. Abu Dawud -At-Tirmidzi)

Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma’nawiyah (keimananan) seseorang.

Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat, bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang,dan lapang dada.
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Makna Wanita Diciptakan dari Tulang Rusuk Paling Bengkok

Hadits shohih yang diriwayatkan Bukhori dan Muslim di masing masing kitab Shohih mereka, dari Nabi sholallohu ‘alayhi wasallam. Dari hadits Abu Huroiroh rodhiyallohu ‘anhu bahwa nabi sholallohu ‘alayhi wasallam bersabda,

“Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas.Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR al-Bukhori Kitab an-Nikah no 5186)

Ini adalah perintah untuk para suami, para ayah, saudara saudara laki laki dan lainnya untuk menghendaki kebaikan untuk kaum wanita, berbuat baik terhadap mereka , tidak mendzolimi mereka dan senantiasa memberikan ha-hak mereka serta mengarahkan mereka kepada kebaikan. Ini yang diwajibkan atas semua orang berdasarkan sabda Nabi sholallohu ‘alayhi wasallam, “Berbuat baiklah kepada wanita.” Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Don’t Wait Always

Jangan menunggu

Jangan menunggu bahagia baru tersenyum,
tapi tersenyumlah, maka kalian akan bahagia.

Jangan menunggu kaya baru bersedekah,
tapi bersedekahlah, maka kalian akan semakin kaya.

Jangan menunggu pasangan yang sempurna baru menikah,
tapi menikahlah, maka kesempurnaan akan hadir dalam hidupmu.

kunci pernikahan yang sempurna tidak mengharapkan kesempurnaan

Jangan menunggu termotivasi baru bergerak,
tapi bergeraklah, maka kalian akan termotivasi.

Jangan menunggu dipedulikan orang baru mau peduli,
tapi pedulilah dengan orang lain! maka kalian akan dipedulikan.

Jangan menunggu orang memahami kita baru kita memahami orang,
tapi pahamilah orang, maka orang itu paham dengan kita.

Jangan menunggu adanya proyek baru bekerJa,
tapi berkerjalah, maka proyek akan mengiringi kerjaanmu.

Jangan menunggu dicintai baru mencintai,
tapi belajarlah mencintai, maka kalian akan dicintai.

Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang,
tapi hiduplah dengan tenang, Insya Alloh tidak sekadar uang yang datang.

Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti.
tapi bergeraklah, maka kalian akan menJadi contoh yang diikuti

Jangan menunggu nikmat sukses baru bersyukur,
tapi bersyukurlah, maka nikmat sukses kita akan bertambah.

Jangan menunggu bisa baru melakukan,
tapi lakukanlah, insya Alloh kita pasti bisa.

Jangan menunggu banyak ilmu baru manyampaikan,
tapi sampaikanlah walau satu ayat yang ada padamu.

Para Pecundang selalu menunggu Bukti
dan Para Pemenang Selalu MenJadi Bukti

Seribu kata mutiara akan dikalahkan Satu Aksi Nyata.

WAIT LESS DO MORE!!!

Insya Alloh……. Semangka……… 😀

“Sesungguhnya Alloh, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok*. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS Luqman [31]: 34).

*Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha.

“Jika kamu berada di waktu sore jangan menunda-nunda amal hingga pagi hari. Kalau kamu berada di waktu pagi jangan menunda-nunda amal hingga waktu sore. Manfaatkan kesehatanmu sebelum tiba sakitmu. Dan gunakan masa hidupmu sebelum tiba matimu.” (HR. Bukhori).
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Resep Syukur

Orang yang selalu bersyukur tak akan dibuat pusing oleh kompleksnya warna-warni kenikmatan dunia di sekitar. Selalu menerima jatah pemberian Allah SAW. Sebab dia yakin bahwa, tiap manusia memiliki jatah rizki masing-masing yang dibagi secara adil oleh Allah SWT.

Sebagaimana dalam al-Quran, ”Dan tidak ada makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan dijamin oleh Allah rizkinya.” (QS. Hud: 8).

Sebaliknya, manusia yang tak pernah puas dengan materi yang diperoleh adalah manusia yang rentran terhadap stres, hatinya redup bahkan mati – walaupun hartanya melimpah. Hati yang mati dan gundah cenderung tidak mudah menerima kenyataan, sehingga apa yang didapat tidak pernah memuaskan. Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Mengapa Wahai Bidadari Dunia

Adakah alasan syar’i bagi mereka untuk memampang foto-foto mereka di dunia maya?

Tidakkah mereka sadar bahwa foto-foto mereka dikoleksi tangan-tangan jahil?

Banggakah mereka menanggung dosa mata-mata yang memandang?

Tidakkah mereka sadar bahwa syaitan bangga dan terbahak-bahak dengan apa yang mereka lakukan?

Maukah mereka mencium harum wewangian surga? Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Bukan Milik Wanita

Wanita yg lemah lembut & lemah gemulai . . . ?

Sudah selayaknya demikian.

Yg aneh . . . .

Kini ada sebagian wanita yg mulai bosan

Dengan kelemahlembutannya.

Statusnya pingin dirubah menjadi gagah gemulai.

Wuiiiiih . . . . siapa mereka?
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Rukun Kompak

Rukun kompak adalah kondisi yang mutlak harus diwujudkan, sebagai refleksi (cerminan) budi pekerti orang iman, dan sebagai syarat untuk bisa masuk surga selamat dari neraka. Sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihiwasallam :

Kamu sekalian tidak bisa masuk surga sehingga kamu beriman, dan kamu tidaklah beriman sehingga kamu saling mencintai (rukun). HR Abu Dawud

Secara dalil, orang iman itu adalah bersaudara lahir batin, rukun, kompak, dunia akhirat. Bahkan sejak awal penciptaannya saat berada di alam arwah, mereka ini saling mengenal dan berkelompok dengan sesama jenisnya, sehingga sampai pada kehidupan duniapun mereka saling mempunyai naluri ruhaniyah untuk hidup atau berkelompok dan bergaul secara rukun dengan sesame orang iman. Sebagaimana Firman Alloh dalam Al Qur’an : Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Tetaplah Tersenyum

Bila hari ini masih seperti kemarin di mana harapan belum menjelma jadi nyata. Tetaplah tersenyum. Bukan berarti Alloh mengabaikan doa-doa kita. Kita tahu, Alloh adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

“Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya…” (QS Al mu’min:60).
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Kurang Apa?????

Indera atau indria merupakan alat penghubung/kontak antara jiwa dalam wujud kesadaran rohani diri dengan material lingkungan. Dalam ajaran Hindu indria ada sebelas macam dan disebut sebagai eka dasa indriya.

Lima macam indera berfungsi sebagai alat sensor dalam bahasa Sansekertanya disebut panca budi indriya dan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai panca indera yaitu: alat pembantu untuk melihat (mata), alat pembantu untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indera peraba).
Baca entri selengkapnya »

Tinggalkan komentar

Matematika Alloh itu Beda dengan Matematika Manusia

Dari Al-Fudhail bin ‘Iyadh ia berkata, seorang laki-laki menceritakan kepadaku:

“Ada laki-laki yang keluar membawa benang tenun, lalu ia menjualnya satu dirham untuk membeli tepung. Ketika pulang, ia melewati dua orang laki-laki yang masing-masing menjambak kepala kawannya.

Ia lalu bertanya, ‘Ada apa?’ Orang pun memberitahunya bahwa keduanya bertengkar karena uang satu dirham. Maka dengan hati ikhlas karna Alloh, ia berikan uang satu dirham kepada kedua-nya, dan ia pun tak memiliki sesuatu.

Ia lalu mendatangi isterinya seraya mengabarkan apa yang telah terjadi. -….Read More>

Tinggalkan komentar

Ada 7 siapakah :

1. Siapakh yg tdk prnh kenyang? jawbnya pemakan riba.
2. siapakh yg tdk prnh puas? jawbnya pengikut nafsu.
3. siapakh yg tdk prnh berani? jawbnya pengumpul harta yg pelit.
4. siapakh yg tdk prnh senang? jawbnya pengidap sifat dengki.
5. siapakh yg tdk prnh gmbira? jawbnya pendendam dan yg iri hati.
6. siapakh yg tdk prnh susah? jawbnya penyabar yg puas dgn yg ada.
7. siapakh yg tdk prnah putus asa? jawbnya yg beriman dan tetap beramal.

1. siapa yang selalu bahagia ? jawabnya orang selalu bersyukur
2. siapa yang selalu puas ? Orang yang Ikhlash
3. Siapa yang selalu berani ? Para Mujahid agama baik masa ini maupun masa lalu
4. Siapa yang selalu senang ? Orang yang ahli taubat
5. Siapa orang yang selalu susah ? orang yang salah tak berani taubat
6. Siapa orang yang selalu gembira? Orang yang Zuhud
7. Siapa orang yang selalu berputus asa ? Orang yang gak iman dan gak mau beramal

Inspirasi:
Eko J
Dika P.P

Tinggalkan komentar

Hak dan Kewajiban Kedua Orang Tua Terhadap Anak

Hak dan kewajiban kedua orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu:

– Memberi nama anak-anaknya dengan nama-nama yang baik, yang Islami.

Disunnahkan memberi nama anaknya yang baru dilahirkan dengan nama yang baik sehingga sesuai dengan harapan kita kelak anak tersebut menjadi anak yang baik sesuai dengan namanya, karena di dalam nama terkandung do’a dan harapan kita. Nama yang paling disukai Alloh Ta’alaa adalah Abdulloh, Abdur Rohman, dll. Diperbolehkan juga memakai nama-nama malaikat atau para nabi dan juga nama-nama yang baik lainnya. Namun, dimakruhkan memberi nama dengan nama “Yasar” (artinya mudah), karena dikhawatirkan apabila ada yang menyatakan apakah dia demikian? Jawabnya “Tidak”. Dasarnya, berturut-turut akan dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini:
1. Yang artinya: “Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “sesungguhnya kamu sekalian dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian dan nama-nama bapak kamu sekalian, maka bagusilah nama-nama kamu sekalian”. (HR. Abu Daud).

2. Yang artinya: Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Kamu sekalian memberilah nama dengan nama-nama para nabi. Adapun nama-nama yang paling disenangi Alloh, yaitu Abdulloh dan Abdur Rohman. Sedangkan nama-nama yang sedang, yaitu Harits dan Hammam. Adapun nama-nama yang paling jelek, yaitu Harbun (artinya perang) dan Murroh (artinya pahit)”. (HR. Abu Daud).

3. Yang artinya: Dari abi Musa Rodhiyallohu ‘Anhu, berkata: “Aku mempunyai anak yang baru dilahirkan, lalu aku datang kepada Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dengan membawanya, lantas Nabi memberinya nama “Ibrohim” terus Nabi menyuapinya dengan kurma dan mendo’akannya dengan do’a barokah dan menyerahkannya lagi kepadaku. Adapun Ibrohim adalah anak Abi Musa yang paling besar/sulung”. (HR. Baihaqi).

4. Yang artinya: “Hak anak atas orang tuanya adalah membagusi namanya dan membagusi budi pekertinya”. (HR. Baihaqi).

– Menyusuhi, memberi makan, pakaian dan merawat kesehatan anak-anaknya dengan memberinya makanan dan minuman yang baik dan halal.

– Mencintai dan menyayangi anak-anaknya sebagai amanat Alloh yang akan dimintai pertanggunagan jawabnya.

– Memberi contoh yang baik kepada anak-anaknya, seperti memanggil anak dengan panggilan yang baik, menyuruh engan bahasa yang baikdan enak didengar. Tidak membentak anak-anaknya dan tidak melaknatinya. Berbuat adil, baik yang bersifat materi maupun perhatian dan kasih sayang kepada semua anak-anaknya.

Oleh: Subandi Baiturrahman

Tinggalkan komentar

Sulit dan Sukses

‎1. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengantenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejekiyang lainnya.

2. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah,maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.

3. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, makabertambah kesuksesanmu.

4. Jgn menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bs

5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapipahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.

6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, makainspirasi akan hadir dalam tulisanmu.

7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi berkerjalah, maka proyekakan menunggumu. -….Read More>

Tinggalkan komentar

Peduli Masa Depan Anak?, Jangan Kasih Dia Televisi

Kayaknya anak skrg susah tanpa tv.yg terpenting sbg org tua hrs menjadi wasit yg benar2 bisa mengawasi dan bisa memberi pengarahan kpd anak2nya.kapan hrs melihat tv,kapan saatnya tv hrs dimatikan.

Yang penting orang tua HARUS bisa mengendalikan atau menjadi contoh yang baik bagi anak.

Ada pepatah dari seorang Psikolog anak: Didiklah anakmu sesuai dengan jamannya. Dulu Jaman Belanda didikannya keras main pukul, kalo sekarang main pukul bisa minggat tuch anak. TV seperti pisau bermata dua, bisa menyesatkan dan bisa berguna maka ketika seoarang anak nonton TV dampingi anak itu, jika ada adegan kekerasan kasih tahu bahwa hal itu bukan hal baik. Yang kedua ada kontrol dari orang tua bahwa yang mengendalikan anak dari orang tua sendiri. -….Read More>

Tinggalkan komentar

Kebahagiaan

Sering terlintas di benak saya tentang kebahagiaan, sebenarnya apa itu kebahagiaan, sampai saya menulis artikel ini. Banyak kubaca artikel/catatan teman yang sebenarnya mau saya copy-paste di blog ini, namun dengan seperti itu saya menjadi menemukan jawaban yang selama ini pertanyaan itu muncul di pikiran saya [walau tak pernah saya ungkapkan.

Ada pengalaman seminar tentang kebahagiaan yang saya ikuti dulu sewaktu SMA yaitu seminar ESQ.Saat itu ada yang seorang siswa yang ditanya ‘mengapa kamu sekolah?’ tanya pengisi seminar “biar pinter” jawab siswa, ‘kalau pintar biar apa?’ “biar bisa melanjutkan kuliah” ‘kalau sudah kuliah?’ “biar bisa kerja” ‘kerja untuk apa?’ “mencari uang” ‘kalau sudah dapat uang?’ “?????????????????????…..ehmmmmmm [dengan rasa malu]” ‘kemudian berkeluarga, dan mendapat kebahagiaan. Benarkan??”, siswa pun mengangguk. Seminar itu membahas tentang kecerdasan dan kesuksesan yang sebenarnya berasal, bila diurutkan dari yang paling utama kesukssesan itu berawal yaitu SQ [spiritual quotient/ kecerdasan agama atau spiritual], EQ [emotion quotient/kecerdasan emosional atau mengendalikan emosi], IQ [ intelectual quotient/ kecerdasan berfikir]. Dari ketiga itu semua harus berjalan secara berimbang, akan tetapi kesuksesan didominasi dari SQ, karena SQ adalah fondasi dari tiga kemampuan itu, bila SQ terbentuk dengan baik, maka EQ akan terbentuk dengan baik dan IQ bisa dipergunakan dengan semestinya. BAnyak orang yang memiliki IQ tinggi namun gagal, karena EQ dan SQnya kurang. SQ adalah hal yang paling mendasar yang menjadi fondasi tempat berpijak kemampuan yang lain. -….Read More>

3 Komentar

Singkong

Klasifikasi Ilmiah dari Singkong :

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Euphorbiaceae
Upafamili : Crotonoideae
Bangsa : Manihoteae
Genus : Manihot
Spesies : M. Esculenta
-….Read More>

Tinggalkan komentar

Romantisnya Rasulullah

Buat para suami-suami, seringkali kita memperdebatkan dan memperbincangkan permasalahan yang berkaitan dengan kebahagiaan berumah tangga.

Seorang bapak (suami), pernah bertanya dalam sebuah dialog interaktif konsultasi keluarga di sebuah situs Islam lokal, tentang bagaimana mendapatkan kasih sayang dan pengabdian istri. Dan yang tidak kalah ‘heboh’, tidak sedikit pertanyaan yang ujung-ujungnya ingin melakukan poligami dengan berbagai alasan tentunya.

Poligami, jelas sangat diperbolehkan dan dicontohkan oleh baginda Rasul meski pun dalam tradisi dan budaya masyarakat kita, beristri lebih dari satu masih merupakan hal yang dianggap tidak lazim bahkan tabu. -….Read More>

Tinggalkan komentar

Amalan dan Ampunan

Langit bumi jadi saksi setiap detik yang berlalu..
Hitam putih,gelap terang di alam dunia.
Semua wajah kan diuji dengan sesuatu yang dicintai,harta benda dan sgalanya semua kan binasa..

Tinggalah nama mu,tinggalkan cintamu,tinggalkan segala yang dipunya diatas dunia..
Hanyalah dirimu,hanyalah amalmu,hanyalah sepimu menemani kesunyian dialam kubur mu..

Tiada bisa manusia mengulur sang waktu,bila tiba masa datang maut menjemputku.
Semua yang dimata,semua yang dicinta,semua yang dibangga akan hilang akan sirna.. -….Read More>

Tinggalkan komentar

23 Cara Berbakti pada Orang Tua

oleh Alima Renata pada 06 September 2010 jam 3:10

Banyak hadist dan qur’an yang menuntun kita untuk berbuat baik pada orang tua kita, berikut ini aku sertakan 23 cara verbakti pada orang tua :

1. Berbicaralah kamu kepada kedua orang tuamu dengan adab dan janganlah mengucapkan “Ah” kepada mereka, jangan hardik mereka, berucaplah kepada mereka dengan ucapan yang mulia.

2. Selalu taati mereka berdua di dalam perkara selain maksiat, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk di dalam bermaksiat kepada sang Khalik.

3. Lemah lembutlah kepada kedua orangtuamu, janganlah bermuka masam serta memandang mereka dengan pandangan yang sinis.

-….Read More>

Tinggalkan komentar

Budi Orang Iman

1. Quwwatan fi diin
Orang yg beriman itu harus kuat memegang teguh pendiriannya, kuat memegang teguh keyakinannya, tidak mudah terpengaruh keadaan dan tidak lemah karna cobaan.

2. Wa hazman fii Liin
Orang yang beriman itu harus mampu membuat penilaian yang benar, tegas dalam mengambil sikap tetapi berlapang dada, mudah menerima nasehat/pitutur dan pengarahan-pengarahan, tidak membela diri karena kuatir jatuh harga dirinya, sa’dermo, hatinya gampangan untuk diajak maju, berprestasi yang lebih baik dan menuju kearah kesempurnaan.

3. Wa imanan fi yaqin
Orang yang beriman itu imannya kuat, mantap, yaqin terhadap kebenaran yang diperjuangkan, tidak ragu-ragu dalam menunjukkan kebenaran, rela berkorban demi kesuksesan cita-cita kebenaran Qur’an Hadist. -….Read More>

Tinggalkan komentar

“ Sering Terlihat dan Terdengar “

Ketika saya sedang kehausan yang terlintas dalam pikiran saya adalah teh botol Sosro atau teh kotak Sosro. Ketika datang saatnya makan siang yang terlintas dalam pikiran saya adalah nasi bungkus padang yang dijual dekat dengan kantor saya. Kenapa demikian apakah saya tidak suka dengan minuman atau makanan yang lain, ooh tidak. Secara pribadi saya suka hampir semua jenis minuman; air teh, air putih, minuman segar, air mineral. Demikian juga dengan makanan berat seperti nasi dan lauknya; apakah itu masakan sunda, jawa atau betawi. Lalu apa yang mendorong pikiran saya sehingga hal yang terlintas secara ototmatis adalah kalau minuman teh sosro, kalau makan berat nasi padang. Jawabannya adalah karena dua hal itu yang sering terlihat, terdengar sehingga ototmatis yang sering dikonsumsi dan dirasakan.
Pesan pendek yang disajikan secara sering dan emosional, itu yang tertanam dalam ingatan dan bahkan bawah sadar pikiran manusia. Untuk itu kebanyakan ahli motivasi dan orang sukses melakukan afirmasi (berbicara pada diri sendiri secara berulang-ulang) diyakini kecerdasan bawah sadar jika sudah tersentuh ia akan bekerja dengan meknisme yang khusus, rumit dan jenial, mendorong ide dan tindakan secara ototmatis yang mungkin kita merasa tenaga ini datang -….Read More>

Tinggalkan komentar

Something

Suasana malam yg m’cekam.. Hembusan angin seolah tak b’sahabat,.. menusuk dalam, di setiap sela tulang rusuk ini.. merangsang seluruh ketegangan tubuhq.. Pendengaran mulai samar seakan terhambat tajamnya serangan suasana.. Aliran suara tak dapat lg drasa, beku dalam hembusan nafas yg perlahan ter-engah.. Mulai terdengar bisikan suara yg tak di inginkan.. Begitu menggelenyarkan arus alam bawah sadarq, b’sambut jantung yg b’degup kencang tak menentu.. Terpelalak kedua bola mata ini.. Q beranikan diri tuk tetap menatapnya.. Pekat jaringan otakku.. Tak sanggup b’fikir.. Tak lagi mampu b’gerak.. Tidakkkkk!!!hellppp!! :’|

dy melihatq… sesosok perempuan paru baya dsampingq.. hanya menatapq lusuh.. aq terdiam.. aq tecekat.. dalam hati q lantunkan asma ALLAH.. tubuh seakan terkoyak.. berat beban yg ku rasakan tak mampu memberontak oleh kuat tekanannya.. tak mampu menandinginya… apa yg harus aq lakukan?? dy menghilang.. lama q rasakan dy tlah lenyap.. lalu… kembali dy ada..jelas dhadapq! berbeda bentuk dari awal penampakannya.. q pejamkan mata ini.. tidak! semakin nyata kehadirannya.. q buka kembali.. dy tetap bertahan.. selalu q lantunkan ASMANYA.. apa ini?? akibat insomnia yg q alami akhir” ini.. benarkah itu?? aq harus bagaimana.. apa yg q alami… mengapa begitu rumit.. namun seketika dy kembali hilang.. benakq mulai ringan, hatiq terasa nyaman.. mungkin dy telah pergi.. keadaan berangsur membaik.. q coba pejamkan kedua mata dan q tutup hati ini, berusaha melarutkan keteganganq, mengejar impian indah yg selalu dinanti.. namun sulit.. sulit sekali.. huummm.. setidaknya dy telah menghilang.. semoga 🙂 -….Read More>

Tinggalkan komentar

Keutamaan Hari Jum’at

Segala puji bagi Allah Rab semesta alam, shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah y, beserta para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang tetap istiqomah menegakkan risalah yang dibawanya hingga akhir zaman..

Wahai kaum muslimin ….Allah l telah menganugerahkan bermacam-macam keistimewaan dan keutamaan kepada umat ini. Diantara keistimewaan itu adalah hari Jum’at, setelah kaum Yahudi dan Nasrani dipalingkan darinya.
Abu Hurairah zmeriwayatkan, Rasulullah bersabda:

“Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jum’at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jum’at, Sabtu dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk”. (HR. Muslim) -….Read More>

Tinggalkan komentar

Takutlah Kepada Allah Subhanahu wata’ala

Dan siapa yang menyaksikan, siapa yang memperhatikan tadabbur terhadap Al Quranul Karim dan sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dan memperhatikan bagaimana Shirah perjalanan hidup para ulama As Salaf, Ahlul Ilmi wal Iman dari kalangan para shahabat Radhiallahu’anhum dan orang-oang yang mengikuti mereka dengan baik, ia akan mendapatkan bagaimana rasa takut mereka kepada Neraka adalah suatu perkara yang sangt menakjubkan. Rasa takut inilah yang membawa mereka dalam keadaan yang mulia. Dan ini menunjukkan mereka di kedudukan yang tertinggi dalam keadan taat kepada Allah Subhanahu wata’ala dam menjauhi segala sesatu yang makruh apalagi yang diharamkan.
Seluruh hal tersebut sebagai rasa takut kepada Allah Subhanahu wata’ala takut dari ancaman api Neraka-Nya dan apa-apa yang Allah Subhanahu wata’ala telah siapkan bagi orang-orang yang bemaksiat kepada-Nya. Karena itulah orang yang takut seperti ini telah dijamin untuk mereka Surga. Di dalam firman-Nya Allah Subhanahu wata’ala mengatakan,
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” (Ar Rahman: 46) -….Read More>

2 Komentar

Kata JANGAN

Kalau bahasa tegal jangan itu artinya”sayur” nah yang ini bukan jangan atau sayur,tapi lima jangan.

Apa hal2 yang tidak boleh kita lakukan dalam menghadapi tantangan, kesulitan, problema hidup ini? Berikut adalah tipsnya:

1. Jangan panik
Seperti layaknya situasi darurat (emergency), rule number 1 adalah do not panic!. Demikian pula menghadapi tantangan, hindari suasana panik. Coba tenangkan diri dan ‘dingin’ menghadapinya.

2. Jangan emosi
Mungkin kita tidak panik, namun jangan sampai kita terbawa emosi. Istilahnya “hati boleh panas, tapi kepala kudu’ dingin ….” hehehe …
-….Read More>

Tinggalkan komentar

Berbeda Bukan Berarti Tak Sama

Kawan, Kita ini seperti berkubu-kubu
Tak pernah bisa untuk bersatu
Bukankah tujuan kita satu?

Kawan, kita boleh berbeda warna
Arah jalan kita pun boleh tak sama {keduniaan}
Namun, bukankah tujuan kita sama?

Kawan, mengapa kita harus saling benci
Bila cinta masih bersemayam dalam hati
Bukankah, Kita hanya perlu saling memahami? -….Read More>

Tinggalkan komentar

Kuncinya ada Pada Kita

Dalam kesibukan kita sebagai manusia mencari kesempurnaan dunia, ada di antara kita yang terlupa akan kesempurnaan rohaniah untuk di bawa pulang nanti bertemu yang Maha Esa. Sering dijadikan alasan “Masa” menjadi penghalang untuk berbuat amal kebaikan apalagi ibadah. Kalau difikirkan dari aspek perkerjaan….yang lain pun ada tanggungjawab masing-masing. Tetapi mengapa ada pihak yang mampu menyempurnakannya?. Di sini bukanlah saya cuba mengatakan diri saya ini begitu sempurna… hanya..
sedikit pengatahuan yang diizinkan oleh Allah swt kepada saya untuk dikongsi bersama.

Hidup kita yang sangat singkat ini, penuh dengan banyak perkara dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.
Tatkala kita sibuk mengerjakan yang lain,kita sering terlupa mengerjakan yang wajib. Sudah menjadi lumrah kita sebagai manuasia perlu mencari keperluan dalam hidup. Tetapi apalah salahnya kalau kita praktikkan sedikit masa untuk menunjukkan rasa kasih dan sayang kita pada Allah yang Maha Mengasihi lagi Maha Pemberi. -….Read More>

Tinggalkan komentar

Jangan Ragu Beramal Shalih

Bagian iman yang ada dalam agama Islam adalah adanya hari akhir. Bagian dari kehidupan yang ada di hari akhir nanti adalah adanya surga dan neraka. Ditentukanya seorang hamba ke dalam surga dan neraka adalah disebabkan oleh amalan dan perbuatannya. Namun bagian terbesar penyebabnya adalah adanya rahmat Allah subhanahu wata’ala.

Beramal, salah satu bagian dari yang dilakukan seorang hamba untuk mendapatkan tempatnya di hari akhir nanti. Apakah balasannya kelak adalah surga atau neraka. Baik dan buruknya serta banyak dan sedikitnya, ia tidak akan terdzalimi sedikitpun oleh Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana Allah subhanahu wata’al berfirman:

-….Read More>

Tinggalkan komentar

Jagalah Diri

PENJAGAAN MANUSIA DARI PENGARUH JIN DAN SYETAN

Iblis dan anak-anaknya yaitu : Zalnabur, Tzabar, A’war, Maswath, Dasim dan tugas mereka dalam menyesatkan manusia, kemudian diterangkan pula macam-macam jin yang sebagian iman dan sebagian pengikut iblis dan anak turunnya, begitu pula tempat tinggal mereka ada yang di darat, di laut, di udara, di hutan-hutan, di jurang-jurang, di gunung-gunung, di lembah-lembah, di kota, di desa, di luar rumah, di dalam rumah, bahkan kemana kita pergi selalu ada yang mengikuti kita.

Dari sini dapat kita ketahui bahwa sebenarnya kita telah dikepung oleh mereka dari segala arah agar kita terpengaruh, akhirnya jadi orang sesat.
Untuk membentengi diri kita dari usaha iblis tersebut, perlu kiranya dalam kesempatan ini diterangkan lebih lanjut, tentang tekad iblis dan usaha-usahanya, sasaran mana yang dituju dan apa target yang hendak dicapai dan tahapan-tahapannya, kemudian bagaimana kita menangkal semua tipu dayanya dan lain-lain.

Iblis bertekad memenuhi sumpahnya dan benar apa yang menjadi sangkaannya. Iblis telah mengerahkan segala potensi yang ada melalui anak cucunya, melalui jin-jin kafir yang menjadi pengikutnya, manusia-manusia yang menjadi tentaranya ditunjang dengan perkembangan sarana dan prasarana serta semua perlengkapan yang memungkinkannya, denga tekad memenuhi sumpahnya di hadapan Allah Azza wa Jalla dengan keyakinan usahanya pasti berhasil memperdayakan manusia, maka pasti banyak yang masuk perangkapnya menjadi orang-orang fasiq, dholim, munafik dan kafir.

Allah berfirman : dalam surat saba’ ayat 20
وَلَقَدْ صَدَّقَ عَلَيْهِمْ إِبْلِيسُ ظَنَّهُ فَاتَّبَعُوهُ إِلَّا فَرِيقاً مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya ” Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang- orang yang beriman.

…..وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ سورة الأعراف 17
Artinya : ……”Dan tidak kamu dapati kebanyakan mereka menjadi orang-orang yang bersyukur.”
قَالَ أَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ * قَالَ إِنَّكَ مِنَ المُنظَرِينَ * قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ * ثُمَّ لآتِيَنَّهُم مِّن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَن شَمَآئِلِهِمْ وَلاَ تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Artinya : ” Berkata Iblis : Wahai Tuhan, berilah tempo (untuk menyesatkan manusia) sampai dengan hari qiyamat. Allah berfirman : engkau Iblis, termasuk orang yang diberi tempo, Iblis berkata : “sebab engkau telah menyesatkan aku, maka niscaya aku akan duduk untuk mereka di jalanmu yang lurus, kemudian sungguh aku akan datang kepada mereka dari hadapan mereka, dari kanan mereka, dari kiri mereka dan tidak kamu dapati kebanyakan dari mereka orang-orang yang bersyukur.”

وَلأُضِلَّنَّهُمْ وَلأُمَنِّيَنَّهُمْ ….الأية سورة النسا 119
Artinya : “Dan sesungguhnya aku akan menyesatkan mereka dan memberi angan-angan kepada mereka”

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الأَرْضِ وَلأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ * إِلاَّ عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ * سورة الحجر 39-40
Artinya : “Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hambaMu dari mereka yang murni.”
Iblis mempunyai kesempatan menyesatkan manusia sangat lama, yaitu sampai datangnya hari qiyamat, berarti dihitung dari zaman Nabi Adam sampai sekarang, dia sudah mempunyai berjuta-juta pengalaman dalam hal menyesatkan manusia, dia sangat professional legih-lebih kalau kita memahami ayat-ayat diatas, maka mengetahui bahwa cara Iblis menjerumuskan Manusia ke lemba kesesatan itu dengan cara antara lain :

1. Semua jalan Allah diduduki Iblis
2. Iblis datang dari segala arah, dari muka, dari belakang, dari kiri kanan.
3. Iblis menghiasi amalan-amalan yang jelek supaya kelihatan baik, amalan-amalan yang jahat kelihatan biasa saja, amalan yang keji kelihatan memuaskan, menyenangkan, lezat, nikmat, sehingga banyak orang yang terpikat.
4. Iblis memberi angan-angan yang muluk-muluk atau harapan-harapan yang menyenangkan padahal kosong belaka.
5. Iblis menyesatkan melalui tempat-tempat vital dengan taktik strategi yang berdasarkan banyak pengalaman.

KEDUDUKAN HATI BAGI ANGGOTA BADAN DAN MASUKNYA IBLIS KE DALAMNYA

Hati secara fisik adalah organ tubuh yang bentuknya seperti buah nanas, organ tubuh yang paling penting untuk menggerakkan darah mengalir keseluruh tubuh.
الْقَلْبُ عَضْوٌ صَنَوْبِرِيُّ الشَّكْلِ مُوْدَعٌ فِـى الْجَانِبِ اْلأَيْسَرِ مِنَ الصَّدْرِ وَهُوَ أَهَمُّ أَعْضَاءِ الْحَرَكَةِ الدَّمَوِيَّةِ قاموس منجد
“Hati ialah organ tubuh yang berbentuk bulat nanas yang bertempat di dada sebelah kiri, ia merupakan anggota badan terpenting yang menggerakkan darah.”
الْقَلْبُ مِنَ الْفُؤَادِ مَعْرُوْفٌ وَيُطْلَقُ عَلَى الْعَقْلِ وَجَمْعُهُ فُلُوْبٌ * فاموس المصباح المنير
“Qalbu dalam pengertian hati itu telah dikenal dan berlaku juga untuk akal dan jama’nya quhubun”
Ahli syair menyatakan:

هَلِ الْقَلْبُ إِلاَّ بِضْعَةٌ تَتَقَلَّبُ * لَهُ خَاطِرٌ يَرْضَ امِرَارًا وَيَغْضَبُ قاموس المصباح المنير
“Hati tiada lain hanya segumpal daging yang berbolak balik, dia telah mempunyai rasa senang dan amarah.”
Adapun secara rohani, hati bagi anggota badan ibarat raja yang mengatur bala tentara, semua bersumber pada perintahnya, ia mendayagunakan anggota badan menurut yang dikehendakinya, semua tunduk dibawah kekuasaannya. Dari padanya diperoleh kabaikan, keteguhan dan lain-lain yang baik. Tetapi dari padanya pula diperoleh kejahatan-kejahatan, penyimpangan-penyimpangan dan semua yang jelek-jelek yang membawa kerusakan.

Bersabda Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam :
Artinya : “ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh itu ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah dia itu adalah hati”

Karena hati menjadi ukuran baik tubuhnya seseorang, maka sasaran iblis dalam menyesatkan manusia adalah menyerang hatinya lebih dahulu dengan bermacam-macam fitnah.

“Hudzaifah berkata: Aku mendengar Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : diperlihatkan fitnah-fitnah kedalam hati seperti (menganyam) tikar, sehelai-sehelai, maka hati mana yang dicampuri fitnah, dititik didalamnya satu titik yang hitam dan hati mana yang mengingkari fitnah. Maka dititik didalamnya satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati yaitu ada hati yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak membahayakan kepadanya selama ada langit dan bumi, dan hati yang lain hitam kelabu seperti kendi yang dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa nafsunya.’
Kerusakan/fitnah yang dilahirkan (oleh Iblis/syetan manusia) kedalam hati seseorang itu, seperti orang menganyam tikar sehelai-sehelai terus menerus sedikit demi sedikit tapi datang terus.

Dalam menerima fitnah hati dibagi dua :

1. Hati yang kalau didatangi fitnah di menerimanya menyedotnya seperti bunga karang menyedot air, lama-lama basah semua, begitu pula hati ketika menerima fitnah dititik hitam, kalau menerima terus hati itu hitam keseluruhannya, akhirnya hati tersebut tidak bisa membedakan mana yang ma’ruf dan mana yang mungkar.

2. Hati walaupun didatangi fitnah berkali-kali hati tetap menolak, inilah hati yang putih seperti batu marmer, putih bersih, di dalamnya ada lampu yang meneranginya, maka semakin banyak menolak fitnah semakin terang benderang cahaya lampunya, sehingga semua fitnah tidak membahayakannya.
Adapun fitnah yang masuk ke dalam hati antara lain ialah :

1. الشَهَوَاتِ فِتَنُ ialah keinginan-keinginanyang tidak bisa dikendalikan, seperti keinginan seorang untuk mendapatkan lawan jenisnya, sehingga timbul pelanggaran-pelanggaran sampai kepada pelanggaran had/zina.
2. فِتَنُ الشُبُهَاتِ fitnah kerancuan, serupa-serupa, tidak jalas apakah itu halal atau haram, syirik atau tidak, haq atau batal, semua rancau sehingga akhirnya yang haram dianggap halal, yang syirik dianggap tauhid, yang batal di anggap haq dan lain-lain.

3. فِتَنُ الغَيِّ وَالْضَّلاَلِ fitnah kesesatan bagi kita sudah jelas
Allah berfiman :
…فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلاَلُ * سوراة يونس 32
Artinya : ” Tidak ada sesudah haq kecuali sesat.”

Ternyata kesesatan itu dimasukkan kedalam hati sedikit deki sedikit tanpa terasa, untuk itu kita harus teliti dan hati-hati.

4. فِتَنُ الْمَعَاصِى وَالْبِدَعِ finah pelanggaran-pelanggaran, kemaksiyatan-kemaksiyatan dan bid’ah –bid’ah yang bisa membawa kepada syirik dan kufur

5. فِتَنُ الظُّلْمِ وَالْجَهْلِ fitnah aniaya dan kebodohan. Hati jadi kejam, jahat, suka menganiaya karena kebodohan hati membabi buta.

Dari kenyataan diatas wajib bagi kita selalu meneliti hai sendiri, mengenal keadaanya, menasehati terus menerus, bahwa jika hati itu baik maka berbahagialah nanti di akhirat. Kalau hati rusak, celakalah nanti di hari qiyamat. Dan ketahuilah setiap bertambah iman didalam hati dan kuat ketaqwaannya maka bertambah cahaya yang meneranginya, sehingga bisa membedakan antara haq dan batal, hidaya dan kesesatan. Abu Alhudriyi meriwayatkan :
Yang artinya :

“Sesungguhnya Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam berkata : hati itu ada empat macam : 1. Hati yang bersih, di dalamnya ada seperti lampu yang menerangi, 2. Hati yang tertutup yang diikat dengan tutupnya, 3. Hati yang dibalik, 4. Hati yang di lapisi. Adapun hati yang bersih adala hati orang mu’min di dalam ada cahaya lampu yang menerangi. Hati yang tertutup adalah hati orang kafir. Hati yang dibalik adalah hati orang munafik, dia mengerti yang haq kemudian dia mengingkarinya. Hati yang dilapisi adalah Hati yang didalamnya ada iman dan nifaq, maka perumpamaan iman dalam hati seperti tanaman sayuran yang tumbuh dan berkembang oleh karena air yang bersih, dan perumpamaan yang nifaq di dalam hati adalah seperti sebuah luka yang melebar oleh karena air nanah yang bercampur dengan darah, maka mana dua perkembangan (dua unsur) yang mengalahkan yang lain, maka dialah yang menang atas yang lain.”

Dari keterangan diatas semakin jelas bagi kita, sesungguhnya tempat berputarnya amalan-amalan adalah bertumpuh pada hati. Anggota badan kita bisa melalakukan suatu perbuatan tidak ada lain kecuali karena digerakkan oleh hati, diperintah oleh hati. Jadi hati itu sumber segala gerak gerik, tingkah laku, uacapan dan perbuatan.
Maka kewajiban bagi kita untuk selalu meneliti hati kita, mengenal keadaan, menasehatinya, member pengertian bahwa baiknya hati itu menentukan kebahagiaan kita di akhirat nanti dan rusaknya hati kita itu membawa bencana yang tak berkesudahan di akhirat nanti.

Ketuhuilah sesungguhnya hati itu bisa di ibaratkan seperti sebuah benteng yang memiliki dinding tembok, di dalam tembok itu ada pintu dan jendela. Adapun yang bertempat tinggal didalamnya adalah akal. Malaikat berbolak balik datang ke dalam benteng, di dekat benteng ada sebuah kandang di dalamnya ada hawa nafsu dan syetan. Terjadilah perselisihan tanpa bisa dicegah, pertempuran antara penghuni benteng dengan penghuni kandang berkobar, syetan-syetan tidak henti-hentinya mengelilingi benteng mencari kelengahan penjaga (akal) dan mencari celah-celah yang dia bisak masuk ke dalamnya, maka dari itu sudah semetinya bagi seorang penjaga harus mengetahui semua pintu-pintu benteng yang diserahkan kepadanya untuk dijaga. Begitu pula harus mengetahui jendela-jendela benteng jangan sampai penjaga lengah walaupu sekejap mata, karena musuh tidak akan tinggal diam.

Ada seorang bertanya kepada Hasan Al Basri (perowi Hadits), “Apakah Iblis tidur?” Jawabnya, “Jika Iblis tidur, maka pasti kami menemui ketenangan” Benteng ini terang benderang dengan dzikir, mencorong dengan iman, di dalam ada cermin yang mengkilap yang dengannya bisa diketahui apa saja dan siapa saja yang lewat di sekeliling benteng, maka pertama kali yang dilakukan syetan adalah membuat asap yang tebal dalam kandang agar tembok benteng itu hitam, cermingnya kotor tidak bisa melihat apa saja dan siapa saja yang lewat di sekeliling benteng.

Musuhpun datang masuk ke dalam benteng tetapi kadang-kadang penjaganya datang, maka musuhpun pergi keluar dari benteng. Tetapi kadang-kadang penjaga lengah musuh bisa masuk merusak benteng, melukai penjaga, membelenggunya, menahannya dan memperbudaknya. Kemudian musuh bertempat tinggal dalam benteng mamasang jebakan-jebakan yang cocok dengan hawa nafsunya akhirnya jadilah dia seperti seorang yang mahir melakukan kejahatan-kejahatan.

Dan sekuat-kuatnya belenggu yang digunakan membelenggu penjaga adalah kebodohan, dan yang cukupan kuatnya adalah hawa nafsu, dan yang selama-lamanya adalah kelalaian. Tetapi selama baju besi iman masih ada pada orang mu’min, panah musuh tidak akan mengenainya dalam pertempuran.

Al A’mas perna bercerita : telah menceritakan kepadaku orang yang berbicara dengan jin, mereka (jin) berkata, “yang paling berat bagi kami adalah (menggoda) orang yang mengikuti sunnah, dan yang paling mudah kami permainkan adalah orang yang mengikuti hawa nafsu.”

Ketahuilah sesungguhnya syetan itu tidak masuk kecuali ke dalam hati yang kosong dari dzikir, taqwa, mukhlis dan yakin, maka dia memasukkan gangguan lantas dia bertempat di dalamnya. Celakanya lagi kalau hati yang di tempatinya itu berisi hawa nafsu dan syawat dimana kedua-duanya adalah kesenangan syetan, maka sulit untuk bisa menolaknya.

Sumber: M Nuhung Arifin

Tinggalkan komentar

Peran Terpendam

Dalam kehidupan sering tidak disadari, ada sesuatu yamg hina rendah, menjijikkam, jelek, memalukan, tak diinginkan, tapi sangat berpengaruh serta berperan bagi kehidupan orang lain dan lingkungan sekitarnya. Seperti halnya seorang pemulung, tukang sampah, dll.
*pemulung;
Para pemulung selalu memilih sampah yang dibutuhkan untuk dijual kepada pengepul. Ada yang khusus besi, tembaga, plastik,dll. mereka menjual dengan harga murah kepada pengepul, seperti plastik botol. Perkilonya hanya mencapai 4000 rupiah, padahal sampah sekilo bisa sampai sekarung.
Manfaatnya didaur ulang, seperti;
Besi: dilebur, kemudian dibuat perabotan atau peralatan lain, bahkan untuk suku cadang.
Plastik: dibersihkan kemudian dibuat kerajinan yang harganya mencapai puluhan ribu, seperti untuk lampion. Atau mungkin didaur ulang kembali menjadi plastik, perabotan, dll.
Semua harganya lebih dari 10x lipat dari harga yang dibeli dari para pemulung.
Pada aspek lain, pemulung membantu pemisahan sampah yang akan didaur ulang. Kalau saja tidak dibantu pemulung pastinya pegawai pemerintah cukup kesulitan memisah sampah organik dan anorganik yang akan didaur ulang.
Mereka hidup dengan kerja keras mereka, walau hasIl yang didapat sangat kecil di bawah standart pendapatan, tapi itu lebih baik daripada mengemis dengan hasil mencapai 1 juta rupiah perbulannya.
Karena ROSULULLAH SAW: ‘SEBAIK-BAIKNYA PEKERJAAN ADALAH PEKERJAAN YANG DIHASILKAN OLEH TANGANNYA SENDIRI’. ‘BARANG SIAPA YANG MEMINTA UNTUK MEMPERBANYAK, MAKA SUNGGUH IA MEMPERBANYAK BARA API’.

Sadarkanlah diri kita jangan menghina yang lain, menghina hanya karena pekerjaannya yang lebih sedikit penghasilannya, kehidupannya serba kekurangan, dll.

Tinggalkan komentar

Lebih Mulia Tangan Hitam Melepuh

SUATU hari, Rasulullah berkumpul bersama para sahabatnya yang kebanyakan orang miskin. Beberapa sahabat yang hampir semuanya bekas budak, ada di sana. Mereka adalah Salman al-Farisi, Ammar bin Yasir, Bilal bin Rabbah dan Suhayb Khabab bin Al-Arat. Pakaian mereka lusuh, jubah bulu yang kasar. Meski miskin dan papa, mereka adalah sahabat senior …Nabi, para perintis perjuangan Islam.

Tiba-tiba, serombongan bangsawan yang baru masuk Islam, datang ke majelis Nabi. Ketika melihat orang-orang di sekitar Nabi, mereka mencibir dan menunjukkan kebenciannya.

Mereka berkata kepada Nabi, “Kami mengusulkan agar Anda menyediakan majelis khusus bagi kami. Orang-orang Arab akan mengenal kemuliaan kita. Para utusan dari berbagai kabilah Arab akan datang menemuimu. Kami malu kalau mereka melihat kami duduk dengan budak-budak ini. Apabila kami datang menemui Anda, jauhkanlah mereka dari kami. Apabila urusan kami sudah selesai, bolehlah anda duduk bersama mereka sesuka Anda.”

Uyainah bin Hishn—salah satu bangsawan—menegaskan lagi, “Bau Salman al-Farisi mengangguku (dia menyindir bau jubah bulu sahabat Nabi yang miskin itu). Buatlah majelis khusus, agar kami tidak berkumpul bersama mereka. Buat juga majelis bagi mereka, sehingga mereka tidak berkumpul bersama kami.”

Tiba-tiba turunlah Malaikat Jibril menyampaikan Surat al-An’am [6] ayat 52: “Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka. Begitu pula mereka tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim.”

Nabi saw segera menyuruh para sahabat yang faqir itu, duduk lebih dekat lagi sehingga lutut-lutut mereka merapat dengan lutut Rasulullah saw. “Salâm ‘alaikum,” kata Nabi dengan keras, seakan-akan memberikan jawaban kepada usul para pembesar Quraisy.

Setelah itu, turun lagi Surat al-Kahfi [18] ayat 28: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.”

Sejak itu, apabila kaum fuqara ini berkumpul bersama Nabi, beliau tidak meninggalkan tempat sebelum orang-orang miskin itu pergi. Apabila beliau masuk ke majelis, beliau memilih duduk dalam kelompok mereka.

Seringkali beliau berkata, “Alhamdulillah, terpuji Allah yang menjadikan di antara umatku kelompok yang aku diperintahkan bersabar bersama mereka. Bersama kalianlah hidup dan matiku. Gembirakanlah kaum fuqara muslim dengan cahaya paripurna pada Hari Kiamat. Mereka mendahului masuk surga sebelum orang-orang kaya setengah hari, yang ukurannya 500 tahun. Mereka bersenang-senang di surga sementara orang-orang kaya tengah diperiksa amalnya.”

Sekarang, bertanyalah pada diri sendiri. Tariklah nafas sejenak untuk berkaca ke dalam cermin hati. Apakah kita seperti pembesar Quraisy yang terganggu dengan bau tubuh orang miskin? Apabila tamu datang, kota kita bersihkan dan mereka, kaum fuqara, dipinggirkan. Kota baru (dianggap) gemerlap bila mereka disingkirkan. Pemandangan baru (dianggap) indah bila rumah-rumah kumuh digusur. Betapa perilaku kebanyakan kita lebih menyerupai pembesar Quraisy sombong itu daripada perilaku Nabi nan mulia.

Dalam kesempatan lain Nabi bertemu dengan seorang sahabat, Sa’ad al-Anshari yang memperlihatkan tangannya yang melepuh karena kerja keras. Nabi bertanya, “Mengapa tanganmu hitam, kasar dan melepuh?” Sa’ad menjawab, “Tangan ini kupergunakan untuk mencari nafkah bagi keluargaku.” Nabi yang mulia berkata, “Ini tangan yang dicintai Allah,” seraya mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh itu.

Bayangkanlah, Nabi yang tangannya selalu berebut untuk dicium oleh para sahabat, mencium tangan yang hitam, kasar dan melepuh. Bukalah cermin hati kita lagi. Turunlah kita ke bawah. Tengoklah jutaan tangan yang hitam dan melepuh menunggu uluran kasih sayang kita.

Setelah Nabi, adakah di antara kita yang mau mencium tangan orang miskin? Bukankah dengan status yang kita miliki, gelar akademik yang kita raih, kesejahteraan yang kita nikmati, kita merasa jauh lebih pantas bila orang miskin mencium tangan kita.[]

Tinggalkan komentar

Insektisida Hayati

Budidaya anggrek tentunya akan mengalami interaksi baik dari lingkungan abiotik (tak hidup) dan lingkungan biotik (hidup). Salah satu bentuk interaksi biotic yaitu parasitisme, dimana anggrek berada sebagai organisme yang dirugikan, sedangkan hama sebagai organisme yang diuntungkan. Oleh karena itu, untuk melindungi tanaman anggrek dari gangguan hama, kita dapat menggunakan berbagai cara seperti pengandalian mekanis (efektif apabila hama sedikit dan ukurannya besar) atau kimiawi (pestisida). Meskipun anggrek bukan merupakan tanaman pangan, namun untuk mengurangi pemaparan residu kimia sintetik pada lingkungan, kita dapat menggunakan beberapa jenis pestisida hayati sebagai berikut:

1. Bawang putih (Alium sativum)

100 g bawang putih, 0,5 l air, 10 g sabun, dua sendok teh minyak mineral (minyak bayi). Bawang putih diparut/digerus dan dicampur minyak mineral, biarkan selama 24 jam. Sabun dilarutkan dicampur bawang putih dalam minyak mineral secara merata kemudian disaring dengan kain halus. Penggunaannya untuk setiap satu bagian campuran dilarutkan kedalam 20 bagian air. Bahan ini efektif untuk beberapa jenis serangga pengganggu. Meskipun demikian perlu juga diuji coba dengan tingkat konsentrasi yang berbeda untuk mengetahui konsentrasi yang paling efektif.

2. Kecubung (Datura stramonium)

1 kg daun pucuk kecubung segar, bunga dan biji dihancurkan, kemudian direndam dalam 10 l air, dan cairan sabun. Rendaman ini dibiarkan paling tidak selama 3-5 jam. Kemudian disaring dengan kain lalu disemprotkan. Disarankan untuk ditambah sabun cuci cair sebagai zat pembasah (surfactant).

3. Mindi (Melia azedarach)

150 g daun mindi segar diblender dalam 200 ml air, kemudian dicampur kedalam 800 ml air biasa dan dibiarkan semalam. Larutan di saring dengan kain kemudian dapat langsung disemprotkan. Dapat juga menggunakan biji mindi segar. 0,25 kg biji mindi ditumbuk halus kemudian dicampur dengan 1 liter air, selanjutnya disaring dan dijadikan larutan sebanyak 5-7 liter. Dalam larutan ditambahkan pula 2 sendok teh sabun cuci cair. Ekstrak ini dapat mengusir belalang.

4. Nimba (Azedarachta indica)

Minyak biji nimba memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal membunuh, mengusir, dan meracuni serangga ataupun organisme pengganggu lainnya seperti nematode dan cendawan. Minyak biji nimba dapat diperoleh dengan mengekstrak biji menggunakan air. Biji yang sudah dikumpulkan, dibersihkan dari daging buahnya, kemudian dikeringkan agar tidak berjamur saat penyimpanan. Pada saat akan digunakan, biji dikupas dari kulitnya, 25-50 g biji ditumbuk halus dan direndam dalam 1 l air, ditambahkan pula dengan 2 sendok teh sabun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 500 g biji kering yang direndam dalam 400 l air dapat digunakan untuk lahan seluas 4000 m dan mampu bertahan selama 2 minggu apabila tidak terkena hujan lebat.

4. Pepaya (Carica papaya)

1 kg daun papaya segar dirajang halus dan direndam kedalam 10 liter air kemudian ditambah 2 sendok makan minyak dan sabun cair. Dibiarkan selama semalam, disaring dengan kain halus kemudian disemprotkan.

5. Tembakau (Nicotiana tabacum)

1 kg daun tembakau (daun sisa-sisa) dirajang halus dan direndam dalam 15 liter air, ditambah 2 sendok teh sabun cair kemudian dibiarkan semalam. Setelah disaring dapat digunakan untuk disemprotkan. Atau dapat pula setiap 200 g daun tembakau diblender dan dilarutkan ke dalam 3 l air.

Disamping tanaman tersebut diatas masih banyak tumbuhan di Indonesia yang dapat digunakan sebagai pestisida hayati, misalnya biji bengkuang, daun sirsat, umbi gadung racun, dan sebagainya yang suatu saat akan penulis upload ke web tercinta ini. Jadi tunggu dan simak terus perkembangan web ini dari hari ke hari. Terima kasih.

Tinggalkan komentar

Aqiqohan

KABAR GEMBIRA

Assalaamu ‘Alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh(u)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim(i)

Al-hamdulillah telah lahir anak kami

Yang ke………

Pada hari / tanggal:

………………………………………..

Kami beri nama:

………………………………………..

Kami mengharapkan do’a Bapak / Ibu / Sdr / i

Semoga anak kami tersebut kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah, ‘alim, berakhlaqul karimah dan mandiri.

Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin

Al-Hamdulillaahi Jazaa Kumulloohu Khoiroo

Wassalaamu ‘Alaikum Warohmaatulloohi Wabarokaatuh(u)

Kami yang berbahagia

……………………&……………………..

Menyambut Kelahiran Anak Menurut Syare’at Islam

1. Adzan

Di sunnahkan adzan di telinga kanan si bayi dan qomat ditelinga kirinya ketika baru lahir dalam keadaan sudah bersih, dasarnya adalah:

1. Yang artinya: “Dari Ubaidillah bin Abi Rofi’ dari bapaknya, bapaknya berkata: “Aku melihat Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam adzan di telinga Hasan bin Ali dengan adzan sholat ketika Fathimah melahirkannya”. (HR. Tirmidzi).

2. Qomat

1. Yang artinya: “Barangsiapa mempunyai anak baru lahir, lalu ia adzan di telinga kanannya (anak) dan qomat di telinga kirinya maka ummu Shibyaan (nama Jin yang suka mengganggu bayi) tidak dapat lagi mengganggunya”. (HR. Abu Ya’laa dalam Musnad Hasan).

Walimah AQIQOH

(pesta kekahan)

I. Menyembelih Kambing.

Di sunnahkan pada hari ke – 7 dari kelahirannya disembelihkan kambing darinya sebagai Aqiqoh atau tebusan terhadapnya, dasarnya adalah:

1. Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap anak adalah gadaian (menebusnya) dengan mengaqiqohinya, yaitu disembelihkan (kambing) darinya pada hari ke – 7 (dari kelahirannya) dan dicukur gundul (rambut kepalanya) dan diberi nama”. (HR. Abu Daud di dalam Aunil Ma’bud).

II. Mencukur Rambut.

Mencukur rambut bayi pada hari ke tujuh dari kelahirannya, dasarnya adalah Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda:

1. Yang artinya: “Anak itu adalah orang yang digadaikan (menebusnya) dengan cara mengaqiqohinya yaitu disembelihkan (Kambing atau sapi) darinya pada hari yang ke tujuh dan diberi nama dan dicukur gundul rambutnya”. (HR. Tirmidzi).

III. Memberi Nama.

Memberi nama bayi yang baru dilahirkan dengan nama yang baik. Tidak ada ketentuan waktunya; boleh sebelum diaqiqohi atau bersamaan dengan waktu pelaksanaan Aqiqoh atau setelah Aqiqoh. Dasarnya, adalah

Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap anak adalah gadaian (menebusnya) dengan mengaqiqohinya, yaitu disembelihkan (kambing) darinya pada hari ke – 7 (dari kelahirannya) dan dicukur gundul (rambut kepalanya) dan diberi nama”. (HR. Abu Daud di dalam Aunil Ma’bud).

Berarti pelaksanaan Aqiqoh adalah pertama menyembelih kambing atau sapi atau unta, kedua memberi nama yang baik, dan ketiga mencukur gundul rambut kepalanya. Manakala kita telah melaksanakan tiga hal tersebut berarti kita telah mengaqiqohinya.

Mengingat adanya firman Alloh Ta’alaa, yang berbunyi:

1. Yang artinya: “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (tentang nabi dan kitab) jika kamu tidak mengetahui”. (QS. An Nahl, No. Surat: 16, Ayat: 43).

2. Yang artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti / mengerjakan apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al-Isroo’/Bani Isroo’il, No. Surat: 17, Ayat: 36).

Dengan dua dasar itulah maka dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan ini kami sampaikan kepada hadirin sekalian, tentang berbagai pertanyaan dan jawaban tentang dasar-dasar hukum seputar Aqiqoh.

* Mengapa Kita Harus Melaksanakan Aqiqoh ?

Aqiqoh adalah salah satu ajaran agama Islam yang telah menjadi sabda Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dan telah dicontohkan oleh Rosulalloohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam yang disebut sunnah nabi, mengandung hikmah dan manfa’at positif yang dapat kita petik di dalamnya. Oleh karena itu kita sebagai ummat Islam yang sangat mencintai Rosulalloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam sudah selayaknya untuk melaksanakan setiap ajaran-ajarannya dan menghidup-hidupkan / melestarikan sunnahnya dengan konsekwen tanpa kecuali, termasuk melaksanakan Aqiqoh ini. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam dalam hadits-hadits berikut ini:

1. Yang artinya: “Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Yang menyertai anak adalah Aqiqoh, maka mengalirkanlah darah (menyembelihkanlah) darinya dan membuanglah kotoran (mencukurlah rambut) darinya”. (HR. Bukhori, Nasa’i, Tirmidzi).

2. Yang artinya: “Barangsiapa yang menghidup-hidupkan sunnahku maka sungguh ia cinta kepadaku dan barangsiapa yang mencintaiku maka ia berada di dalam surga bersamaku”. (HR. Assajzi dari Anas).

Dan sebaliknya, didalam Hadits Shohih Bukhori Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda:

Yang artinya: “Maka barangsiapa yang membenci sunnahku maka ia bukanlah golonganku”. (HR. Bukhori).

* Bagaimanakah Caranya ?

Supaya ibadah kita diterima oleh Alloh Subhaanahu Wa Ta’alaa sebagai amal sholeh kita yang Insyaa Alloh akan menjadi simpanan kita di akherat maka hendaklah semua ibadah kita termasuk aqiqoh ini kita sesuaikan dengan tuntunan Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam baik masalah waktu pelaksanaan atau pun cara pelaksanaannya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami kembali makna Aqiqoh yang sebenarnya seperti yang telah diajarkan oleh Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam, agar tidak salah dalam melaksanakannya. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini:

1. Yang artinya: “Ahmad bin Muhammad bin Tsabit telah bercerita kepada kami (Abu Daud), Ahmad berkata: “Ali bin Husain telah memberi khabar kepada kami, Ali berkata: “Bapakku telah memberi khabar kepada kami, Bapak berkata: “Abdulloh bin Buroidah telah bercerita padaku, Abdulloh berkata: “Aku mendengar Abi Buroidah berkata: “Pada waktu kami masih keadaan Jahiliyah ketika salah satu kami anaknya lahir menyembelih kambing dan mengolesi kepala (anak) nya dengan darah kambing tersebut, tapi ketika Alloh telah mendatangkan Islam kami menyembelih kambing dan mencukur gundul rambut (kepala) nya serta mengolesinya dengan minyak za’faron (sejenis minyak wangi)”. (HR. Abu Daud No. Hadits: 2460).

2. Yang artinya: “Sesungguhnya Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Diaqiqohi dari anak namun kepalanya jangan diolesi dengan darah”. (HR. Ibnu Majah).

3. Yang artinya: “Barang siapa yang mempunyai anak baru dilahirkan maka hendaklah ia beraqiqoh unta atau sapi atau kambing dari (anak) nya”. (HR. Thobrooni Fii Shoghir).

Yang artinya: “(Aqiqoh) dari anak laki-laki adalah 2 (dua) ekor kambing sedangkan dari anak perempuan 1 (satu) ekor kambing, tidak mengapa berupa kambing-kambing jantan atau betina”. (HR. Abu Daud).

* Kapan Waktu Pelaksanaan Aqiqoh ?

Dianjurkan melaksanakan Aqiqoh ini pada hari ke-7 dari kelahirannya, adapun kalau belum bisa melaksanakannya pada hari ke-7 nya maka diperbolehkan pada hari ke-14 atau 21 atau kapan saja bila sudah mampu untuk melaksanakannya. Karena pada perinsipnya ajaran Islam adalah memudahkan bukan menyulitkan. Hadits diatas tersebut menjelaskan bahwa melaksanakan Aqiqoh itu bisa kapan saja, namun diutamakan pada hari ke-7 dari kelahirannya. Sesuai dengan dasarnya dalam hadits-hadits berikut ini:

1. Yang artinya: “Dan Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam, bersabda: “Sesungguhnya bersama anak adalah Aqiqohnya yaitu disembelihkan darinya pada hari ke-7 (dari kelahiran) nya dan diberi nama dan dicukur gundul rambutnya”. (HR. Ahmad).

2. Yang artinya: “Adapun Aqiqoh adalah disembelihkan pada hari ke-7 atau pada hari ke-14 atau pada hari ke-21 (dari kelahirannya)”. (HR. Thobrooni).

3. Yang artinya: “Abu Isa (Tirmidzi) berkata: “Mereka senang apabila disembelihkan Aqiqoh dari anak pada hari ke-7, jika belum ada kemampuan pada hari ke-7 maka pada hari ke-14, jika belum juga ada kemampuan bisa diaqiqohkan darinya pada hari ke-21”. (HR. Tirmidzi).

4. Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam mengaqiqohi dari dirinya sesudah menjadi nabi”. (HR. Baihaqi).

*Apa Pentingnya Aqiqoh ?

Apabila kita memiliki barang berharga yang paling kita sayangi serta bisa mendatangkan manfa’at dan kita pun merasa bangga memilikinya namun barang tersebut dalam keadaan tergadai, bagaimana sikap kita terhadap barang tersebut ? Tentunya kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk menebusnya. Begitu juga Aqiqoh, karena ia adalah suatu bentuk upaya menebus anak kita yang masih tergadai. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rosululloh dalam hadits berikut ini:

1. Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap anak adalah orang yang digadaikan (menebusnya) dengan cara mengaqiqohinya yaitu disembelihkan darinya pada hari ke-7 nya dan dicukur gundul dan diberi nama”. (HR. Abu Daud).

2. Yang artinya: “Imam Ahmad bin Hambali berkata: “Aqiqoh ini urusan syafa’at, yang dimaksudkan oleh Imam Ahmad bin Hambali yaitu bahwasannya ketika anak tidak diaqiqohi darinya lalu ia mati kanak-kanak maka ia tidak bisa memberi syafa’at kepada kedua orang tuanya”. (HR. Abu Daud dalam Syarahnya yaitu Aunil Ma’bud).

Di samping itu Aqiqoh merupakan realisasi kecintaan kita kepada Rosululloh sebagai ummatnya serta rasa syukur kita atas anugerah Alloh berupa anak kepada kita sekaligus amanah yang diberikan Alloh kepada kita. Dan mengingat sunnah ini mulai jarang dilaksanakan oleh kaum muslimin maka menghidupkannya sangat terpuji dan mendapat balasan pahala yang sangat besar. Sebagaimana yang telah Rosululloh sabdakan:

Yang artinya: “Barangsiapa yang menghidup-hidupkan sunnahku maka sungguh ia cinta kepadaku dan barangsiapa yang mencintaiku maka ia berada di dalam surga bersamaku”. (HR. Assajzi dari Anas).

Jika mempunyai keluasan rezeki tapi tetap juga tidak mau melaksanakan sunnah beliau maka beliau tidak mau mengakui terhadap orang tersebut dari kelompok beliau. Sebagaimana yang telah disabdakan Rosululloh dalam hadits berikut ini:

Yang artinya: “Maka barangsiapa yang tidak mengamalkan pada sunnahku maka ia bukan dari golonganku”. (HR. Ibnu Majah).

Dan juga banyak manfa’at yang lainnya, misal untuk mempererat tali silaturrohim serta ikatan sosial dengan para tetangga, kerabat, fakir miskin, dll. Wal hasil makin sering kita berhadiah makanan maka makin luaslah sumber rezeki kita. Sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Rosulullohi shollalloohu Alaihi Wasallam dalam Hadits Riwayat Ibni Adiy berikut ini:

Yang artinya: “Berhadiahlah makanan di antara kamu, karena dengan berhadiah makanan itu akan meluaskan rezeki kamu”. (HR. Ibni Adiy).

Oleh karena itu marilah kita sadari bersama-sama untuk menghidupkan sunnah nabi “Aqiqoh” ini.

Tinggalkan komentar

Ibu yang menghadapi Anak

Setiap wanita pasti ingin menjadi ibu yang baik untuk anak-anak mereka. Tidak hanya sebagai orang tua, seorang ibu pasti ingin menjadi sahabat terbaik bagi putra-putrinya. Hanya saja, emosi yang naik turun bisa menyebabkan seorang ibu tanpa sadar memarahi putra-putri mereka.

Ada saat di mana anak Anda melakukan kesalahan yang tidak pantas atau membuat Anda kesal. Sebagai orang tua sudah seharusnya Anda bertindak, tetapi memarahi mereka dalam balutan emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Maksud baik Anda untuk mendidik mereka tidak akan mencapai tujuannya, bisa jadi emosi Anda justru akan membuat anak tertekan dan menjauh dari Anda.

Ikuti tips di bawah ini untuk menekan emosi saat menghadapi anak Anda.

Tarik Napas

Ketika tahu bahwa anak Anda melakukan kesalahan, daripada melotot, atur napas Anda. Tarik napas dalam, lalu hembuskan. Lakukan berulang kali sampai Anda merasa siap untuk menghadapi anak Anda. Menghirup napas dalam dapat meredakan ketegangan Anda.

Samakan Tinggi

Sebelum mengatakan sesuatu kepada anak Anda, samakan tinggi tubuh Anda dengannya. Bisa dengan berlutut atau mengajaknya duduk berhadapan dengan Anda. Cara ini dilakukan agar anak Anda tidak merasa diintimidasi. Dengan menyamakan tinggi badan Anda dengannya, anak akan merasa lebih dihargai dan tidak canggung untuk berbagi cerita mengenai kesalahan yang telah dia lakukan.

Pasang Wajah Bersahabat

Wajah orang yang sedang marah adalah wajah yang menyeramkan. Anda pasti tidak ingin menunjukkan wajah monster di depan anak Anda. Jadi, pasang wajah yang ramah dan bersahabat. Mungkin akan sulit bila Anda sedang diselimuti emosi, tetapi cobalah untuk membentuk senyum di bibir Anda. Dijamin, anak Anda tidak akan kabur atau mencoba berkelit dari kesalahannya saat menatap wajah Anda.

Ajak Bicara

Berbicara dua arah lebih menguntungkan daripada memarahi anak Anda. Tanyakan padanya segala informasi mengapa dia sampai berbuat nakal. Katakan saja bahwa Anda tidak suka dengan perbuatan nakalnya, berikan alasan yang jelas hingga dia mengerti bahwa tindakannya salah. Semua orang bisa berbuat salah, termasuk anak Anda, jadikan kenakalannya sebagai bahan pembelajaran agar dia tidak melakukan kesalahan yang sama. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, atur nada bicara Anda agar sama dengan anak Anda.

Beri Pelukan

Setelah berbicara dengannya, anak Anda bisa berpikir apa saja. Bisa jadi dia merasa bersalah telah mengecewakan Anda, atau justru tidak setuju dengan pendapat Anda. Pastikan bahwa anak Anda tahu bahwa yang Anda lakukan adalah untuk kebaikannya. Berikan sebuah pelukan sebagai tanda bahwa setelah kenakalannya, Anda masih menyayangi anak Anda.

Sumber: Putri

Tinggalkan komentar

Ucapan Iblis Kepada Musa AS

Abu bakar Al Qurosyi meriwayatkan dengan isnadnya sampai kepada ibnu Umar, dia berkata : Iblis menemui Nabi Musa, lantas berkata, “Wahai Musa, engkau telah dipilih oleh Allah dengan membawa risalaNya dan Allah telah berbicara dengan sungguh-sungguh, dan aku termasuk mahluk Allah yang berdosa, aku ingin bertobat, maka tolonglah aku di sisi Tuhanmu Azza wa Jallah suapaya Allah menerima tobatku” Maka nabi Musa berdoa kepada Allah , maka dikatakan, “engkau telah menyelesaikan keperluanmu” maka nabi Musa menemui Iblis lantas berkata, “Kamu diperintah supaya sujud ke kuburan Nabi Adam dan Alloh menerima tobatmu ” Maka Iblis sombong dan marah dia berkata, “Aku tidak mau sujud ketika dia hidup, apakah aku akan sujud kepadanya setelah ia mati? ” Berkata Iblis “Wahai Musa, karena engkau telah menolongku maka engkau punya hak maka ingatlah kepadaku dalam tiga hal maka aku tidak merusak dalam tiga hal :
1.Ingatlah ketika engkau marah, sesungguhnya bisikanku itu ada dalam hatimu, dan mataku dalam dua matamu, dan aku mengalir darimu dalam tempat mengalirnya darah.

2.Ingatlah kepadaku ketika enkau campuh perang karena aku akan datang kepada anak adam ketika berdesak-desak dalam perang, aku mengingatkan kepada manusia tentang anaknya, istrinya, dan keluarganya hingga dia berpaling (lari dari perang).

3.Janganlah kamu menemani duduk wanita yang bukan mahromnya, karena sesungguhnya aku adalah utusannya kepadamu dan utusannya kepadanya” (Askaamul Marjan 207).

-Dengan adanya kisah ini, maka kita harus mengerti jika kita marah, ingatlah bahwa marah itu pengaruh gangguan Iblis/syetan

-Dalam sabilillah, kemudian kita selalu ingat keluarga, itu juga pengaruh /gangguan Iblis/syetan.

-Kalau kita nyepi dengan wanita yang bukan mahromnya, maka Iblis/syetan mendorong membesarkan setrum berbuat pelanggaran.

Al Qurosyi telah meriwayatkan dari Abdurrohman bin Zaid, dia berkata ketika Nabi Musa duduk dalam sebagian majelisnya, tiba-tiba datang Iblis memakai burnus (baju luar yang menutup kepala). Setalah dekat denga Nabi Musa dia melepaskan burnusnya, kemudian meletakkannya dan berkata kepadanya ” salam sejahtra buatmu, Wahai Musa. “Maka Nabi Musa menjawab “Salam sejahtra buatmu, siapakah engkau? “Dia berkata , Saya Iblis” Nabi Musa berkata, “Mudah-mudahan Allah tidak menghiduokanmu, kenapa kamu datang? ” Iblis berkata , “Aku datang karena kedudukanmu di sisi Alloh dan tempatmu di sisiNya. Berkata Nabi Musa “Apa yang aku lihat sesuatu ada padamu?” Berkata Iblis, “Aku menyambar hati hamba-hamba Allah “, berkata Nabi Musa ” Apa perbuatan manusia, yang dengannya engkau menguasai kepadanya, “Iblis menjawab, ” Jika seorang ujub kepada dirinya, banyak amalnya dan lupa dosa-dosanya. Dan aku menakut-nakuti (memperingatkanmu) tiga hal :

1.Jangan kamu nyepi dengan seorang perempuan yang tidak halal bagimu, karena sesungguhnya tidak nyepi seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang telah halal baginya kecuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga aku merusaknya.

2.Jangan kamu berjanji sesuatu janji kecuali engkau memenuhinya, karena sesungguhnya tidak berjanji seseorang dengan suatu janji kecuali aku menutupi antara dia dengan memenuhi janjinya.

3.Jangan sekali-kali kamu shodaqoh kecuali kamu harus meneruskannya, karena sesungguhnya tidak mengeluarkan seseorang akan shodaqoh lantas dia tidak meneruskannya kuali aku menemaninya selain teman-temanku sehingga aku menutupi antara dia dengan mengeluarkan shodaqohnya”
Kemudian dia pergi sambil berkata, “oh alangkah celakanya !” Berkata begitu tiga kali. Musa telah mengerti apa-apa yang dia akan memberi peringatan supaya hati-hati dengannya anak cucu Adam (Talbisu Iblis 30)

Tinggalkan komentar

Mother is The Best Super Hero in The World

Mumpung Ibu Masih ada, coba saat BELIAU tidur saat matanya terpejam kamu tatap wajahnya itu 5 menit saja, kamu akan tau bagaimana rasanya nanti bila wajah itu sudah tak ada di situ…

Lakukan apapun yang bisa kamu lakukan untuknya…

LAKUKAN SEKARANG teman2ku sayang, bukan besok atau 5 menit lg karena mungkin sekedip matamu dia akan pergi tak kembali…

Klo sudah terlanjur ga ada, yaaahhh jangan lupa doa ma TUHAN. Segala macam doa deh. Miss U Mum…

Luv U all

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan sekeping kertas yang bertuliskan sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:

1) Membantu pergi ke warung: Rp20.000

2) Menjaga adik: Rp20.000

3) Membuang sampah: Rp5.000

4) Membereskan tempat tidur: Rp10.000

5) Menyiram bunga: Rp15.000

6) Menyapu halaman: Rp15.000

Jumlah: Rp85.000

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama:

1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS

2) OngKos berjaga malam karena menjagamu: GRATIS

3) OngKos air mata yang menetes karenamu: GRATIS

4) Ongkos khawatir krn memikirkan keadaanmu: GRATIS

5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu: GRATIS

Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku: GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Saya Sayang Ibu”. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: “Telah Dibayar”

LUv Mom I miss u forever

Mother is the best super hero in the world.

By: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Contoh Aqiqohan

 

Assalaamu ‘Alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh(u)

Bismillaahir Rohmaanir Rohiim(i)

 

Al-hamdulillah telah lahir anak kami

 

Yang ke………

 

Pada hari / tanggal:

………………………………………..

 

Kami beri nama:

 

………………………………………..

 

Kami mengharapkan do’a Bapak / Ibu / Sdr / i

Semoga anak kami tersebut kelak menjadi anak yang sholeh/sholehah, ‘alim, berakhlaqul karimah dan mandiri.

 

Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiin

 

Al-Hamdulillaahi Jazaa Kumulloohu Khoiroo

Wassalaamu ‘Alaikum Warohmaatulloohi Wabarokaatuh(u)

 

Kami yang berbahagia

 

……………………&……………………..

 

 

Menyambut Kelahiran Anak Menurut Syare’at Islam

 

1. Adzan

Di sunnahkan adzan di telinga kanan si bayi dan qomat ditelinga kirinya ketika baru lahir dalam keadaan sudah bersih, dasarnya adalah:

1. Yang artinya: “Dari Ubaidillah bin Abi Rofi’ dari bapaknya, bapaknya berkata: “Aku melihat Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam adzan di telinga Hasan bin Ali dengan adzan sholat ketika Fathimah melahirkannya”. (HR. Tirmidzi).

 

2. Qomat

 

1. Yang artinya: “Barangsiapa mempunyai anak baru lahir, lalu ia adzan di telinga kanannya (anak) dan qomat di telinga kirinya maka ummu Shibyaan (nama Jin yang suka mengganggu bayi) tidak dapat lagi mengganggunya”. (HR. Abu Ya’laa dalam Musnad Hasan).

 

Walimah AQIQOH

(pesta kekahan)

 

I. Menyembelih Kambing.

 

Di sunnahkan pada hari ke – 7 dari kelahirannya disembelihkan kambing darinya sebagai Aqiqoh atau tebusan terhadapnya, dasarnya adalah:

1. Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap anak adalah gadaian (menebusnya) dengan mengaqiqohinya, yaitu disembelihkan (kambing) darinya pada hari ke – 7 (dari kelahirannya) dan dicukur gundul (rambut kepalanya) dan diberi nama”. (HR. Abu Daud di dalam Aunil Ma’bud).

 

II. Mencukur Rambut.

 

Mencukur rambut bayi pada hari ke tujuh dari kelahirannya, dasarnya adalah Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda:

1. Yang artinya: “Anak itu adalah orang yang digadaikan (menebusnya) dengan cara mengaqiqohinya yaitu disembelihkan (Kambing atau sapi) darinya pada hari yang ke tujuh dan diberi nama dan dicukur gundul rambutnya”. (HR. Tirmidzi).

 

III. Memberi Nama.

 

Memberi nama bayi yang baru dilahirkan dengan nama yang baik. Tidak ada ketentuan waktunya; boleh sebelum diaqiqohi atau bersamaan dengan waktu pelaksanaan Aqiqoh atau setelah Aqiqoh. Dasarnya, adalah

Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap anak adalah gadaian (menebusnya) dengan mengaqiqohinya, yaitu disembelihkan (kambing) darinya pada hari ke – 7 (dari kelahirannya) dan dicukur gundul (rambut kepalanya) dan diberi nama”. (HR. Abu Daud di dalam Aunil Ma’bud).

 

Berarti pelaksanaan Aqiqoh adalah pertama menyembelih kambing atau sapi atau unta, kedua memberi nama yang baik, dan ketiga mencukur gundul rambut kepalanya. Manakala kita telah melaksanakan tiga hal tersebut berarti kita telah mengaqiqohinya.

 

Mengingat adanya firman Alloh Ta’alaa, yang berbunyi:

1. Yang artinya: “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan (tentang nabi dan kitab) jika kamu tidak mengetahui”. (QS. An Nahl, No. Surat: 16, Ayat: 43).

 

2. Yang artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti / mengerjakan apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”. (QS. Al-Isroo’/Bani Isroo’il, No. Surat: 17, Ayat: 36).

 

Dengan dua dasar itulah maka dalam kesempatan yang penuh kebahagiaan ini kami sampaikan kepada hadirin sekalian, tentang berbagai pertanyaan dan jawaban tentang dasar-dasar hukum seputar Aqiqoh.

 

  • Mengapa Kita Harus Melaksanakan Aqiqoh ?

 

Aqiqoh adalah salah satu ajaran agama Islam yang telah menjadi sabda Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam dan telah dicontohkan oleh Rosulalloohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam yang disebut sunnah nabi, mengandung hikmah dan manfa’at positif yang dapat kita petik di dalamnya. Oleh karena itu kita sebagai ummat Islam yang sangat mencintai Rosulalloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam sudah selayaknya untuk melaksanakan setiap ajaran-ajarannya dan menghidup-hidupkan / melestarikan sunnahnya dengan konsekwen tanpa kecuali, termasuk melaksanakan Aqiqoh ini. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam dalam hadits-hadits berikut ini:

1. Yang artinya: “Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Yang menyertai anak adalah Aqiqoh, maka mengalirkanlah darah (menyembelihkanlah) darinya dan membuanglah kotoran (mencukurlah rambut) darinya”. (HR. Bukhori, Nasa’i, Tirmidzi).

 

2. Yang artinya: “Barangsiapa yang menghidup-hidupkan sunnahku maka sungguh ia cinta kepadaku dan barangsiapa yang mencintaiku maka ia berada di dalam surga bersamaku”. (HR. Assajzi dari Anas).

 

Dan sebaliknya, didalam Hadits Shohih Bukhori Rosululloh Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda:

Yang artinya: “Maka barangsiapa yang membenci sunnahku maka ia bukanlah golonganku”. (HR. Bukhori).

 

  • Bagaimanakah Caranya ?

 

Supaya ibadah kita diterima oleh Alloh Subhaanahu Wa Ta’alaa sebagai amal sholeh kita yang Insyaa Alloh akan menjadi simpanan kita di akherat maka hendaklah semua ibadah kita termasuk aqiqoh ini kita sesuaikan dengan tuntunan Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam baik masalah waktu pelaksanaan atau pun cara pelaksanaannya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memahami kembali makna Aqiqoh yang sebenarnya seperti yang telah diajarkan oleh Rosulallohi Shollalloohu Alaihi Wasallam, agar tidak salah dalam melaksanakannya. Seperti yang telah dijelaskan dalam hadits-hadits berikut ini:

 

1. Yang artinya: “Ahmad bin Muhammad bin Tsabit telah bercerita kepada kami (Abu Daud), Ahmad berkata: “Ali bin Husain telah memberi khabar kepada kami, Ali berkata: “Bapakku telah memberi khabar kepada kami, Bapak berkata: “Abdulloh bin Buroidah telah bercerita padaku, Abdulloh berkata: “Aku mendengar Abi Buroidah berkata: “Pada waktu kami masih keadaan Jahiliyah ketika salah satu kami anaknya lahir menyembelih kambing dan mengolesi kepala (anak) nya dengan darah kambing tersebut, tapi ketika Alloh telah mendatangkan Islam kami menyembelih kambing dan mencukur gundul rambut (kepala) nya serta mengolesinya dengan minyak za’faron (sejenis minyak wangi)”. (HR. Abu Daud No. Hadits: 2460).

 

2. Yang artinya: “Sesungguhnya Nabi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “Diaqiqohi dari anak namun kepalanya jangan diolesi dengan darah”. (HR. Ibnu Majah).

 

3. Yang artinya: “Barang siapa yang mempunyai anak baru dilahirkan maka hendaklah ia beraqiqoh unta atau sapi atau kambing dari (anak) nya”. (HR. Thobrooni Fii Shoghir).

 

Yang artinya: “(Aqiqoh) dari anak laki-laki adalah 2 (dua) ekor kambing sedangkan dari anak perempuan 1 (satu) ekor kambing, tidak mengapa berupa kambing-kambing jantan atau betina”. (HR. Abu Daud).

* Berapa Aqiqoh Dari Anak Laki-laki Dan Perempuan ?

Yang afdholnya dari anak laki-laki disembelihkan 2 (dua) ekor kambing sedangkan dari anak perempuan 1 (satu) ekor kambing, namun ada juga yang memperbolehkan Aqiqoh dari anak laki-laki hanya 1 (satu) ekor kambing, terutama apabila anak yang diaqiqohi adalah anak kembar atau sedang mengalami kesempitan rezeki. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh dalam hadits berikut ini:

1. Yang artinya: “Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam bersabda: “(Aqiqoh) dari anak laki-laki 2 (dua) ekor kambing yang sudah kupak keduanya dan dari anak perempuan 1 (satu) ekor kambing”. (HR. Nasa’i).

2. Yang artinya: “(Aqiqoh) dari anak laki-laki 2 (dua) ekor kambing dan dari anak perempuan 1 (satu) ekor kambing, tidak memudhorotkan pada kamu apakah itu kambing-kambing jantan ataukah kambing-kambing betina (tidak mengapa kambing yang untuk Aqiqoh itu jantan atau betina)”. (HR. Abu Daud).

3. Yang artinya: “Sesungguhnya Rosulullohi Shollalloohu Alaihi Wasallam mengaqiqohi Hasan dan Husain Rodhiyallohu Anhuma masing-masing 1 (satu) ekor kambing”. (HR. Abu Daud).

* Apakah Harus Orang Tuannya Sendiri Yang Memotong Hewan Aqiqoh ?

Orang yang akan mengaqiqohi anaknya dan ia pandai serta berani menyembelih hewan Aqiqoh maka hendaknya menyembelih sendiri, tapi jika tidak mempunyai keberanian dan tidak pandai menyembelih maka diperbolehkan meminta amal sholeh/minta tolong kepada orang lain dan ketika menyembelih disunnahkan membaca do’a:

“Bismillaahi Walloohu Akbaru Haadzihi ‘Aqiiqotu………………………(sebut namanya)

Yang artinya: “Dengan nama Alloh, Alloh Maha Besar, Ini Aqiqohnya: ……(sebut namanya). Dasarnya adalah:

Yang artinya: “Atho’ berkata: “Ketika kamu menyembelih maka ucapkanlah: “Bismillaahi Walloohu Akbaru Haadzihi Aqiqotu……..Fulan…..”

* Bagaimana Mengenai Pembagian Daging Aqiqoh ?

Pembagian daging Aqiqoh sama seperti pembagian daging qurban yaitu dibagikan sebagian kepada fakir miskin sebagai sedekah, dibagikan kepada keluarga, kaum kerabat, tetangga atau suku bangsa tertentu sebagai hadiah dan juga boleh sebagian dimakan sendiri atau dimasak semua setelah itu dihidangkan untuk dimakan bersama-sama. Ahli fiqih memperbolehkan juga mengadakan walimahan Aqiqoh (pesta kekahan) dengan mengundang fakir miskin, kaum kerabat dan lainnya untuk berkumpul dan makan bersama guna mempererat serta memperkuat tali ukhuwwah Islamiyah dan untuk memetik manfa’at positif lainnya.

Tinggalkan komentar

10 Kunci Pembuka Rezeki

 

 

1. MEMPERBANYAK MEMBACA ISTIGHFAR
Yang artinya: “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (Alloh), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai”. (QS. Nuh, No. Surat: 71,Ayat: 10-12).

Yang Artinya: “Dan pada waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka memohon ampunan (kepada Alloh)”. (QS. Adz-Dzaariyaat, ayat: 18).
Yang artinya: “Barngsiapa yang memperbanyak (membaca) istighfar, maka Alloh akan memberi solusi dari segala kesusahannya, dan jalan keluar dari segala kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah mana yang dia tidak menyangkanya”. (HR. Ahamad).

2. MEMPERBANYAK INFAQ FII SABIILILLAAH
Yang artinya: “Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku (Alloh) melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu infaqkan (nafkahkan), maka Alloh akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya”. (QS. Saba’, no. Surat: 34, Ayat: 39).

Yang artinya: “Alloh Yang Mulia dan Maha Agung berfirman, “Infaklah, Aku akan menginfaki kepadamu”. (HR. Bukhori).

3. MEMPERBANYAK SHILATUR ROHIM
Yang artinya: “Barangsiapa yang senang apabila urusan rezekinya dibentangkan / lapangkan buatnya dan apabila dipanjangkan umurnya maka hendaklah dia bershilatur rohim / menyambung familinya”. (HR. Bukhori).

4. SENANG MENGHORMATI TAMU
Yang artinya: “Tamu datang dengan membawa rezekinya sendiri dan pulang membawa pada dosa-dosanya kaum, dia (tamu itu) yang membersihkan dosa-dosa mereka dari mereka”. (HR. Abu Syaikh).

5. SENANG MEMBERI HADIAH MAKANAN
Yang artinya: “Berhadiahlah makanan di antara kamu sekalian, maka sesungguhnya berhadiah makanan itu dapat melapangkan / meluaskan dalam urusan rezeki kalian”. (HR. Ibni Adiy).

6. MENJADI ORANG YANG JUJUR/AMANAH (dapat dipercaya)
Yang artinya: “Adapun berbuat amanah (dapat dipercaya / jujur) itu dapat mendatangkan rezeki, sedangkan berbuat khianat / curang dapat mendatangkan fakir / kemiskinan”. (Hr. Ad-Dailami).

7. MENINGKATKAN TAQWA KEPADA ALLOH TA’ALAA
Yang artinya: “Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Alloh menyampaikan (melaksanakan) urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. At-Tholaaq, No. Surat: 65, Ayat: 2-3).

8. MENINGKATKAN TAWAKKAL KEPADA ALLOH TA’ALAA
Yang artinya: “Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS. At-Tholaaq, No. Surat: 65,Ayat: 3).

9. SENANTIASA BERHUSNUDHZON BILLAAH
Yang artinya: “Alloh berfirman, “Aku di sisi persangkaan hamba-Ku terhadap Aku”. (HR. Bukhori).

10. MENERTIBKAN SHOLAT TAHAJJUD & DO’A 1/3 MALAM TERAKHIR
Yang artinya: “Dan pada sebahagian malam hari maka bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji”. (QS. Al-Isroo’, No.Surat: 17, Ayat: 79).

Yang artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Al-Mu’min, No. Surat: 40, Ayat: 60).

Yang artinya: “Maka, jika kamu mampu berdiri (sholat sunnah) pada 1/3 malam akhir (kira-kira antara pukul 2.00 – menjelang adzan shubuh) karena waktu 1/3 malam itu adalah waktu yang disaksikan (Alloh) langsung, dan do’a dalam 1/3 malam akhir itu mustajab (dikabulkan)”. (HR. Tirmidzi).

Yang artinya: “Menetapilah kamu sekalian pada berdiri malam (mak: mengerjakan Sholat Lail / sholat sunnah malam hari), sesungguhnya Sholat Lail itu merupakan kebiasaan orang-orang sholih sebelum kamu sekalian, dan Sholat Lail itu merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kamu sekalian, dan sebagai penghapus kejelekan-kejelekan, dan pencegah dosa”. (HR. Tirmidzi).

Yang artinya: “Menetapilah kamu sekalian pada berdiri malam (mak: mengerjakan Sholat Lail / sholat sunnah malam hari), sesungguhnya Sholat Lail itu merupakan kebiasaan orang-orang sholih sebelum kamu sekalian, dan sesungguhnya berdiri malam (sholat sunnah malam) itu merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Alloh, dan mencegah dari dosa, dan sebagai penghapus kejelekan-kejelekan, dan menolak pada penyakit dari badan”. (HR. Tirmidzi).

 

Sumber: Subandi Baiturrahman

Tinggalkan komentar

Biar Miskin Asal Nyenengin…

Bro en Sis, kalau mau ditelusuri sejarah kehidupan Rasul saw. beserta para sahabat, ternyata kita bakal nemuin juga kesusahan hidup mereka. Diriwayatkan dalam Kitab Irsyadul ‘Ibad, bahwa Rasul saw. ada kalanya beberapa malam bersama keluarganya kelaparan, nggak punya makanan buat disantap. Dalam kisah lain, beliau sering berpuasa atau mengganjal perutnya dengan batu kalo pas kebetulan nggak ada makanan di rumahnya. ‘Aisyah ra pernah bertutur bahwa: “Tidak pernah keluarga Muhammad saw. merasa kenyang makan roti tepung sya’ir dua hari berturut-turut, sampai masa beliau meninggal tiba.” (HR Bukhari dan Muslim)

Atau kisah yang diceritakan dalam hadis riwayat Bukhari bahwa Abu Hurairah ra sering pingsan di lokasi antara mimbar dan rumah ‘Aisyah sampai disangka gila. Padahal pingsannya itu hanya karena kelaparan. Kenapa Rasul kok seolah menerima keadaan itu? Kenapa nggak berdoa aja minta segala kebutuhan kepada Allah, bukankah doa Rasul mustajab? Semua ini beliau terima sebagai ujian yang harus dijalani dengan kesabaran.

Saat kita dilanda kekurangan materi alias finansial, inget juga firman Allah (yang artinya): “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Serta berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah [2]: 155)

Ada keutamaan untuk orang-orang miskin yang tetap sabar, beribadah, dan berikhtiar sampai akhir hayatnya. Dalam sebuah hadis Rasul saw. bersabda: “Hai orang-orang fakir, sukakah aku beritakan padamu kabar gembira? Sesungguhnya orang-orang fakir dari kaum mukmin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya kira-kira setengah hari, yaitu lima ratus tahun.” (HR Ibn Majah)

Dalam hadis lain, ”Aku melihat ke surga, kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir. Dan aku melihat ke neraka, maka kebanyakan penghuninya adalah wanita.” (HR Muslim)

Sobat muda, semoga kita semua meski dalam kondisi ekonomi yang carut-marut begini tetap istiqomah beriman dan beribadah hanya kepada Allah Swt. semata. Karena pada dasarnya, walaupun secara materi (harta), misalnya, kita serba kekurangan, pada hakikatnya kita tetap kaya akan fisik yang sehat dan kuat; tetap kaya akan ilmu; tetap kaya akan iman; tetap kaya akan amal shalih, dan tentunya tetap kaya akan kemuliaan karena kita muslim.

Yang harus kita lakukan sekarang adalah tetap bersyukur kepada Allah Swt. Salah satu wujud syukur adalah beribadah secara totalitas. Jangan dilupakan juga buat senantiasa qana’ah (menerima pemberian dari Allah Swt.). Karena kata Rasul saw.: ”Sungguh beruntung orang yang masuk Islam dan rizkinya cukup, serta merasa cukup dengan apa-apa pemberian Allah kepadanya.” (HR Muslim)

Jangan berhenti berusaha dan berdoa. Karena tugas manusia hanya berusaha dan berdoa, Allah yang menentukan. Makna kebahagiaan yang sejati bukan sebanyak apa harta atau kekayaan kita. Tapi seluas apa hati kita dalam menerima setiap rizki dan mempergunakannya dalam ibadah. Lagi-lagi Rasulullah saw. mengingatkan, ”Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda. Tapi kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati.” (HR Muttafaq ’Alaih)

Semoga kita bisa semakin mensyukuri segala nikmat yang telah Allah Swt. berikan kepada kita. Allah Swt. Berfirman (yang artinya):“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS al-A’raaf [7]: 96)

Yuk, tetap jaga diri dan jaga iman, biar miskin asal nyenengin Allah Swt. karena tetap beriman dan bersabar serta berusaha menjadi lebih baik disertai doa yang sungguh-sungguh.

 

Sumber: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Mother is The Best Super Hero

Mumpung Ibu Masih ada, coba saat BELIAU tidur saat matanya terpejam kamu tatap wajahnya itu 5 menit saja, kamu akan tau bagaimana rasanya nanti bila wajah itu sudah tak ada di situ…

 

Lakukan apapun yang bisa kamu lakukan untuknya…

 

LAKUKAN SEKARANG teman2ku sayang, bukan besok atau 5 menit lg karena mungkin sekedip matamu dia akan pergi tak kembali…

Klo sudah terlanjur ga ada, yaaahhh jangan lupa doa ma TUHAN. Segala macam doa deh. Miss U Mum…

Luv U all

 

Ini adalah mengenai nilai kasih Ibu dari seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia mengulurkan sekeping kertas yang bertuliskan sesuatu, si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang diulurkan oleh si anak dan membacanya.

 

Ongkos upah membantu ibu:

1) Membantu pergi ke warung: Rp20.000

2) Menjaga adik: Rp20.000

3) Membuang sampah: Rp5.000

4) Membereskan tempat tidur: Rp10.000

5) Menyiram bunga: Rp15.000

6) Menyapu halaman: Rp15.000

Jumlah: Rp85.000

 

Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar. Si ibu mengambil pena dan menulis sesuatu di belakang kertas yang sama:

1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan: GRATIS

2) OngKos berjaga malam karena menjagamu: GRATIS

3) OngKos air mata yang menetes karenamu: GRATIS

4) Ongkos khawatir krn memikirkan keadaanmu: GRATIS

5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu: GRATIS

Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku: GRATIS

 

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, “Saya Sayang Ibu”. Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu di depan surat yang ditulisnya: “Telah Dibayar”

LUv Mom I miss u forever

Mother is the best super hero in the world.

Sumber: Eko JokamZz

 

Tinggalkan komentar

Antara Hati Berkarat dan Hati Kemilau

 

 

Berkarat??? Tahukah anda dengan kata “karat” atau kalau anda pernah belajar ilmu fisika atau kimia pasti anda akan menemukan atau mendengar kata “korosi”??? nah!! Kata karat dan korosi tersebut merupakan dua kata yang berbeda tetapi mempunyai maksud yang sama. Mungkin anda pernah melihat logam sejenis besi, baja atau apapun yang berkarat. Efek dari logam yang berkarat dalam waktu yang terlampau lama akan menyebabkan logam tersebut menjadi lapuk yang lama-kelamaan akan menjadi serbuk logam. Sekarang coba anda flashback kembali peristiwa tersebut, awalnya logam tersebut masih mempunyai bentuk tetapi karena terjadi korosi lama-kelamaan logam tersebut berubah bentuknya menjadi serpihan-serpihan. Sama halnya dengan hati kita.

Tahukah anda hal-hal apa yang mampu membuat hati kita berkarat??? Kalau kita melihat logam yang berkarat tentunya hal-hal yang membuat logam tersebut berkarat adalah udara dan air, sedangkan hal-hal yang membuat hati kita berkarat bukanlah air dan udara melainkan kelalaian dan dosa. Mengapa kelalaian dan dosa membuat hati kita berkarat??? Karena kelalaian dan dosa dapat mengurangi dan melemahkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Selain itu, kelalaian dan dosa yang terus-menerus dilakukan dapat melenakan kita untuk selalu mengingat Allah SWT dan melaksanakan perintah-perintahNya sehingga dapat membuat hati kita berkarat akibat terlalu seringnya kita berbuat lalai dan dosa.

Kemilau??? Tahukah anda dengan kata “kemilau”??? kemilau merupakan suatu cahaya yang begitu menyilaukan. Anda pernah melihat berlian atau permata??? Nah!!! Biasanya kata kemilau itu seperangkat dengan kata berlian atau permata. Kalau anda belum pernah melihat berlian atau permata. Gimana kalau anda saya ajak untuk mengingat sesuatu. Pernahkah anda melihat salah satu iklan tentang shampoo??? nah!!!disanalah anda akan menemukan kata “kemilau”. Sungguh kemilau merupakan suatu peristiwa yang disukai banyak oaring karena dengan kemilau membuat apa saja yang ada disekitarnya menjadi indah meskipun bentuknya tidak indah. Sama halnya dengan hati kita.

Tahukah anda hal-hal apa yang mampu membuat hati kita kemilau??? Kalau kita melihat berlian atau permata atau barang-barang yeng berbahan kaca kemilau tentunya hal-hal yang membuat permata, berlian atau barang-barang berbahan kaca kemilau adalah seringnya barang-barang tersebut dirawat,dipelihara dan dibersihkan dengan menggosok-gosokkan ke kain atau apapun yang dapat membersihkannya sehingga membuat barang-barang tersebut menjadi kemilau, sedangkan hal-hal yang membuat hati kita kemilau adalah seringnya hati kita dirawat, dipelihara dan dibersihkan dengan kalimat istighfar dan dzikir. Mengapa kalimat istighfar dan dzikir membuat hati kita kemilau??? Karena kalimat istighfar dan dzikir dapat menambah dan menguatkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Selain itu, kalimat istighfar dan dzikir yang terus-menerus dilafadzkan dan dilakukan dapat beristiqomah untuk selalu mengingat Allah SWT dan melaksanakan perintah-perintahNya sehingga dapat membuat hati kita selalu kemilau dan lama-kelamaan menjadi lebih kemilau jika kita selalu merawat, memelihara dan membersihkannya dengan kalimat istighfar dan dzikir.

Tahukah anda manfaat yang akan anda dapatkan jika hati anda selalu kemilau??? Manfaatnya adalah anda akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT, sabar dan tabah dalam menghadapi kehidupan, dapat mengurangi emosi dalam menghadapi siapapun yang berbuat khilaf terhadap kita sehingga kita dengan mudah memberikan maaf kepada siapapun yang meminta maaf terhadap kita, dan lain sebagainya. Pokoknya banyak banget deh manfaat yang dapat kita peroleh dari kemilaunya hati.

Sekarang tinggal anda yang memilih, mau membuat hati anda berkarat atau membuat hati anda kemilau????semua jawabannya ada pada hati dan diri anda masing-masing karena setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda. Semoga dapat bermanfaat dan secepatnya anda dapat mengambil pilihan sehingga anda tidak terlambat untuk membuat hati anda berkarat atau kemilau.

 

Sumber: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Seperti Pohon Kelapa

 

 

Sesungguhnya engkau wahai Muhammad berbudi pekerti yang luhur” QS Al-Qalam (68);4
Mungkin judul ini membuat anda menggigit gigi geraham kuat-kuat, sobat. Masa` anda yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan paling OK aransemennya disuruh menjadi pohon kelapa yang tidak punya akal dan pikiran.

Buset… bukan itu maksud judul ini, sobat, tapi…

Sobat, kalau kita melakukan sebuah observasi terhadap pohon kelapa, pasti kita akan mendapati bahwa pohon kelapa itu super berkhasiat alias semua ‘anggota’ pohon kelapa itu bermanfaat bagi manusia. Mulai dari daunnya yang dibuat tikar dan sapu lidi; buahnya yang dimakan; batangnya yang dibuat bahan bangunan; dan akarnya yang konon bisa dibuat obat atau paling tidak dijadikan kayu bakar. Bahkan ‘bluluknya’ bisa dibuat mainan anak-anak. Masyaallah…

Lalu apa hubungannya dengan perintah menjadi pohon kelapa?

Sobat, begitulah semestinya kita. Kita harus berakhlaqul karimah dengan senantiasa berbuat untuk orang lain. Jangan sampai keberadaan kita di suatu lingkungan masyarakat itu bagaikan sampah dan penyakit yang memuakkan. Kita sebagai umat Muhammad sas. harus menunjukkan bahwa orang Islam itu luhur budi pekertinya. Jangan sampai karena ulah kita Islam itu direndahkan dan tidak dimaui orang di sekitar kita, meski takdir di tangan Allah. Tapi sebaliknya, semua tingkah laku kita hendaknya menarik simpati masyarakat agar mereka mau memeluk agama Islam ini, agama para nabi dan rasul , meski -sekali lagi- hidayah di tangan Allah.

Amirul Mukminin ‘Umar bin Khaththab ra., telah memberikan suri tauladan kepada kita, bahwa sebagai pemimpin tertinggi muslimin, ia sangatlah tinggi budi pekertinya. Dia amat ramah tamah dengan rakyatnya, meskipun non muslim. Sehingga karena budi pekertinya, seorang Yahudi masuk Islam dan mewaqafkan tanah sekaligus rumahnya untuk pembangunan masjid.

Ya… memang itulah sifat insan beriman. Di manapun ia berada dan apapun jabatannya dia akan berusaha memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya; di rumah sebagai orang tua atau anak, di sekolah sebagai murid atau guru, di tempat pengajian sebagai peserta atau pembicara, di tempat bekerja sebagai bos atau karyawan dan di manapun dia berada.

Sobat, untuk menjadi insan beriman yang berbudi pekerti luhur alias berakhalaqul karimah sehingga selalu mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar kita, kita musti pelajari pedomannya. What is that? Sebagaimana ayat yang telah ane sebut di depan, Rasulullah sas. adalah orang yang sangat luhur budi pekertinya. Ummul Mukminin ‘Aisyah ra. berkata bahwa akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an. Maka dengan itu, kita musti mempelajari Al-Qur`an dan menelusuri liku-liku kehidupan beliau yang tertuang dalam hadits-hadits beliau dan sirah nabawiyah, agar kita menjadi insan yang berbudi luhur alias berakhlaqul karimah dan berguna bagi masyarakat. Selamat berjuang!

 

Sumber: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Penjagaan Sekarang dan Nanti

Dalam kita bergaul, kita harus tahu batas-batas mahrom, meskipun mereka tampaknya keluarga sendiri. Sebagai contoh ipar (kerabat suami/istri). Jadi kita harus berhati-hati bergaul dengannya, sebagaimana peringatan Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam : ” Berhati-hatilah kamu masuk (menemui) perempuan-perempuan. Bertanya seorang lelaki dari anshor ; Ya Rosulullah, bagaimana dengan ipar ipar (kerabat suami/istri)? Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam menjawab : ipar itu berbahaya “.

• Menhindari senggolan (bersentuhan) antara laki-laki dan perempuan bukan mahrom. Khususnya yang disengaja )? Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam
Yang artinya : “Sungguh bahwa seorang laki-laki tersentuh babi yang berlumuran lumpur itu lebih baik dari pada menyentuh pundak perempuan yang tidak halal baginya.”
Yang artinya : ” Sungguh bahwa ditusuk kepala salah satu diantara kamu dengan jarum besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh perempuan yang bukan mahromnya”.

• Bagi wanita, bila bepergian jauh supaya bersama mahromnya : Ayahnya, Ananknya saudara kandungnya atau mahrom lainnya.
Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam bersabda ” Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian sejauh perjalanan sehari semalam, malainkan bersama mahromnya”.

• Wanita harus berbusana muslim yang secara benar. Jangan berpakaian yang seronok, terlalu tipis, ketat/lengannya kurang panjang, roknya masih di atas mata kaki , dll. Kerudung harus betul-betul menutupi rambut dan leher. Ingat sabda Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam ” Perempuan itu adalah aurot maka ketika ia keluar akan dihiasi oleh syetan ” (HR. Tarmizi)

 

Sumber: M Nuhung Arifin

• Walaupun wanita telah berpakaian menutup aurot, akan tetapi kalo berpakaian secara berlebihan untuk mejeng (berhias untuk pamer) kepada laki-laki yang bukan mahromnya, jelas ini suatu pelanggaran. Ingat sabda Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam :

Artinya : ” Ketika aku dimi’rojkan aku bertemu dengan beberapa orang perempuan yang menggunting kulit2nya dengan gunting2 dari api , maka aku bertanya pada jibril : siapa mereka itu wahai Jibril ? Jibril menjawab : mereka dalah orang2 yang berhias untuk pamer (mejeng). Kemudian aku bertemu dengan jurang yang sangat busuk baunya dan didalamnya aku mendengar suara-suara yang keras, maka aku bertanya pada Jibril : siapa mereka wahai Jibril ? , Jibril menjawab : mereka adalah perempuan-perempuanmu yang berhias untuk pamer (mejeng), dan berbuat sesuatu yang tidak halal baginya (zina).”

• Jangan bergaul dengan kaum GAY/Waria/Wandu/banci. Biasanya laki-laki seperti ini suka berpakaian wanita, agar bisa mudah bergaul dengan para wanita. Untuk itu perlu memehami hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisya

Yang Artinya : ” Ada seorang banci datang kerumah istri2 Nabi. Mereka menganggap dia tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan. Pada suatu hari nabi datang mendapati banci itu bersama istri Nabi. Banci tersebut sedang menggambarkan/mensifati keadaan seorang perempuan. Dia berkata perempuan itu apabila menghadap, mengahadap (lipatan perutnya) dengan empat dan bila membelakang , dia membelakang (delapan lipatan perutnya). Nabi bersabda : Bukankah banci ini mengetahui apa yang ada disini? Janganlah sekali-kali masuk ketempatmu (rumahmu). ‘Aisyah bekata : lalu mereka menghalang-halangi dia masuk”.

Maka kita harus selalu waspada, jaga diri, dan mutawari’, agar kita terhindar dari pelanggaran homoseks atau lesbian.
Sabda Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam :

Artinya : ” Tidal boleh laki-laki memandang aurot sesama laki-laki, dan tidak boleh pula perempuan memandang aurot perempuan. Tidak boleh tidur (telanjang) antara sesama laki-laki dlm satu selimut dan tidak boleh pula sesama perempuan tidur (telanjang) dalam satu selimut ”

• Menjaga pelanggaran dan penyimpangan seksual dilingkungan keluarga kita sejak dini yakni dengan memisahkan tidur mereka antara anak laki-laki dan anak perempuan.

Ingatlah sabda Rosulullah Shollallhu ‘alaihi wassalam :

Artinya : ” Suruhlah anak-anakmu untuk melaksanakan Sholat bila telah berumur tujuh tahun, dan pukullah jika jika mereka sudah berumur 10 tahun (tidak mau sholat), dan pisahkan tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)”.

Tinggalkan komentar

Nasihati Diri kemudian Orang Lain

Dalam diri manusia terdapat suatu penyakit khusus, yaitu ketika seseorang memberi nasehat agama, maka yang terpikirkan olehnya adalah orang lain, sedangkan dirinya sendiri terlupakan. PadahaL, sekalipun memberi nasehat sangat penting, yang lebih penting adalah memperbaiki diri sendiri. Sering terjadi, Rasulullah saw. memberi peringatan kepada orang yang memberi nasehat ke pada orang lain, tetapi ia sendiri melakukan kemaksiatan.

Pada malam Isra’ Mi’raj, Raslullah saw. melihat sekelompok manusia yang bibirnya digunting-gunting dengan gunting neraka yang membara. Rasulullah saw. bertanya,” Siapakah orang-orang itu?” Jawab jibril as.,” Mereka adalah para mubaligh dari umatmu yang tidak mengamalkan apa yang mereka dakwahkan.” Sebuah hadist menyebutkan,” sebagian ahli surga akan bertanya kepada ahli neraka,” Mengapa kalian berada di neraka, padahal kami telah mengikuti ajaran-ajaraanmu sehingga kami berada di surga?” jawab mereka,” Karena kami tidak mengamalkan apa yang kami sampaikan kepada orang lain.” Hadist lain berbunyi,” Adzab Allah akan lebih cepat diturunkan pada ulama yang jahat daripada pada orang awam yang berdosa.” Mereka terkejut mendengar hal ini dan bertanya” Mengapa adzab Allah lebih dahulu menimpa kami daripada menimpa para penyembah berhala?” Lalu dijawab,” Orang-orang berilmu yang berbuat maksiat dengan orang-orang yang tidak berilmu yang berbuat maksiat tidak mungkin disamakan.”

Allah swt. berfirman dalam Al-Qur’an, yang artiya,” Apakah kamu menyuruh manusia supaya mengerjakan kebaikan sedang kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab, maka tidakkah kamu berpikir?”( Q.S.Al-Baqoroh :44). Rasulullah saw. bersabda yang artinya,” Tidak dapat bergeser kaki seorang hamba pada hari Kiamat, sehingga ia ditanya tentang empat perkara: Tentang umurnya dalam hal apa ia habiskan?, tentang masa mudanya, untuk apa ia gunakan?, tentang hartanya, darimana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan?, dan tentang ilmunya, apakah ia telah mengamalkannya?”( H.R. Thabrani).

Nasehat ini saya tujukan pertama untuk saya pribadi dan untuk saudara2 saya, agar kita lebih dahulu memperbaiki diri sendiri, baik secara lahir maupun batin, dan mengamalkan apa yang telah disampaikan kepada orang lain. Saya berdoa kepada Allah semoga kita dikaruniai kemampuan untuk memperbaiki diri secara lahir dan batin, serta dapat mengamalkan apa yang telah kita sampaikan kepada orang lain. Kita sepenuhnya bergantung pada rahmat Allah atas segala kekurangan kita, karena hanya Allah-lah yang mengetahui siapakah yang sebenarnya buruk amalannya. SEMOGA BERMANFAAT.

 

Sumber: Wiwin Siswantyana Hidatyat

2 Komentar

Kerikil Pengancam Rumah Tangga

 

 

Yang artinya: “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thoohaa, No. Surat: 20, Ayat: 124).

Banyak bertanya yang bukan urusannya
Berpura-pura. Berselingkuh. Boros/royal
Besar pengeluaran dari pada pendapatan
Berburuk sangka/su’udhzon
Berfikir sempit
Bawel. Bandel. Ceroboh
Cinta yang mulai memudar
Cemburu buta
Cerewet. Cuwek. Congkak
Egois yang berlebihan
Penampilan wajah yang tidak cerah
Penakut. Pemalas. Pemalu. Pendendam
Penampilan yang kurang simpatik
Pilih kasih
Punya PIL (Pria Idaman Lain)/WIL (Wanita Idaman Lain)
Kurang perhitungan.
Kurang bijaksana. Kurang jujur
Kurang tanggung jawab. Kurang timbang rasa
Kurang bisa menjaga kerapian berpakaian
Kurang pasrah. Keras kepala. Keras hati
Kasih sayang yang mulai hilang. Kurang menghargai
Kurang perhatian. Kurang tegur sapa
Kurang tanggap. Kurang teliti. Kurang hati-hati
Kurang bisa menjaga perasaan
Kurang mawas diri. Kurang ikhlas
Kurang sabar. Kurang kompak
Kurang bisa menjaga kebersihan badan
Kurang bertetangga.
Merendahkan harkat dan martabat
Menyimpan photo pacar. Mata duitan.
Menganggap remeh. Mau menang sendiri
Mudah marah. Memperlakukan perbuatan kasar
Mudah tersinggung. Mudah bosan. Mudah putus asa.
Mudah kecewa. Mencaci. Menghina.
Memojokkan. Menjerumuskan.
Mudah percaya pada pihak lain.
Mata keranjang. Membanggakan diri sendiri
Merasa benar sendiri
Suka terburu nafsu. Suka ngomong kasar
Suka ngomong yang menyakiti hati.
Suka mengadu/lapor (bahasa Jawa: wadul).
Suka berdusta. Suka purik/pergi tanpa idzin.
Sinar mata yang penuh curiga. Suka menuduh.
Selalu ingin tahu yang bukan urusannya.
Suka membeberkan aib
Suka menyebut-nyebut kelebihan rumah tangga orang lain
Suka keluyuran/ngelayab.
Suka mengungkit-ngungkit masa lalu.
Suka menyebut-nyebut pacar lama/baru.
Suka memuji orang lain di depan pasangan.
Suka menonjolkan kelebihan pihak lain.
Suka bertindak sepihak.
Suka membanding-bandingkan.
Suka menyombongkan diri.
Suka mendikte. Suka mengeluh. Suka menganggurkan diri. Suka mengosongkan waktu.
Tidak terbuka. Tidak transparan.
Tidak imformatif (tidak banyak memberikan informasi yang baik).
Tidak bisa membaca selera.
Tidak mau menerima kenyataan.
Tidak pandai bersyukur.
Tidak tanggap dengan tugas.
Tidak rela berkorban.
Tidak punya rencana kedepan.
Tidak faham tujuan berumah tangga.
Tidak optimis dalam hidup.
Tidak kenal waktu.
Tidak musyawaroh. Tidak perduli.
Tidak suka mengulurkan tangan.
Tidak mengenali diri. Tidak bisa mebedakan
Tidak berbagi. Tidak suka bersillatur-rohim
Tidak ta’dhzim/tidak menghormati.
Tidak bisa kerja sama yang baik.
Tidak dapat di percaya.
Tidak solider dengan hobby.
Tutur kata yang tidak santun.
Tegur sapa yang sinis.
Tidak suka membantu.
Tidak bisa menahan emosi.
Tidak mudah mema’afkan.
Tidak bisa mengukur kemauan dengan kemampuan.
Tidak bisa membaca situasi dan kondisi.
Tidak jauh memandang kedepan.
Tidak suka menambah ilmu.
Tidak menyadari kekurangan diri sendiri.
Tidak qona’ah (bahasa jawa: ndak nerimo ing pandum).
Tidak lahir bathin.
Tidak ta’at/tidak patuh.
Jauh dari ridhonya ibu-bapak.
Jauh dari kerabat dan famili.
Jauh dari kenyataan/jauh dari yang sebenarnya.
Jauh dari bimbingan agama.

Telah banyak kepala rumah tangga dan ibu rumah tangga gagal membangun dan membina rumah tangganya karena kesandung hal-hal kecil di atas.

Na’uudzu Billaahi Min Dzaalika
“Aku berlindung dengan Alloh dari keadaan yang demikian”.

 

Sumber: Subandi Baiturrrahman

Tinggalkan komentar

Tata Cara Nasihat

 

 

Tujuan Nasehat, adalah menyampaikan sesuatu kepada audien (pendengar) agar si pendengar dapat merubah sikap, prilaku, pola pikir hingga bisa membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk, halal dan harom, pahala dan dosa, surga dan neraka. Atau dengan kata lain, nasehat adalah menghendaki terwujudnya suatu kebaikan kepada orang lain:

Yang artinya: “Menghendaki kebaikan pada yang lain”.

 

Dasar-dasar Nasehat:

1. Seni berbicara fungsinya adalah untuk menguasai audien, seperti:

a. Retorika adalah seni berbicara dalam nasehat yang bombastis.

b. Langgam adalah bentuk irama, lagu dalam nasehat.

c. Intonasi adalah nada lagu, tinggi rendah suara.

2. Harus dapat menyampaikan materi nasehat dengan simpatik, menarik, beralasan dan meyakinkan.

3. PD, Percaya pada diri sendiri: Seorang penasehat harus merasa yakin bahwa dirinya mampu memberikan nasehat. Oleh karena itu hatinya harus teguh, tenang serta tidak mudah terpengaruh oleh situasi atau audien yang ada, dan upayakan jangan sampai terjadi demam panggung atau gerogi.

 

I. Hal-hal yang Harus Diperhatikan:

Berdo’alah terlebih dahulu sebelum berbicara dengan do’a:

Robbisyroh Lii Shodrii Wayas-sir Lii Amrii Wahlul ‘Uqdatam-mil Lisaanii Yafqohuu Qoulii.

Yang artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka dapat memahami / mengerti perkataanku”. (QS. Thoohaa, Ayat: 25-28).

 

Alloohumma Alhimnii Rusydii Wa A‘idznii Min Syarri Nafsii.

Artinya: “Ya Alloh, berilah aku ilham yang benar dan lindungilah aku dari kejelekannya diriku”. (HR. Tirmidzi)

 

Memberanikan diri, jangan bersikap ragu-ragu.

Sebelum berbicara upayakan terlebih dahulu mengambil nafas panjang sebanyak tiga kali untuk melancarkan peredaran darah, oksigen dalam paru-paru agar keadaan hati menjadi tenang.

Pandangan mata upayakan sesekali menghadap lurus ke depan, ke tengah, ke samping kanan, kesamping kiri, jangan hanya mendang ke atas atau ke bawah saja dan hindari memandang langsung mata audien tetapi pandanglah bagian kening atau ubun-ubunnya. Ini untuk menghindari atau menghilangkan perasaan jatuh mental atau gerogi.

Harus mempunyai keyakinan bisa memberikan sesuatu ketegasan kepada audien yang sok tahu / ngendasi / nyeruwing / saur manuk yang mungkin dapat menyebabkan Anda menjadi gerogi atau ngelantur.

 

II. Pengaturan Fisik dan Sikap Badan:

Berpakaian rapi, bersih dan sopan serta disesuaikan dengan situasi dan tempat.

Sikap badan harus tegap, tenang dan tata geraknya tidak berlebihan atau jangan diam saja.

Raut wajah haus ceria, bersih dan tidak seperti orang yang sedang ngambek, marah atau sedang bingung, tetapi bersikaplah tenang namun meyakinkan walaupun terjadi suatu kesalahan atau kekeliruan.

 

III. Pengaturan Suara, Ucapan atau Bahasa:

Tata Bahasa yang akan diucapkan harus tersusun rapi. Jelas kata demi kata yang diucapkan, usahakan memakai kata-kata yang mudah diterima, dimengerti dan dipahami oleh audien.

Bahasa yang akan dipergunakan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pendidikan atau pengetahuan audien.

Menjaga agar setiap kata-kata yang akan Anda sampaikan tidak salah ucap dan tidak mendiskriditkan pemerintah, tidak menghasut, menyinggung golongan lain atau jangan sampai menusuk perasaan orang lain.

Keras lemahnya suara harus Anda sesuaikan dengan besar-kecilnya ruangan gedung serta banyak-sedikitnya jumlah audien.

Tekanan suara harus mantap dan bersemangat dan usahakan kata-kata yang Anda ucapkan itu tidak hanya dapat dipahami oleh satu orang, satu suku saja. Akan tetapi berpariasi dan bila perlu Anda beri penekanan. Agar nasehat Anda lebih mantap maka Anda bisa memasukkan dalil-dalil yang tepat dan akurat, atau bahkan Anda bisa membubuhinya dengan cerita-cerita, sehingga nasehat Anda itu benar-benar dapat menarik audien lebih betah dalam mendengarkan nasehat Anda. Buatlah bagaimana caranya agar audien bisa terpukau / kagum / ta’jub / heran.

Janganlah menahan suara, artinya berbicara tapi bibirnya tidak bergerak, dan kata-kata yang Anda ucapkan itu harus jelas, jangan sengau seperti orang bindeng, lagi flu, pilek.

 

IV. Persiapan Mental Hati:

Ini penting supaya Anda tidak mudah tersinggung atau naik darah jika Anda melihat situasi ramai, gaduh yang menyebabkan dapat merubah acara menjadi tidak hikmat. Maka cara mengatasinya adalah Anda bisa segera mengambil sikap tegas untuk kembali menenangkan audien yakni dengan mengucapkan kata-kata yang tegas, santun tapi wibawa. Jangan nggebrak meja atau marah-marah.

 

V. Penguasaan Bahan Nasehat:

Bagi Anda sebagai komunikator (Penasehat) harus benar-benar menguasai bahan atau materi nasehat yang akan disampaikan kepada audien dan Anda sesuaikan dengan tema nasehat.

Kata pendahuluan usahakan yang bisa membuat audien tertarik untuk mendengarkan hingga mereka bisa penuh konsentrasi (perhatian). Anda bisa pilih kalimat yang dapat menciptakan suasana yang baik dan dapat membuat hati audien merasa butuh untuk mendengarkannya. Oleh karena itu Anda tentukan pokok masalah yang menarik sehingga mereka merasa ada sesuatu yang baru dan penting untuk didengarkan.

Menguaraikan materi atau isi nasehat sesuai dengan pokok nasehat serta jelaskan mengenai basyiron wanadziron dan upayakan diberi landasan hukumnya, gambaran, kisah / cerita para nabi, orang-orang sholih, cantolan kepahaman, sairan, pantun nasehat, dan lain sebagainya. Dan cara menguraikannya yang berurutan, tidak melompat-lompat.

Beri kesimpulan, artinya semua yang sudah Anda sampaikan dalam nasehat Anda tadi sebaiknya Anda beri kesimpulan dan beri kesan terakhir yang kemungkinan dapat membuat para audien terkesan bahwa isi nasehat tersebut baik dan bermanfa’at.

Penutup. Sebaiknya nasehat yang sudah Anda sudahi Anda tutup dengan ucapan terima kasih, do’a dan salam.

 

II. ISTILAH-ISTILAH DAN PENGERTIAN

 

Bahan-bahan Nasehat:

1. Ada 5 (Lima) Bab:

1. Mengaji Al-Qur’an dan Al-Hadits.

2. Mengamalkan Al-Qur’an dan Al-Hadits.

3. Membela Al-Qur’an dan Al-Hadits.

4. Sambung jama’ah secara Al-Qur’an dan Al-Hadits.

5. Tho’at Alloh, Rosul, Amir.

 

2. Ada 2 (Dua) Kesenangan Orang Puasa:

1. Ketika akan berbuka.

2. Ketika akan berjumpa Alloh.

 

3. Ada 2 (Dua) Perkara yang Tidak Pernah Hinggap pada Orang Iman:

1. Kikir / Pelit.

2. Budi Ashor.

 

4. Ada 2 (Dua) Perkara yang Memasukkan Manusia ke Surga:

1. Bertaqwa kepada Alloh.

2. Berakhlak yang baik.

 

5. Ada 2 (Dua) Perkara yang Memasukkan Manusia ke Neraka:

1. Mulut (ucapan).

2. Kemaluan.

 

6. Ada 3 (Tiga) Hal yang Dapat Mempengaruhi Seseorang:

1. Tempat, kampung, kota.

2. Waktu, misalnya pagi, sore.

3. Keadaan, misalnya kaya atau miskin.

 

7. Ada 3 (Tiga) Faktor yang Dapat Mempengaruhi Seseorang:

1. Faktor dasar / karakter.

2. Faktor Lingkungan.

3. Faktor Pendidikan.

 

8. Ada 3 (Tiga) Bulan yang Boleh untuk Melaksanakan Ibadah Haji:

1. Bulan Syawal.

2. Bulan Dzul Qo’dah.

3. Bulan Dzul Hijjah s/d tgl 10 Dzul Hijjah.

 

9. Ada 3 (Tiga) Cara dalam Melaksanakan Ibadah Haji:

1. Qiron.

2. Tamatu’.

3. Ifrod.

 

10. Ada 3 (Tiga) Hal yang Harus Dilakukan dalam Menghormat Tamu:

1. Gupuh, yaitu menyambut dengan ramah-tamah.

2. Lungguh, yaitu segera mempersilahkan duduk.

3. Suguh, yaitu menyuguhkan minum dan makanan ringan.

 

11. Ada 3 (Tiga) Hal yang Harus Diperhatikan dalam Berkomunikasi:

1. Papan, artinya tempat, kita ada di tempat siapa.

2. Empan, artinya materi, kita mau bicara tentang apa.

3. Adepan, artinya Audien, siapa yang kita hadapi.

 

12. Ada 3 (Tiga) Perkara yang Menyebabkan Tidak Masuk Surga:

1. Mengadu domba.

2. Mengungkit-ungkit.

3. Kikir / pelit.

 

13. Ada 3 (Tiga) Keharoman Bagi Sesama Muslim:

1. Harom rahasianya.

2. Harom harta bendanya.

3. Harom darahnya.

 

Sumber: Supandi Baiturrahman

Tinggalkan komentar

Menuju Kesempurnaan Iman

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman:

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan;
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan;
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;
09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan;
11. Jangan tamak kepada harta;
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman;
14. Jangan goyah karena fitnah;
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri.
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram;
17. Jangan sakiti ayah dan ibu;
18. Jangan usir orang yang meminta-minta;
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil;
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid);
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu;
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid;
25. Biasakan shalat malam;
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah;
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat;
28. Sayangi dan santuni fakir miskin;
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah;
30. Jangan marah berlebih-lebihan;
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan;
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah;
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi;
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia;
37. Jangan terlampau takut miskin;
38. Hormatilah setiap orang;
39. Jangan terlampau takut kepada manusia;
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala;
41. Berlakulah adil dalam segala urusan;
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran;
45. Perbanyak silaturrahim;
46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam;
47. Bicaralah secukupnya;
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya;
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu;
50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin;
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga;
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan;
54. Hormatilah kepada guru dan ulama;
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi;
56. Cintai keluarga Nabi saw;
57. Jangan terlalu banyak hutang;
58. Jangan terlampau mudah berjanji;
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara;
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna;
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh;
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar;
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu;
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita;
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi;
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya;
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita;
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan.
70. Jangan melukai hati orang lain;
71. Jangan membiasakan berkata dusta;
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian;
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab;
74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan;
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita
76. Jangan membuka aib orang lain;
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita;
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana;
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan;
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya;
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara;
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain;
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara;
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa;
85. Hargai prestasi dan pemberian orang;
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan;
87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan.
88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita;
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana;
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita;
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina;
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya;
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang

 

Sumber: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Rahasia Angka 354

Ada sebagian ormas islam yang warganya senang sekali menulisangka tersebut.  Ada apa sebenarnya dengan angka ‘354’?

Apakah ini angka keberuntungan? masak orang islam memaki seperti itu? kan haram, syirik, menyerahkan perkara kepada angka yang ga jelas. Setelah diselidiki ternyata penjabaran dari angka tersebut ialah sebagai berikut:

  • Angka 3 di situ melambangkan keta’atan warga LDII, kepada: 1). Alloh, 2). Rosul, 3). Ulil Amri. Adapun dasar hukum ta’at kepada Alloh, Rosul, Ulil Amri, adalah firman Alloh di dalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa’ No. Surat: 4, Ayat: 59, Alloh berfirman:

Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Alloh dan ta’atilah Rosul, dan Ulil Amri di antara kamu sekalian (orang iman)”.

  • Angka ‘5’ nya melambangkan bahwa dalam mensukseskan agama Islam melalui konsep 5 BAB; 

1). Mengaji Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang berdasarkan dalil dari Rasulullah SAW yang artinya:”mencari ilmu wajib bagi setiap orang islam” dan firman Allah:  “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya” (QS. Al-Israa’:36)

2). Mengamalkan Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang di dasarkan oleh firman Allah : “dan demikian surga diwariskan kepada kalian sebab apa-apa yang telah kamu perbuat”

3). Membela Al-Qur’an dan Al-Hadits, ini didasarkan oleh firman Allah: “(dagangan yang akan memnyelamatkan dari siksa yang pedih yaitu) kalian beriman kepada Allah dan membela di dalam agama Allah dengan harta kalian dan diri kalian, demikian itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahuinya” (QS. As-Shof: 11)

4). Sambung berjama’ah Al-Qur’an dan Al-Hadits, yaitu menjalani,  menetapi semua peraturan yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

5). Ta’at kepada Alloh dan Rosul.

Agar tidak menimbulkan salah persepsi maka kita harus tahu terlebih dahulu, Lima Bab itu apa? Yang dimaksud dengan Lima Bab adalah program ibadah untuk memudahkan bagi setiap muslim yang hendak mencari dan mengamalkan ibadah yang baik dan benar menurut Alloh dan Rosul melalui ijtihad dengan tidak mengurangi atau menambahi Lima rukun Islam dan Enam rukun Iman dengan tujuan ingin masuk surga Alloh Ta’alaa dan selamat dari neraka Alloh Ta’alaa. Pendek kata, 5 BAB adalah 5 kunci sukses ibadah.

  • Adapun angka “4” dalam angka “354”, mempunyai maksud bahwa ada 4 (Empat) tali yang mengikat keimanan kita agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif:
  1. Bersyukur.
  2. Mempersungguh.
  3. Mengagungkan.
  4. Berdo’a.

Sumber: Subandi Baiturrahman [dengan sedikit editan penulis]

Tinggalkan komentar

Komunikasi dan Lidah

 

 

Lidah….organ terkecil dari tubuh kita, tapi nahkoda yang mengendalikan seluruh hidup kita. Tergantung bagaimana kita memegang kemudi itu. Jika kita tak bisa mengendalikannya, hancurlah seluruh hidup kita. Satu sumber mata air yang dapat memancarkan kasih dan pahit.

Lidah…lima huruf, tapi memiliki dampak yang sangat radikal. Dia dapat menyakiti, dia dapat juga memberkati orang dengan kata-kata lembutnya. Dia dapat membuat orang menangis, dia dapat juga membuat orang tersenyum. Dia dapat membunuh, dia dapat juga mendamaikan. Dia dapat menimbulkan konflik, dia dapat juga mempersatukan.

Lidah…karena dia, persahabatan yang tak terbina dengan baik bisa hancur dengan kesalahpahaman. Karena dia, sepasang kekasih memutuskan berpisah oleh kurangnya pengertian dan keegoisan satu sama lain. Karena dia juga, suami istri yang tak teguh memegang komitmen hidup akhirnya memutuskan berpisah. Karena dia, para pemuda jatuh dalam lubang kebinasaan. Karena dia, dua suku bangsa dapat bertengkar hanya dipicu satu orang saja. Karena dia, dua negara yang berdamai bisa terpecah belah.

Lidah…dia membuat orang bisa menjadi marah, memfitnah, membunuh, egois, tidak bisa mengerti keadaan orang lain, menang sendiri, acuh tak acuh, sinis, iri hati dan dendam. Tapi lidah juga membuat hati yang beku menjadi hancur, hati yang dipenuhi amarah dapat luluh oleh adanya kata-kata bijak,

Tetapi kadangkala manusia mengabaikan betapa pentingnya komunikasi. Mereka tak pernah berpikir dampak yang kan terjadi bila kata-kata itu keluar dari mulut mereka. Lidah dapat mengeluarkan perbendaharaan yang baik jika dikendalikan oleh nahkoda yang bijaksana pula. Sebaliknya lidah dapat mengeluarkan perbendaharaan yang menyakitkan jika berada di tangan nahkoda yang akhlaknya buruk.

Komunikasi yang terbina dengan baik bisa menjadi akhir yang sangat membahagiakan dan melegakan dahaga di hati. Dua insan yang bertengkar dapat bersatu karena adanya kata-kata yang lembuat keluar dari seorang bijak. Sepasang kekasih yang bertengkar dapat kembali bersatu karena adanya insan yang mendamaikan, meski insan itu menyukai salah satunya. Negara yang sudah tercerai berai dapat bersatu karena adanya kata-kata bijak dari sang diplomat.

Lidah yang baik adalah lidah yang ingin sahabatnya bahagia, dan ingin menghancurkan persahaban itu walau sudah di ujung tanduk; lidah yang berusaha agar kekasihnya dapat kembali lagi padanya, meski sudah tak ada yang dapat dilakukannya; lidah yang ingin agar sahabatnya tersenyum kembali walaupun dia kecewa padanya dan tak ingin menyakitinya. Lidah yang baik adalah lidah yang selalu menyayangi orang lain, meski orang itu melukai perasaannya.

Jadilah lidah-lidah yang memberkati orang-orang di sekelilingmu, nahkoda-nahkoda yang membuat orang lain tersenyum, nahkoda yang memberi ketenangan dan kedamaian…

 

Sumber: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Pentingnya Memuliakan Muslim

PENTINGNYA MEMULIAKAN SESAMA MUSLIM DAN ANCAMAN BAGI YANG MENGHINANYA
oleh Wiwin Siswantyana Hidayat pada 20 Februari 2011 jam 11:36

Suatu perkara yang penting yang harus kita perhatikan dalam bertutur kata dengan sesama muslim. Banyak orang yang terlalu bersemangat dalam menyampaikan agama tanpa memperdulikan harga diri sesama muslim, tidak melihat papan, empan dan adepan, yang akhirnya akan menimbulkan keburukan. Perhatiakan sabda Rasululloh saw. :Dari Abu Hurairah ra., Rasululloh bersabda”,Barang siapa menutupi(kesalahan) seorang muslim, niscaya Alloh akan menutupi(kesalahannya) di dunia dan di akherat. Dan Alloh akan menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya.”(HR. Muslim, Abu Dawud, Termidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah). Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah bersabda,” Barang siapa menutupi aib saudaranya(muslim), maka Alloh akan menutupi aibnya pada hari Kiamat, dan barang siapa membuka aib saudaranya muslim,maka pasti Alloh akan membuka aibnya, sehingga Alloh mempermalukan dia di rumahnya karena aibnya.(HR. Ibnu Majah). Untuk itu kita hendaknya selalu menjaga kehormatan dan menutupi aib saudara kita. Sebuah hadist menyebutkan,” Barang siapa tidak mau menolong saudaranya yang muslim ketika sedang dihina, Alloh tidak akan memperdulikannya ketika ia sangat memerlukan bantuan-Nya.”’Juga disebutkan,” Riba yang paling buruk ialah mencemarkan nama baik seorang muslim.”

Cara menyampaikan nasehat yang benar adalah menasehati secara tertutup untuk kesalahan yang dilakukan secara tersembunyi, dan menasehati secara terbuka untuk kesalahan yang dilakukan secara terang-terangan. Agar nasehat itu tidak berakibat buruk, maka harus disampaikan secara baik, sehingga tidak menyebabkan orang yang melakukannya merasa malu. Dan hendaknya disampaikan sesuai dengan perintah Alloh swt. bahwa orang yang bersalah tetap harus diperingatkan dengan tegas, tetapi jangan sekali-kali mengabaikan sopan-santun dan adab yang baik.

Seorang mubaligh pernah berbicara kasar kepada Khalifah Ma’mun Al-Rasyid sehingga beliau berkata,” Bersopan-santunlah dan gunakan adab terhadap saya, karena Fir’aun lebih kejam daripada saya, sedangkan Musa dan Harun as. lebih baik daripada kamu ketika mereka akan berdakwah kepada Fir’aun. Alloh swt berfirman,”Berkatalah kamu berdua kepadanya dengan lemah-lembut agar ia mengikuti jalan yang benar dan agar ia takut kepada-Ku.”(Q.S. Thaha:44).

Seorang pemuda datang kepada Nabi saw. dan berkata,” ijinkanlah saya berzina.” Mendengar ucapan itu, marahlah para sahabat ra. tetapi beliau saw. bersabda,” Kemarilah, apakah kamu suka jika orang lain berzina dengan ibumu?”Jawabnya,” Tidak.” Nabi saw. bersabda,” Orang lain juga tidak mau jika ibunya dizinahi. Apakah kamu suka jika orang lain berzina dengan anak perempuanmu?” Jawabnya,” Tidak.” Nabi saw. bersabda,” Orang lain juga tidak akan mau jika anak perempuannya dizinahi. Demikianlah Nabi saw. menanyakan hal yang sama mengenai saudara perempuannya, sepupunya, dan yang lainnyan. Lalu Nabi saw. meletakkan tangannya di atas dada pemuda itu dan berdo’a, ” Ya Alloh, sucikanlah hatinya, ampunilah dosanya, dan lindungilah dia dari zina.” Setelah kejadian itu, tidak ada perbuatan yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.

Kesimpulannya, hendaknya kita selalu bersopan santun, memberi nasehat dengan halus, rendah hati, dan melayani saudara kita dengan cara yang kita sendiri akan merasa senang jika dlayani seperti itu. Dan harus melihat papan, empan dan adepan. Semoga bermanfaat, amiiiiiin

1 Komentar

Jangan Remehkan Nikmat

 

Kita mungkin pernah kecewa ketika calon suami atau isteri yang selangkah lagi akan syah menjadi pendamping, menyatakan pembatalan sepihak. Kita kecewa. Padahal, di saat itulah Allah sedang memberikan kebaikan. Karena ternyata, beberapa bulan kemudian sang calon meninggal dunia karena penyakit dalam yang kronis.

Kekecewaan-kekecewaan itu mungkin bisa dianggap wajar. Karena ada sesuatu yang belum kita peroleh. Dan sesuatu itu memang mahal. Bahkan, seorang Nabi Musa a.s. pun harus bersusah payah mendapatkan sesuatu itu. Dan sayangnya, ia sempat gagal di tengah jalan.

Jadi, ridha atas segala sesuatu yang Allah berikan adalah pijakan awal dari lahirnya rasa syukur seorang hamba. Terhadap anugerah apa pun: besar atau kecil. Ridha dengan anugerah yang besar adalah kesiapan diri agar senantiasa menjaga amanah, agar nikmat tidak terselewengkan dalam maksiat. Dan ridha dengan yang kecil adalah kebersihan hati dari buruk sangka atas pemberian Allah.

Seorang sahabat Rasul pernah terperanjat ketika malam pertamanya tiba. Ia seperti hampir tak menerima kenyataan wajah isterinya. Ada keraguan terselip di situ. Bahkan, ketidaksukaan pun nyaris mendominasi hatinya. Seolah, hatinya bicara, “Ah, seperti inikah nikmat yang Allah berikan kepada saya?”

Namun, semua itu sirna seketika saat sang isteri mampu menangkap gelisah itu. Ia langsung membacakan sebuah ayat di surah An-Nisa. “Dan bergaullah dengan mereka (isteri-isteri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)

Ketika ridha menutup segala prasangka, syukur terungkap dengan seketika. Ia muncul dari hati yang dalam. Bersih tanpa pamrih. Lahir dari kesadaran bahwa tak seorang pun yang pernah dan akan memiliki sesuatu. Tak semua kesenangan melahirkan bahagia. Dan tak semua kesusahan membawa celaka. Semuanya pinjaman dari Allah. Dan akan kembali kepada-Nya pula.

Jangan remehkan nikmat Allah. Syukurilah anugerah Allah apa adanya. Justru, dalam keridhaan dan syukur itulah kenikmatan terasa ganda. Kita tidak sedang menikmati anugerah fisik saja. Melainkan, belaian kasih sayang Allah yang tak hingga. Nikmatilah warna-warni hidup. Karena hidup memang penuh warna.

 

Sumber: Abu Ubaidillah Sarjyan

1 Komentar

Gambaran Menghadapi Manusia

BERIKAN GAMBARAN
UNTUK MENGHADAPI MANUSIA

Di dalam Al-Qur’an Alloh Ta’alaa senantiasa membuatkan gambaran atau perumpamaan untuk kepentingan manusia, baik ditujukan kepada yang muslim, maupun yang non muslim. Begitu juga di dalam hadits-hadits Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, selalu membuatkan gambaran atau perumpamaan agar dapat dipahami oleh para sahabatnya, contoh:
Kalimat yang baik
Firman Alloh Ta’alaa dalam Al-Qur’an, Surat Ibrohim, No. Surat: 14, Ayat: 24, yang berbunyi:
Yang artinya: “Tidakkah kamu melihat/perhatikan bagaimana Alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik [termasuk kalimat yang baik ialah kalimat tauhid, segala ucapan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran serta perbuatan yang baik. Kalimat tauhid seperti laa ilaa ha illallooh] seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit”.

Alloh Ta’alaa memberi rezeki sedang berhala tidak
Firman Alloh Ta’alaa dalam Al-Qur’an, Surat An-Nahl, No. Surat: 16, Ayat: 75, yang berbunyi:
Yang artinya: “Alloh membuat perumpamaan dengan seorang budak yang masih dikuasai majikannya yang tidak dapat berbuat apa-apa dan orang (majikan) yang Kami (Alloh) beri rezki yang baik berasal dari Kami, lalu dia (majikan) menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, apakah mereka itu sama? segala puji hanya bagi Alloh, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui [Maksud dari perumpamaan ini, ialah untuk membantah orang-orang musyrikin yang menyamakan Tuhan (Alloh) yang memberi rezki dengan berhala-berhala yang tidak berdaya].

Firman Alloh Ta’alaa dalam Al-Qur’an, Surat An-Nahl, No. Surat: 16, Ayat: 76, yang berbunyi:
Yang artinya: “Dan Alloh membuat (pula) perumpamaan: Dua orang laki-laki, yang seorang bisu tidak dapat berbuat apa-apa dan dia menjadi beban bagi majikannya, ke mana saja dia disuruh oleh majikannya itu, dia tidak dapat mendatangkan kebaikan sama sekali. Samakah dia dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan orang itu berada di atas jalan yang lurus?

Orang yang punya mata, telinga dan hati tapi tidak untuk memahami ayat seperti binatang
Firman Alloh Ta’alaa dalam Al-Qur’an, Surat Al-A’roof, No. Surat: 7, Ayat: 179, yang berbunyi:
Yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.

Orang yang membawa kitab suci tapi tidak tahu artinya seperti himar membawa buku
Firman Alloh Ta’alaa dalam Al-Qur’an, Surat Al-Jumu’ah, No. Surat: 62, Ayat: 5, yang berbunyi:
Yang artinya: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya [Maksudnya: tidak mengamalkan isinya, antara lain tidak membenarkan kedatangan Muhammad s.a.w.] adalah seperti keledai yang membawa Kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Alloh itu. dan Alloh tiada memberi petunjuk kepada kaum yang dhzolim”.

GAMBARAN-GAMBARAN

1. Ayat Al-Qur’an
Ayat-ayat Al-Qur’an itu ibarat sparepart/onderdil suatu kendaraan. Walaupun ayat-ayat Al-Qur’an itu benar dan adil, bila yang menyampaikannya tidak bisa maka akan menimbulkan dampak buruk. Seperti onderdil yang baru saja diimport dari Jepang, maka harus dirakit oleh tangan terampil atau mekanik ahli dan dikendarai oleh pengemudi yang sudah ahli pula. Sebaliknya apabila tidak dirakit oleh tangan terampil dan dikendarai orang yang belum ahli mengemudi maka akan menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan fatal bagi dirinya ataupun orang lain.

2. Al-Qur’an Membawa ke Surga
Orang Islam yang berkeyakinan bahwa Al-Qur’an itu isinya bisa membawa ke surga tapi Al-Qur’annya hanya dipegang dan dibaca tanpa dimaknai, di diterangkan, diresapi, dipahami dan diamalkan, gambarannya seperti seekor kera yang tahu bahwa buah kelapa itu isinya enak dimakan dapat menghilangkan rasa lapar, tapi ia tidak tahu bagaimana cara mengupasnya, akhirnya kelapa tersebut hanya buat mainan dipegang-pegang dan didorong-dorong ke sana kemari.

3. Agama Islam
Agama Islam ini bila tidak dibela akan tetap mati, dalam arti bahwa agama Islam ini tidak akan berkembang, tidak bisa berbuah, dan tidak akan bisa lestari sampai mendekati hari kiamat. Gambarannya, ibarat seorang anak manusia yang baru dilahirkan bila tidak ada pembelaan dari orang tuanya. Orang tuanya tidak mau memadikannya, tidak mau menyusuinya, tidak mau menyuapinya, tidak mau memberinya pakaian maka bayi tersebut besar kemungkinan tidak dapat melangsungkan hidupnya alias mati.

4. Agama Islam Yang Haq
Agama Islam yang haq itu meskipun dikatakan sesat, Dajjal ucul, PKI Putih, dll, tetap saja akan Nampak haq entah kapan saatnya, seperti kata seorang pujangga, “Mengko bakal ono mongso kemeleme gabes lan kemambange watu ireng”, artinya nanti akan ada masa/zaman dimana agama yang batal akan hilang dan agama yang haq akan muncul/tampak. Gambarannya, ibarat sebutir logam mulia “emas murni” yang dibungkus kotoran manusia, maka lambat atau cepat bila terkena tetesan air hujan terus menerus kotorannya akan hilang dan menjadi bersih, tinggal emasnya yang tampak berkilau, maka pada saat itulah emas tersebut kelihatan indah, bagi orang yang tahu sudah barang tentu akan berusaha mengambilnya.

5. Barang Haq
Yang namanya “Barang haq” itu, baik cara penyampaiannya dengan sungguh-sungguh maupun main-main, baik dengan muka masam ataupun dengan ceria, dengan sangar ataupun dengan tertawa-tawa, yang menyampaikannya ganteng atau jelek, cantik rupa atau buruk rupa tetap sama saja, yang haq ya tetep haq. Gambarannya, ibarat sebuah lampu neon, mau dikatakan dengan cara apapun, oleh siapa pun tetap saja nama dan bentuknya adalah lampu neon.

6. Cobaan Sesuai Kepahaman
Jika kepahaman tinggi maka cobaannya pun besar. Dan sebaliknya. Gambarannya, seperti orang yang kepahaman agamanya tinggi bila ia diberi amal sholih membersihkan WC, pasti ia mau dan ridho. Orang yang kepahaman agamanya sedang-sedang saja, cukup diberi amal sholih mencuci piring dan menyapu. Sedangkan orang yang masih mu’alaf diberi amal sholih menerima tamu atau menjaga tempat parkir, sebab jika ia diberi amal sholih membersihkan WC, pasti ia mengeluh.

7. Cobaan Sesuai Keimanan
Jika keimanan tinggi maka cobaannya pun besar. Dan sebaliknya. Ibarat pohon, semakin tinggi sebatang pohon maka akan semakin kencang pula terpaan anginnya. Dan semakin rendah sebatang pohon, maka akan semakin kecil pula terpaan anginnya. Dan jadilah rumput kalau mau diinjak, artinya keimanan sekecil biji sawi pun tidak akan luput dari cobaan.

8. Dinul Qoyyimah
Agama islam yang berbentuk jama’ah dan berpedoman Al-Qur’an dan Al-Hadits serta tidak mengalami perubahan nama, bentuk maupun pedoman bila ada pengaruh, cobaan. Itulah yang disebut dengan “Diinul Qoyyimah”, artinya agama yang tegak. Gambarannya, ibarat sebuah benda bisa dikatakan benda tegak bila benda tersebut memiliki nama, bentuk, dan volume. Dan tidak mengalami perubahan nama, bentuk maupun volume bila ada suatu gaya atau pengaruh. Misal, sebuah benda namanya gelas, bentuknya selinder isinya air teh meskipun ditiup tetap namanya gelas, bentuknya tetap selinder dan isinya tetap air teh. Itulah benda tegak.

9. Guru
Guru itu digugu dan ditiru, bahkan sering terjadi perbuatan buruknya pun ditiru juga. Gambarannya, seperti seorang Kyai yang sangat disegani oleh para santrinya. Pada suatu saat ia berak di dalam masjid, kebetulan kejadian itu di malam hari jadi tidak ada seorang pun santri yang melihatnya. Menjelang sholat subuh ia marah-marah sambil pura-pura bertanya, “Siapa yang berak di pengimaman ini?” Semua santrinya tidak ada yang mau mengakuinya, karena memang tidak ada yang merasa melakukan perbuatan sebodoh itu. Lantas Kyai tersebut mengambil keputusan tegas dengan mengatakan, “Karena di antara kalian tidak ada yang mau mengaku, maka masing-masing kalian harus tobat dan dikenai kafaroh membersihkan kotoran tersebut dan dikenai biaya perkepala Rp 1.000,. Karena santrinya takut kepada Kyainya, mereka tidak banyak berpikir langsung menta’atinya, “Wah, jika satu orang kena Rp 1.000,- jika santri saya ada 20 orang maka saya akan mendapatkan uang sebanyak Rp 20.000,- apalagi kalau per orang saya kenai Rp 2.000,- jelas saya akan mempunyai bayak uang!” Pikirnya.

Ternyata, pada malam hari berikutnya Kyai tersebut akan melakukan perbuatan yang sama, tapi santrinya tidak tinggal diam. Mereka sudah berkompromi akan mengintai siapa sebenarnya yang telah berak di pengimaman? Setelah mereka melakukan pengintaian, ternyata yang berak adalah Kyai mereka sendiri, tapi mereka bersepakat untuk tidak menggertaknya. Nah, setelah Kyainya pulang, barulah mereka berak semua di sebelah kotoran Kyai mereka. Setibanya waktu subuh Kyainya marah-marah sambil bertanya, “Siapa yang berak disini, kok berjejer begini?” Mereka serentak menjawab, “Yang berakkan Pak Kyai sendiri, to? Terus Kyainya berkata, “Ya yang satu itu, la yang baris ini, siapa?” Singkat cerita, akhirnya Pak Kyainya dengan tidak sadar mengakui perbuatan konyolnya.

10. Gotong Royong
Orang jama’ah ini jika mau rukun dan kompak dalam beramal sholih maka pekerjaan yang berat akan menjadi ringan. Gambarannya, ibarat koloni semut yang berusaha membawa bangkai kecoak; ada yang menarik dari depan, mendorong dari belakang, samping kanan dan kiri, bahkan ada yang berdiri di atasnya sebagai pengomando mengatur jalannya kerukunan dan kekompakan dalam mewujudkan kerja sama yang baik untuk mencapai suatu tujuan akhir.

11. Hidup dan Mati
Orang yang menetapi qur’an, hadits, jama’ah dan orang yang tidak menetapi qur’an, hadits, jama’ah. Gambarannya, ibarat orang hidup yang berdaging, berdarah dan bernafas, karena qur’an, hadits, jama’ah itu merupakan daging, darah dan nafasnya orang jama’ah. Sebaliknya, orang yang mengaku-ngaku sebagai orang jama’ah tapi ia tidak lagi menetapi qur’an, hadits, jama’ah itu seperti orang yang sudah tidak berdaging, berdarah dan bernafas. Itu artinya ia sudah mati alias bangkai hidup. Atau ibarat seperti buntut cicak yang sudah terputus dari tubuhnya. Kelihatannya saja banyak bergerak, sebenarnya ia sudah tidak bisa berbuat apa-apa bila akan dimangsa kucing, karena sudah tidak ada lagi suplai tenaga dari tubuhnya. Begitulah orang jama’ah yang sudah tidak sambung jama’ah lagi; tidak menetapi qur’an, hadits, jama’ah maka ia telah terputus hubungannya dengan Alloh Ta’alaa. Jangan harap akan ada pertolongan dari Alloh Ta’alaa.

12. Ilmu Pengetahuan
Orang yang punya ilmu tapi tidak diajarkan kepada orang lain. Gambaranya, ibarat pohon yang berdaun lebat tapi tidak mau berbuah.

13. Indahnya Berbagi
Indahnya saling berbagi (dengan berbagi dapat kurangi beban di hati).
Pada suatu saat ada dua bersaudara, kakak dan adik. Kebetulan sang adik menikah lebih dulu, ia mempunyai istri dan banyak anak, sementara sang kakak tetap bertahan membujang. Mereka berdua mendapatkan harta warisan dari kedua orang tua mereka berupa sebidang tanah dan mesin giling padi. Pada siang hari mereka mereka mengelola sawah mereka itu bersama-sama, membagi rata secara adil bulir-bulir padi hasil panenan sawah mereka lalu menjemurnya. Pada malam hari, mereka menggiling padi mereka. Pada suatu malam sang kakak tidak bisa tertidur karena memikirkan nasib adiknya, ia merenung , “Sangat tidak adil bila antara aku dan adikku mendapatkan bagian yang sama rata; sama-sama mendapat satu kilo, satu kaleng, satu karung padahal aku tidak mempunyai banyak tanggungan, paling-paling aku hanya memikirkan diriku sendiri, sedangkan adikku mempunyai banyak beban, ia mesti memberi nafkah istri berupa sandang, pangan, papan dan menyekolahkan anak-anak. Lantas ia terhenyak dari tempat tidurnya dan langsung bangkit menuju lumbung padinya dan mengambil satu kaleng padi terus ia pergi ke lumbung padi milik adiknya dan padi tersebut ia masukkan ke lumbung padi adiknya. Ternyata, pada saat yang sama adiknya juga tidak bisa tidur memikirkan nasib kakaknya, dalam pikirnya “Tidak adil rasanya bila bagian kami sama rata, karena aku sih masih punya istri dan anak-anak, jika aku sakit istriku akan menggantikan aku untuk mencari nafkah buat keluargaku dan jika aku sudah tua maka anak-anakku-lah yang akan menanggung kehidupanku, sedangkan kakakku siapa yang akan menanggung semua itu? Lantas ia terhenyak dari tempat tidurnya dan langsung bangkit menuju lumbung padinya dan mengambil satu kaleng padi terus ia pergi ke lumbung padi milik kakaknya dan padi tersebut ia masukkan ke lumbung padi kakaknya. Mereka berdua melakukan perbuatan mulia itu sudah berjalan sekian tahun lamanya. Sebenarnya, setiap kali mereka masuk ke dalam lumbung padi milik mereka masing-masing merasa bahwa padi milik mereka tidak pernah berkurang, padahal selalu mereka ambil untuk bersedekah, di benak mereka ada pikiran “apa ini yang dikatakan oleh ustadz bahwa sedekah itu tidak mengurangi harta sedikitpun? Pada suatu malam, mereka berdua saling berpapasan di suatu jalan antara rumah mereka, lalu mereka saling menyapa, dan menerangkan keperluan mereka masing-masing. Pada saat itulah mereka baru tersadarkan bahwa pantaslah padi-padi milik mereka yang ada di lumbung mereka tidak pernah berkurang meski terus menerus diambil untuk bersedekah, langsung mereka berdua berpelukan penuh perasaan haru berbaur dengan perasaan gembira memiliki saudara yang penuh perhatian.

 

Sumber: Subandi Baiturrahman

Tinggalkan komentar

Berbusana Muslimah

BERBUSANA MUSLIMAH YANG MEMENUHI SYARAT SYAR’I

Jika Anda ingin memiliki suami yang faqih dan paham agama seperti Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, maka jadilah Anda faqih dan paham agama seperti Aisyah. Jika Anda ingin memiliki suami yang faqih dan paham agama seperti Ali, maka jadilah Anda faqih dan paham agama seperti Fatimah. Jika Anda ingin memiliki suami yang faqih dan paham agama seperti Ibrohim, maka jadilah Anda faqih dan paham agama seperti Siti Hajar. Jika Anda ingin memiliki suami yang faqih dan paham agama seperti Sulaiman, maka jadilah Anda faqih dan paham agama seperti Ratu Bilqis. Sehingga Anda tetap dapat menyandang predikat sholihat dalam setiap situasi dan kondisi apapun jua, suka maupun duka. Dan sebaliknya, jika Anda ingin memilih atau mencari dan memiliki suami yang berpangkat, kaya raya, tampan tapi kafir dan tidak paham agama seperti Raja Fir’aun, maka jadilah Anda faqih dan paham agama seperti Asiyah atau seperti Masithoh. Jika Anda ingin memilih atau mencari dan memiliki suami yang berpangkat, kaya raya, tampan tapi kafir dan tidak paham agama seperti Raja Namrudz, maka jadilah Anda faqih dan paham agama seperti Siti Saroh. Sehingga nantinya tidak akan terpengaruh oleh kemilaunya harta dunia dan Anda akan tetap dapat menyandang predikat sholihat dalam setiap situasi dan kondisi apapun jua, suka maupun duka.

Ingat, pernikahan bukan semata-mata mempunyai arti naluri memenuhi hasrat birahi dua jenis manusia, tetapi pernikahan mengandung arti kecintaan kepada Sunnah Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wasallam untuk mewujudkan kehidupan manusia yang tenteram dan melahirkan keturunan yang sholeh dan sholehah di bawah tanggung jawab seorang bapak dan ibu yang beriman sekaligus untuk menggapai kebahagiaan di akherat.

Ketenteraman tidak dapat dilahirkan oleh harta benda, karena harta benda bisa habis dan hancur binasa di tangan manusia. Tidak juga oleh pangkat dan jabatan, karena kedua-duanya itu tidak akan abadi di tangan manusia. Sebenarnya ketenteraman itu hanya dapat dibina atas dasar agama dan iman. Karena iman akan selalu menyertai di dalam berbagai kondisi dan situasi, baik dalam keadaan suka maupun duka. Dengan iman, Insyaa Alloh Anda mampu melenyapkan segala kebimbangan, kekhawatiran, dan pesimisme dalam hidup Anda setelah menikah.
Kami, atas nama para muballigh ingin berpesan kepada Anda, ketahuilah isterimu itu bukanlah Asiyah yang begitu tegar dalam menghadapi tekanan. Bukan pula Masyithoh yang sabar menghadapi penganiayaan. Bukan Siti Hajar yang tabah dalam sengsara. Bukan Khodijah yang pandai berjuang. Bukan juga Aisyah yang pandai memelihara keluarga. Tapi, isterimu hanyalah wanita yang hidup di akhir zaman, yang ingin menjadi isteri sholihah, ia mendambakan seorang suami yang penuh tanggung jawab; melindungi, mencintai dan menyayanginya. Oleh karena itu jagalah dia, lindungilah dia, cintailah dia, dan sayangilah dia.

Untuk menuju paradigma nikah yang sempurna, yaitu sakinah mawaddah warohmah, maka bagi jama’ah wanita hendaknya sejak jauh-jauh sebelum menikah senantiasa melindungi diri dengan berpakaian yang menutupi aurot dengan memenuhi syarat syar’i, misal: Pakaian muslimah yang benar adalah busana wanita yang longgar yang dapat menutupi seluruh aurot wanita kecuali wajah dan telapak tangan. Dan mengenakan jilbab yang lebar sehingga menutupi bagian dada. Kriterianya adalah sebagaimana berikut:
1. Baju bagian atas longgar; tidak sempit/ketat dan tidak membentuk tubuh/body, panjang sampai lutut.
2. Tidak tipis; tidak transparan yang tembus pandang.
3. Tidak menyerupai pakaian orang laki-laki.
4. Kerahnya menutupi leher.
5. Bagian pergelangan tangannya longgar/lebar sampai menutupi ruas pergelangan tangan.
6. Baju bagian bawah/rok longgar sampai menutupi mata kaki tidak dengan belahan.
7. Baju bagian atas dan bawah bila berwarna, warnanya yang serasi.
Sebagaimana firman Alloh di dalam Al-Qur’an, Surat An-Nuur, No. Surat: 24, Ayat: 31, bahwa busana tersebut dipakai setiap keadaan, kecuali dengan:
1. Suaminya sendiri.
2. Bapak kandungnya sendiri.
3. Mertuanya sendiri.
4. Anak laki-lakinya sendiri.
5. Anak laki-laki tirinya sendiri.
6. Saudara kandungnya sendiri.
7. Keponakan laki-lakinya sendiri
8. Sesama wanita mukminah.
9. Budak laki-laki miliknya sendiri.
10. Orang laki-laki yang ikut dengannya yang tidak mempunyai nafsu birahi.
11. Anak laki-laki yang belum mengerti aurot wanita.
12. Dan jangan sekali-kali menghentakkan kakinya dengan maksud agar orang lain dapat melihat gelang kakinya.
Busana muslimah yang tidak benar adalah pakaian wanita yang ketat / sempit / pres body, yaitu:
1. Baju bagian atas dengan lengan hanya sampai di atas sikut lalu lengan dan pergelangan tangannya dibungkus kaos pembungkus lengan tangan.
2. Baju bagian atas lengan tangannya sempit.
3. Dengan sekeng di pinggang.
4. Dengan belahan di pinggul.
5. Tidak menutupi pinggul sehingga pantat tampak padat.
6. Baju bagian bawah/rok sempit dengan belahan belakang sehingga kalau berjalan betisnya kelihatan.
7. Baju bagian bawah/rok sempit dengan belahan samping kiri dan kanan sehingga kalau berjalan betisnya kelihatan.
8. Baju bagian bawah/rok sempit tidak sampai menutupi mata kaki.
9. Dan mengenakan jilbab yang kecil/parabola, atau lebar tapi dililitkan ke leher dan dimasukkan kedalam kerah baju sehingga tonjolan payu daranya tampak menantang. Alasannya jilbab gaul. Weleh….weleeh, wuelek nian!
Coba perhatikan secara seksama sabda Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam yang diriwayatkan dari Abi Huroiroh di dalam Hadits Shohih Muslim, yang berbunyi:
Yang artinya: “Ada dua golongan tergolong ahli neraka, tapi aku belum melihat kedua golongan ini, yaitu kaum yang memegang cambuk seperti ekornya sapi ia gunakan untuk mencambuki manusia (kejam), dan wanita-wanita yang berpakaian tapi tampak telanjang (ketat) cenderung menyimpang, kepalanya seperti punuk unta (rambutnya disanggul model-model). Mereka tidak masuk surga dan tidak menjumpai bau harumnya surga, padahal bau harumnya surga itu sudah dapat dijumpai (tercium) dari perjalanan (jarak) sekian-sekian”.

Sedangkan aroma harumnya surga itu sudah tercium sejak perjalanan 70 tahun menuju ke surga. Hal ini telah dijelaskan oleh Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam di dalam Hadits Nasaa’i, yang berbunyi:
Yang artinya: “Dan sesungguhnya aroma harum surga itu niscaya tercium dari perjalanan 70 (tujuh puluh) tahun”.
Pasti merasa ngeri dan takut melakukan pelanggaran antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya maupun dengan mahromnya jika ingat dan memahami do’a Bapak imam KH. Muhammad Sueh Abdul Dhzohir untuk orang yang mengganggu pager ayu yakni istrinya orang iman / jama’ah, yang berbunyi: “Siapa saja yang mengganggu istrinya orang iman / jama’ah dengan merayu-rayu, guyon-guyon secara halus atau kasar, ngancam-ngancam, nggertak sehingga terpengaruh dan sampai terjadi pelanggaran, pegang-pegangan sampai cium-ciuman dan terjadi perzinahan. Keduanya dido’akan:
“Mugo-mugo Alloh memberikan laknat yang pol. Mugo-mugo Alloh memberikan adzab yang pol. Mugo-mugo Alloh memberikan rusak, sengkek, deblek, hidupnya sengsara, ketere-tere, terhina, melarat, murat-marit sampai tua, sakit-sakitan, mati sewaktu-waktu masuk neraka Alloh kecuali kalau bertaubat dengan taubatan nashuha lahir bathin karena Alloh. Allohumma Aamiin. Yaa Robbal ‘Aalamiin”. Aamiiin

Sumber: Subandi Baiturrahman

Tinggalkan komentar

Sikap kepada yang Lebih Tua

Dalam era maju sekarang ini, para anak muda sudah mulai meremehkan aturan yang tidak sepantasnya mereka indahkan begitu saja, khususnya terhadap kedua orang tua.

Dengan setitik salah yang secara tidak sengaja dilakukan oleh orang tua, banyak anak yang tidak hormat lagi kepada orang tuanya, banyak anak yang sudah berani menghina, memukul bahkan membunuh orang tuanya, orang yang sudah melahirkan dia, orang yang sudah merawat dan membesarkannya.

Apakah seperti itu yang dinamakan anak yang baik??? Apakah seperti itu yang dinamakan anak Sholeh??? Apakah anak seperti itu pantas untuk merasakan angin surga yang merupakan impian tiap insan manusia di muka bumi ini???

Bagaimanakah seharusnya anak yang baik itu??? Bagaimanakah sopan santun yang baik terhadap kedua orang tua??? Simaklah beberapa hal di bawah ini yang dapat menjadi referensi kita untuk bisa bertata krama yang baik dengan kedua orang tua kita, hal-hal tersebut antara lain:

1. Bertutur kata dengan bahasa yang halus dan baik.
2. Nada suara lebih rendah.
3. Tidak memotong pembicaraan.
4. Apabila dipanggil, segera menjawab dan mendatangi mereka.
5. Mengerjakan/mentaati perintah-perintah orang tua selama tidak maksiat.
6. Membantu meringankan kesibukan/pekerjaan orang tua.
7. Menjaga nama baik dan kehormatan kedua orang tua.
8. Mendahulukan kedua orang tua pada saat makan/minum.
9. Mendahulukan kepentingan kedua orang tua daripada kepentingan diri sendiri.
10.Merawat kedua orang tua ketika sakit.
11.Berpamitan ketika akan bepergian.
12.Berjabat tangan dengan mencium tangan keduanya.
13.Bila ada masalah dalam keluarga, memberi saran yang baik dengan sikap yang sopan.
14.Ketika punya masalah, utamakanlah curhat pada kedua orang tua.
15.Tidak memaksakan kehendak (meminta sesuatu tanpa mempertimbangkan kemampuan kedua orang tua)
16.Tidak meminta sesuatu dengan seketika dan harus dikabulkan.
17.Segera meminta maaf apabila melakukan kesalahan/menyakiti hati kedua orang tua.
18.Selalu meminta keridhoan dan meminta doa yang baik dari kedua orang tua.
19.Selalu mendoakan kedua orang tua untuk kebaikan dunia dan akhirat.
20.Berbuat baik atau membalas kebaikan kedua orang tua dengan meramut dan merawat sampai akhir hayatnya, terutama masalah agamanya.
21. Berusaha mewujudkan harapan dan cita-citanya.

Itulah beberapa tata krama terhadap kedua orang tua yang sedikit demi sedikit dapat kita tiru, hingga kita bisa menjadi anak yang sholeh/sholehah, yang bisa menjadi satu kebanggaan bagi keluarga kita, khususnya bagi kedua orang tua kita yang tercinta…Amieeennn

 

Sumber: M Nuhung Arifin

Tinggalkan komentar

Belajar untuk Mencintai

Belajar Mencintai Seseorang Yg Tdk Sempurna Dgn Cara Yg Sempurna

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, Itu bukan pilihan, itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, Itupun adaah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita. Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan. Berbicara tentang pasangan jiwa, Adasuatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat : “Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil” Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak… Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita, Adalah pilihan yang harus kita lakukan. Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna.

 

Sumber: Eko JokamZz

Tinggalkan komentar

Syukur atau Kufur

Terkadang, Dalam ketidakbersyukuran

“Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (Almuminuun:78);

Mungkin kita akan membela diri bahwa wajar terkadang kita berkeluh kesah atas hidup ini. Tangis, airmata, luka dan kepedihan, seringkali membutakan hati akan arti keindahan karunia Ilahi. Bukan…bukan makudku berkeluh melalui tulisan ini. Tapi berharap ini akan menjadi nasehat terbaikku, yang juga ingin kubagi padamu kawan. Hingga ketika aku lupa nasehatku sendiri, maka engkaupun dapat mengingatkanku. Bahwa kita dapat saling mengambil pelajaran atas kesalahan demi kesalahan yang seringkali dan seringkali terulang. Tapi lihatlah, dengan cinta dan kemurahan-Nya, tak sedikitpun membuatNya lantas membenci hamba yang diciptaNya.

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.” (QS.Al Ma’arij : 19-21).

Namun ketika ketidakbersyukuran itu datang, dan tanpa sadar menjelma menjadi kekufuran-kekufuran kecil, seringkali pula tersempurnakan dengan ketidakikhlasan, dan ketidaksabaran. Yah… Syukur, Sabar dan Ikhlas. Tiga kata yang indah, teramat indah. Hingga ingin rasanya ku azzamkan dalam kalbu terdalam. Namun tak mudah, karena memang tiada pernah dapat terukur, dan karena itu bukanlah pula teori semata. Bahkan hakekatnya saja seperti apa, hanya Dia, Al Khabiir, yang Maha Mengetahui.

Setiap diri kita membawa takdirnya masing-masing. Bahwa semestinya kita bersyukur atas apa yang tidak ada pada diri kita, bukan hanya atas apa yang telah ada pada diri kita. Mudah untuk mensyukuri kebaikan demi kebaikan dalam hidup ini. Bahagia, tawa dan kegembiraan. Tapi seringkali tak mudah untuk bisa mensyukuri yang sebaliknya. Cobaan demi cobaan. Tangis, air mata dan kepedihan. Tapi tidakkah kita dapat merasakan, bahwa itulah wujud cinta dan kasih sayang Tuhan. Perlu waktu panjang untuk belajar tegar, berdiri tegak, dan bertahan dalam sabar yang seringkali memudar. Dan begitulah sifat dasar manusia. Bahwa manusia itu memang lemah dan rapuh.

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS.An Nisa : 28).

Namun betapa Allah teramat mencintai kita melebihi diri kita sendiri. Memberi apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Karena Dia tahu betul mana yang terbaik bagi hambaNya. Dengan kesalahan Dia hendak menunjukkan mana yang benar. Dengan kepedihan Dia hendak mengajarkan kebahagiaan. Dengan airmata Dia akan menggantikan senyuman.

Dan kini dalam keyakinan bahwa Allah akan mengganti dengan yang jauh lebih indah, jauh lebih baik dan jauh lebih berharga. Bahwa Dia Al ‘Adl, Maha Adil, dan janjiNya adalah benar. Semoga Allah berkenan menjadikan kita orang-orang yang tidak melampaui batas. Hingga tidak berlebihan ketika bahagia, juga tidak berlebihan ketika sedih. Karena semuanya akan berlalu. Maka seharusnyalah, kita jalani semuanya dengan senyum tertulus, doa terikhlas, sikap terbaik dan langkah terindah. Amin.

Sumber: Eko JoekamZz

Tinggalkan komentar

8 Kebohongan Seorang Ibu [Renungan]

Ini hanyalah sebuah renungan kecil tentang kasih sayang seorang ibu..silahkan dibaca baek-baek… .

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata:
“Makanlah nak, Ibu tidak lapar” ———- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika aku mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, Ibu duduk disampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku.
Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata:
“Makanlah Nak, Ibu tidak suka makan ikan” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel. Dari hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :”Ibu tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata:
“Cepatlah tidur nak, Ibu tidak Capek” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Ibu yang tegar dan gigih menungguku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk Ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata:
“Minumlah nak, Ibu tidak haus!” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap Sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, Dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kami pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat Kondisi keluarga yang semakin parah, Ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk Menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, Ibu berkata:
“Saya tidak butuh cinta” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku dan kakakku semuanya bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau , Ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang Tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata:
“Ibu masih punya uang” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian Memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika. Berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, Ibu berkata kepadaku
“Ibu tidak terbiasa” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit Kanker Lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang Samudera Atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk Ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya Setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menggerogoti tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata:
“Jangan menangis anakku, Ibu tidak sakit” ———- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih Ibu”

Coba dipikir-pikir, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita?
Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita?
Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian.
Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum?
Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum?
Apakah ini benar?
Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

 

Sumber: Haryo Rimawan

Tinggalkan komentar

Kopi Kehidupan..

Dalam sebuah acara reuni, beberapa alumni menjumpai dosen kampus mereka dulu.

Melihat para alumni tersebut ramai-ramai membicarakan
kesuksesan mereka, profesor tersebut segera ke dapur dan
mengambil seteko kopi panas dan beberapa cangkir kopi yang
berbeda-beda. Mulai dari cangkir yang terbuat dari kristal,
kaca, melamin dan plastik.

Profesor tersebut menyuruh para alumni untuk mengambil
cangkir & mengisinya dengan kopi.
Setelah masing-masing alumni sudah mengisi cangkirnya
dengan kopi, profesor berkata, “Perhatikanlah bahwa kalian
semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa
hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik.

Memilih hal yang terbaik adalah wajar & manusiawi. Namun
persoalannya, ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang
bagus perasaan kalian mulai terganggu. Kalian secara
otomatis melihat cangkir yang dipegang orang lain &
mulai membandingkannya.
Pikiran kalian terfokus pada cangkir, padahal yang kalian
nikmati bukanlah cangkirnya melainkan kopinya.

Hidup kita seperti kopi dalam analogi tsb di atas,
sedangkan cangkirnya adalah pekerjaan, jabatan, dan harta
benda yang kita miliki.

Pesan moralnya, jangan pernah membiarkan cangkir
mempengaruhi kopi yang kita nikmati.
Cangkir bukanlah yang utama, kualitas kopi itulah yang
terpenting. Jangan berpikir bahwa kekayaan yang melimpah,
karier yang bagus & pekerjaan yang mapan merupakan
jaminan kebahagian.

Itu konsep yang sangat keliru. Kualitas hidup kita
ditentukan oleh “Apa yang ada di dalam” bukan “Apa yang
kelihatan dari luar”.

Apa gunanya kita memiliki segalanya, namun kita tidak
pernah merasakan damai, sukacita, dan kebahagian di dalam
kehidupan kita?
Itu sangat menyedihkan, karena itu sama seperti kita
menikmati kopi basi yang disajikan di sebuah cangkir kristal
yang mewah dan mahal.

Kunci menikmati kopi bukanlah seberapa bagus cangkirnya,
tetapi seberapa bagus kualitas kopinya.

Apalagi, dlm kopi kehidpuan ini, kita pun mnjd pilihan Alloh mendapatkan hidayah dan terjamin surganya..Janganlah cangkir dkk bs mempengaruhi kita dlm menetapi kewajiban sbg seorg hamba yg notabene sdh memiliki nomer pintu di surga dan nama kita sdh di gantungkan pd pintu itu..

Slamat menikmati secangkir kopi kehidupan..

Sumber: Kanza Dara Avivah

Tinggalkan komentar

Seputar Sejarah Maulid

Adapun orang yang pertama kali mengadakannya adalah Bani Ubaid Al-Qoddakh yang menamai diri mereka dengan “Fatimiyyah”, yang mana mereka adalah dari golongan Syi’ah Rafidhah. Mereka memasuki kota Mesir pada tahun 362 H / 977 M. Dari… situlah kemudian tumbuh berkembang perayaan maulid secara umum dan maulid nabi secara khusus. Imam Ahmad bin Ali Al-Miqrizi –ulama ahli tarikh/sejarah- mengatakan dalam kitabnya “Al-Mawaidz wal I’tibar Bidzikri Khutoti wal Atsar” (1/490) : “Para khalifah Fatimiyyah mempunyai perayaan yang bermacam-macam setiap tahunnya. Yaitu perayaan tahun baru, Asyuro’, maulid Nabi, maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husain, maulid Fatimah az-Zahra, dan maulid khalifah. Serta perayaan lainnya seperti perayaan awal bulan Rajab, awal Sya’ban, Nisfu Sya’ban, awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan penutupan Ramadhan….” Orang yang pertama kali merayakan hari ulang tahun nabi setelah mereka adalah Raja Mudhafir Abu Sa’ad Kaukaburi pada awal abad ke 7 Hijriah. Sebagaimna diungkapkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya “Al-Bidayah wa An-Nihayah : 13/137)” : “Dia (Raja Mudhafir) merayakan maulid Nabi di bulan Rabi’ul awal dengan amat mewah. As-Sibt berkata : Sebagian orang yang hadir disana menceritakan bahwa dalam hidangan raja Mudhafir disiapkan 5000 daging panggang, 10.000 daging ayam, 100.000 gelas susu, dan 30.000 piring makanan ringan….” Hingga beliau (Ibnu Katsir) berkata pula : “Perayaan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh agama dan orang-orang Sufi (betapa serupanya dahulu dan sekarang, pen). Sang raja pun menjamu mereka. Bahkan bagi orang-orang Sufi ada acara khusus, yaitu bernyanyi di waktu Dzhuhur hingga fajar, dan raja pun juga ikut berjoget bersama mereka.” Ibnu Khalikan berkata dalam kitabnya “Wafayatul A’yaan” (4/117-118) : “Bila tiba awal bulan Safar, mereka menghiasi kubah-kubah dengan aneka hiasan yang indah dan mewah. Pada setiap kubah ada sekumpulan para penyanyi. Ahli penunggang kuda, dan pelawak. Pada hari itu manusia LIBUR KERJA karena ingin bersenang-senang di kubah-kubah tersebut bersama para penyanyi…..dan bila maulid kurang dua hari, raja mengeluarkan unta, sapi dan kambing, yang tak terhitung jumlahnya, dengan diiringi suara terompet dan nyanyian sampai tiba di lapangan….Pada malam maulid, raja mengadakan nyanyian setelah sholat Maghrib di benteng.” Demikianlah sejarah awal perayaan hari ulang tahun Nabi yang penuh pemborosan dan kemaksiatan. Perkataan Ulama tentang Maulid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitabnya “I’qtidho’ Shirotil Mustaqim” (2/123-124): “Demikian pula apa yang diadakan oleh sebagian manusia tentang perayaan hari kelahiran Nabi, padahal ulama telah berselisih tentang tanggal kelahirannya. Semua tidak pernah dikerjakan oleh generasi salaf (sahabat, tabi’in, tabi’ut dan tabi’in)….dan Seandainya hal itu baik (untuk diamalkan), Tentu para salaf lebih berhak mengerjakannya daripada kita. Karena mereka jauh lebih cinta kepada Nabi dan mereka lebih semangat dalam melaksanakan amal kebaikan. Sesungguhnya cinta Rasul adalah dengan mengikuti beliau, mentaati perintahnya, menghidupkan sunnahnya secara dzahir dan batin, menyebarkan ajarannya, dan berjihad untuk itu semua, baik dengan hati, tangan ataupun lisan. Karena inilah jalan para generasi utama dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan kebaikan.” Syaik Muhammad Abdussalam As-Syaqiry (murid Syaikh Rasyid Ridha) berkata dalam kitab “As-Sunan wal Mubtada’at : 123” bahwa : “Di bulan ini (Rabi’ul awal), Rasulullah dilahirkan dan diwafatkan…..Oleh karenanya, menjadikan kelahiran beliau sebagai perayaan merupakan perkara bid’ah munkaroh dan sesat serta tidak sesuai dengan syariat dan akal. Seandainya perkara ini baik, Bagaimana mungkin amalan ini dilalaikan oleh Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, serta para sahabat dan tabi’in, tabi’ut tabi’in serta ulama kaum muslimin ? Tidak syak lagi bahwa perayaan tersebut hanyal Dibuat-buat oleh para Sufi yang suka makan, dan oleh para pengangguran dari kalangan ahlu bid’ah yang kemudian diikuti oleh mayoritas manusia. Pahala apa yang akan diperoleh dari harta yang dihambur-hamburkan ?” K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari Al-Jombangi pendiri Pesantren Tebu Ireng dan juga pendiri Nahdlatul Ulama (NU) berkata dalam kitabnya “At-Tanbihaat al-Waajibat liman Yashna’ Maulid bin Mungkarot” hal.17-18, yang bukilannya adalah : “Perayaan maulid seperti yang saya sifatkan pertama kali (dibumbui maksiat) hukumnya haram, dan tidak ada dua tanduk yang bertabrakan tentang terlarangnya maulid, tidak dianggap baik oleh orang yang memounyai sifat takwa dan iman. Akan tetapi yang menyenanginya hanyalah orang yang dibutakan matanya dan sangat bernafsu terhadap makan dan minum serta tidak takut maksiat kepada siapapun dan tidak peduli dengan dosa apapun. Demikian pula Menontonnya, menghadiri undangannya, dan menyumbang harta untuk perayaan maulid tersebut. Semua itu hukumnya haram dan sangat haram, karena mengandung beberapa kemungkaran, yang akan kami sebutkan di akhir kitab.” Kemudian di halaman 8-10, beliau berkata pula : “Pada malam Senin tanggal 25 Rabi’ul Awal tahun 1355 H / 1935 M saya melihat sebagian santri pondok pesantren agama mengadakan perayaan maulid dengan menghadirkan alat-alat musik kemudian membacakan sedikit ayat Qur’an serta kisah kelahiran Nabi (kitab Barzanji). Kemudian setelah itu, mulai mengerjakan kemungkaran seperti (atraksi) pencak silat dengan menabuh gendang. Semua itu dilakukan dihadapan para wanita yang bukan mahram. Demikian pula sejenis judi (domino), campur baur laki-laki perempuan, joget, dan tenggelam dalam hal yang sia-sia, tertawa dan mengeraskan suara di masjid dan sekelilingnya. Melihat itupun SAYA MENGINGKARI mereka dari kemungkaran-kemungkaran tersebut. Lalu merekapun bubar. Tatkala perkaranya seperti yang saya gambarkan tadi, dan saya khawatir dan kejadian menjijikan ini akan bertambah menyebar ke tempat lainnya atau akan ditambah lagi oleh orang-orang awam dengan kemaksiatan lainnya, maka saya tulislah buku ini sebagai Nasehat dan Petunjuk kepada kaum Muslimin.” Syubhat Perkara Maulid Ada yang mengatakan bahwa perayaan maulid Nabi termasuk konsekuensi wujud cinta kepada Nabi Muhammad. Ketahuilah : “Perkataan ini dusta, tidak berdasar dalil sedikitpun. Sebab maulid Nabi tidak termasuk konsekuensi cinta kepada Nabi. Cinta Nabi itu dengan ketaatan (dalam menjalankan sunnahnya), bukan dengan kemaksiatan dan kebid’ahan seperti halnya maulid Nabi. Bahkan maulid Nabi termasuk pelecehan dan penghinaan kepada Nabi” [“Siyanatul Insan ‘An Waswasati Syaikh Dahlan” hal. 228 oleh Syaikh Muhammad Basyir Al-Hindy, kata pengatar oleh Syaikh Rasyid Ridha] Kemudian perhatikan cerita dialog menarik yang diambil dari buku “Syaikh Abdul Qadir Jailany wa Aro’uhu” hal.420-421 seputar masalah maulid… “Suatu kali aku berkunjung ke salah satu negeri Islam dalam acara muktamar tahun 1415 H / 1993 M, tiba-tiba seorang ulama negeri tersebut mengajak dialog bersamaku tentang maulid Nabi setelah menuduhku tidak mencintai Nabi karena aku tidak merayakan maulid. Kemudian aku jelaskan kepadanya bahwa penyebab utama aku tidak merayakannya adalah justru karena kecintaanku kepada Nabi. Sebab hakekat cinta kepadanya adalah dengan beramal sesuai petunjuknya (sunnahnya). Lalu terjadilah dialog sebagai berikut : Penulis : “Apakah maulid merupakan amal ketaatan ataukah kemaksiatan ?” Jawabnya : “Jelas ketaatan” Penulis : “Apakah Nabi mengetahui ketaatan tersebut ataukah tidak mengetahuinya ?” Jawabnya : “Mengetahuinya”. (Dia menjawab demikian karena tidak mungkin dia berani mengatakan bahwa Nabi tidak mengetahuinya, kalau dia mengatakan Nabi tidak mengetahuinya berarti perkara maulid yang dia amalkan langsung menjadi bathil) Penulis : “Apakah Nabi menyampaikan perintah maulid atau menyimpannya ?” Jawabnya : (Dia bingung harus menjawab apa, lalu berkata) : “Menyampaikannya ?” (Dia menjawab demikian, karena tidak mungkin dia menjawab Nabi menyimpannya, kalau dia mengatakan Nabi menyimpan perintah maulid, berati perkara maulid yang dia amalkan langsung menjadi bathil) Penulis : “Jika begitu, tunjukkan kepada saya contoh dari Nabi tentang perayaan maulid (jika kamu berkata bahwa Nabi menyampaikan hal tersebut) ? Jawabnya : (Diam tidak bisa menjawab) Penulis : “Diamnya saudara berarti menunjukkan bahwa Nabi tidak menyampaikan perkara Maulid ini (tidak ada contohnya dari beliau). Akhirnya dia mengakui bid’ahnya maulid Nabi dan berjanji kepadaku untuk memerangi bid’ah tersebut. Semoga Allah meneguhkan hatinya.” Nasehat untuk saudaraku sesama muslim…. Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian memujiku sebagimana kaum Nashrani memuji Nabi ‘Isa. Aku hanyalah seorang hamba. Maka katakanlah : Hamba Alloh dan Rasul-Nya.” [HR. Bukhari : 3445] Imam Syatibi berkata dalam kitabnya “Al-I’tishom” I/64-65), bawah Imam Malik berkata : “Barangsiapa melakukan bid’ah dalam Islam dan MENGANGGAPNYA BAIK (bid’ah ahsanah), maka sesungguhnya dia telah menuduh Muhammad mengkhianati risalah, karena Allah berfirman: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu….”. Maka apa saja yang di hari itu (pada zaman Nabi) bukan sebagai agama, maka pada hari ini juga tidak termasuk agama.” Imam Al-Barbahari berkta dalam kitabnya “Syarhus Sunnah” hal. 68-69 bahwa : “Waspadailah olehmu perkara baru (bid’ah). Karena bid’ah yang awalnya kecil, lambat laun akan terbiasa dan menjadi besar. Demikian pula setiap bid’ah pada ummat ini, AWALNYA HANYA KECIL MIRIP DENGAN KEBENARAN, HINGGA PELAKUNYA TERTIPU DAN SUDAH TIDAK MAMPU LAGI KELUAR DARINYA….” Demikianlah pembahasan ringkas tentang bid’ahnya maulid nabi. Semoga Allah menunjuki kita semua. Amien. [Ditulis oleh Abu Ubaidah As-Sidawi Al-Atsary dalam Bulletin Al-Furqan, Edisi 8 tahun I, dengan sedikit penambahan dari editor]

Sumber: M Nuhung Arifin

Tinggalkan komentar

Kisah Abdullah Bin Mas’ud

Seorang sahabat Nabi SAW yg paling merdu suaranya ketika membaca Al Qur’an. Seorang yg alim, faqih, cerdas dan terpelajar dan seseorang yg selalu menyiapkan siwak dan sandal Rasulullah SAW. Sering juga dia membentangkan kain untuk hijab bila Rasulullah SAW sedang buang hajat dan mandi atau menyiapkan air untuk wudhu kekasihnya itu. Dialah Abdullah Ibnu Mas’ud.Suatu hari beliau SAW berkata kepadanya : “Bacakanlah kepadaku Al-Quran”, Abdullah bin Mas’ud berkata : saya membacakan Al-Quran atasmu sementara Al-Quran turun kepadamu ? Beliau SAW bersabda : “Aku sangat senang mendengar ayat Al-Quran dari selainku”, maka beliaupun membaca surat An-Nisa, maka Rasulullah SAW pun menangis dan berkata kepadanya : Cukuplah sampai disitu !” (HR Bukhari).

Abdullah Ibnu Mas’ud r.a juga merupakan sahabat yg paling byk dlm menghafal Al Quran dengan kualitas suara yg sangat merdu. Karena itulah Rasulullah saw pernah bersabda : “Mintalah kalian akan bacaan Al-Quran pada empat sahabat : Abdullah bin Mas’ud, Salim maula Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab dan Mu’adz bin Jabal”. (HR. Bukhari).

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh Abdullah bin Mas’ud memanjat sebuah pohon untuk memetik buahnya, ketika para sahabat melihat betis kakinya mereka tertawa, maka Rasulullah saw bersabda : “Apa yang kalian tertawakan? sungguh kaki Abdullah bin Mas’ud lebih berat timbangannya pada hari kiamat dari siapapun”. (HR. Ahmad, Ibnu Sa’ad dan Abu Na’im)

Mengenai kepahamannya dlm hal seluk beluk Al Qur’an Abdullah bin Mas’ud r.a pernah berkata “ Saya mendapatkan dari lisan Rasulullah SAW tujuh puluh surat, sungguh aku lebih faham tentang kitabullah dari sahabat lainnya padahal aku tidak lebih baik dari mereka, dan tidak ada dalam kitabullah baik berupa surat ataupun ayat kecuali aku tahu dimana diturunkan dan kapan diturunkan”

Masa kecil Abdullah Ibnu Mas’ud dihabiskan dengan mengembalakan kambing milik tuannya Uqbah bin Mu’ith. Saat mengembalakan kambing inilah ia pertama kali bertemu dengan Rasulullah SAW yg waktu itu ditemani oleh Abu Bakar As Shiddiq. Pertemuan waktu itu begitu berkesan karena Rasulullah SAW sempat menunjukkan mukjizatnya dengan mengusap usap puting kambing yang mandul dan tidak pernah menghasilkan susu dan kemudian dari kambing betina yang mandul itu menghasilkan air susu yang segar dan banyak. Abdullah bin Mas’ud r.a terpesona dengan kejadian tersebut dan semakin kagum dengan ketinggian akhlak Rasulullah SAW yang begitu indah.

Abdullah bin Mas’ud pun masuk islam dan termasuk dalam golongan yang awal awal masuk Islam. Abdullah bin Mas’ud r.a sangat tertarik dengan bahasa Al Qur’an dan dia belajar sungguh sungguh untuk mendalaminya. Kalau dulu dia dianggap sebelah mata oleh penduduk Mekkah karena seorang budak kini dia menjadi pendidik bagi masyarakat Mekkah bila mereka hendak belajar Al Qur’an. Sungguh Allah SWT akan meninggikan kedudukan seseorang karena Al Qur’an dan akan merendahkan kedudukan seseorang juga dengan Al Qur’an.

Abdullah bin Mas’ud juga seorang ahli hikmah ,pernah suatu hari dia memberi nasihatnya “Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian taat dan selalu berada dalam jamaah, karena yang demikian adalah tali Allah yang telah diperintahkan, dan sesungguhnya sesuatu yang kalian tidak sukai dalam berjamaah lebih baik daripada sesuatu yang kalian cintai dalam berpecah belah”.

Saat umur 60 tahun Sahabat yang mulia ini menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan sembilan anak perempuan. Disaat sakaratul maut Amirul Mukmini Utsman bin Affan datang menengoknya dan menawarkan sebagian harta Khalifah untuk anak anak perempuannya, tapi Abdullah Ibnu mas’ud menolaknya dan berkata “Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda : Barangsiapa yang membaca surat al-waqiah maka tidak menimpa dirinya kekurangan selamanya”. (Ibnu Asakir).
Beliau beristirahat untuk selama lamanya bersama sahabat sahabat yang lain di pemakaman Baqi.di madinah samping masjid nabawi.Alhamdulillah inyong sudah ziarah jum’at kemarin.mugo Alloh paring manfaat.

Sumber: Nazardeen Syahrani Sarjyan

Tinggalkan komentar

Berlian dan Penyesalan..

4 orang pemuda yang sedang asyik bermain di depan sebuah gua, tiba-tiba terhentak dengan seruan dari dalam gua `masuklah kalian ke dalam gua, maka kalian akan beruntung`. 3 dari pemuda memutuskan untuk masuk setelah mendengar `iming-iming` keberuntungan, sedang sisanya pergi meninggalkan gua seraya berkata `saya tidak percaya`, padahal ke-3 pemuda temannya sudah mengajaknya bahkan terkesan memaksa untuk ikut masuk. Ketika didalam gua yang gelap gulita, terdengar kembali suara `duduklah di lantai gua dan ambilah sebanyak-banyaknya benda-benda kecil dan sedikit tajam yang ada disekelilingmu`.

Pemuda A mengambil hanya satu genggam tangannya saja, pemuda B selain menggenggam dengan kedua tangannya juga dimasukkan kedalam saku celana panjang yang di kenakannya, sedang pemuda C dengan berharap keuntungan yang besar, ia memasukkannya tidak hanya di dalam saku celana, bahkan bajunya pun dibuka dan digunakan sebagai tempat untuk menyimpan benda-benda tadi. Tidak berapa lama, mereka diminta keluar dari gua dan melihat apa yang telah dibawanya.

Pemuda A sangat menyesal, mengapa ia hanya mengambil satu genggam tangannya sedangkan tangan yang satu masih kosong. Demikian halnya dengan pemuda B yang menyesal mengapa ia tidak melakukan seperti pemuda C. Pemuda C pun menyesali dengan penyesalan yang begitu dalam, mengapa ia tidak ijin untuk keluar sebentar dan mengambil banyak karung untuk memasukkan ke dalamnya, karena ternyata benda kecil dan sedikit tajam tadi adalah `berlian`.

Demikianlah penyesalan hamba-hamba yang telah diberi hidayah dan nikmat keimanan yang telah diberi kesempatan hidup didunia lantas ia di tawarkan dengan keuntungan-keuntungan yang besar namun fikirian yang pendek telah membuat mereka menyesal kelak di kemudian hari. Menyesal karena tempat untuk beramal sebanyak-banyaknya didunia ini tidak digunakan semaksimal mungkin, padahal ganjaran yang telah dijanjikanNYA sungguh benar dan haq adanya. Pemuda C yang telah beramal banyak pun [dikiaskan dengan mengambil berlian yang begitu banyak] menyesal, karena ia pada dasarnya masih memiliki waktu dan kesempatan untuk beribadah namun tidak dilakukannya. Begitu pun dengan pemuda B. Adapun pemuda A adalah hamba yang paling menyesal diantara ketiganya, karena ia lah hamba yang menduduki surga terendah dihadapanNYA.

Ketika ketiga pemuda tadi akan memasuki tempat `kebahagiaan` yang kekal, seraya terhentak dan berhenti sejenak memikirkan bagaimana nasib pemuda D temannya yang telah dipaksa `masuk gua` namun memilih untuk pergi bahkan dengan tegasnya menolak `barang haq` yang telah ditawarkannya? Sugguh ia orang yang paling rugi karena akan bertempat di neraka.

Demikianlah kisah hidup manusia didunia, tat kala ada di antara teman kita yang kita gauli lantas menawarkan `kebaikan dan mengajak pada kebahagiaan yang kekal`, dengan serta merta menolak bahkan berani mengatakan `ibadah yang kau lakukan adalah sesat` tanpa memfilter terlebih dahulu dengan sandaran-sandaran dalil yang ada. Bersenanglah engkau yang mau menerima dan mengerjakan `ajakan kebaikan` yang ditawarkan, dan berbahagialah engkau yang telah diberi `keridhoan` hati untuk mengajak teman-teman disekelilingmu pada `ajakan kebaikan`. Mari merenungi diri sendiri, apakah kita sudah cukup pantas untuk dikatakan sebagai hamba yang bisa diberikan `kenikmatan kekal` kelak dikemudian hari….

sumber:  Kanza Dara Avivah

Tinggalkan komentar

Ingatlah Kau Wahai Diri

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu :

1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia ingin mendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.

Rasulullah SAW telah bersabda, “Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :

1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur.”

Tinggalkan komentar

Yang Muda Yang Bertaqwa

Apa yang kamu pikirin kalo denger kalimat bahwa pemuda adalah generasi penerus bangsa? Terus apanya yang di terusin? Hehehe, siapa lagi yang akan menerusakan perjuangan dan dakwah yang sudah dilakukan para kaum tua yang telah mendahului kita? Hmm.. yang pasti anak muda dong ya. Khususnya, pemuda yang mempunyai akhlak yang baik dan tentunya memiliki ilmu pengetahuan yang luas.

Pemuda berperan penting dalam kehidupan di dunia ini. Potensi yang dimiliki sangat besar jika diasah dan disinergikan, potensi-potensi itu akan menghasilkan ledakan yang dahsyat. Tapi percuma saja kalo pemudanya bermalas-malasan (termasuk yang malas beneran), tidak bersemangat dan mudah putus asa apa lagi kalo diajak halaqah atau ngaji aja susah? Hmm, kalo begitu gimana mau jadi pemuda muslim yang ideal? Gimana mau jadi anak muda yang bertakwa?

Bro, ada orang bilang: “Yang muda yang berkarya dan jangan cuma bicara”. Hehe.. kita di gaulislam ini bukan bicara, tapi menulis. Yup, insya Allah tulisan ini sebagai wujud nyata sumbangan pemikiran dan dakwah, usaha untuk menyemangati dan mengkritisi kondisi pemuda saat ini. Prikitiw!

Sobat muda muslim, banyak perubahan besar yang terjadi dan dilakukan oleh pemuda, coba kita flashback pada masa detik-detik kemerdekaan bangsa Indonesia, semangat para pemuda saat itu luar biasa sampai-sampai Ir. Soekarno diculik oleh golongan pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia. Jangan lupa juga momentum sumpah pemuda yang bertekat untuk bersatu membangun bangsa juga dilakukan oleh pemuda. Oya, ini terlepas dari perjuangan tersebut salah dalam pandangan Islam ya. Tapi yang kita lihat pelakunya adalah pemuda.

Dalam sejarah Islam, banyak anak pemuda yang memilih dan masuk Islam. Yang termuda, Ali bin Abi Thalib berusia 8 tahun hampir sama dengan az-Zubair bin Al-Awwam, kemudian Ja’far bin Abi Thalib (18), Usman bin Affan (20), Umar bin Khattab (26). Bahkan ada yang berprestasi di usia muda, yakni Usman bin Zaid yang ketika diangkat menjadi panglima perang usianya yang masih cukup belia (18). Rasulullah saw. mengangkatnya menjadi penglima perang untuk memimpin pasukan muslimin dalam penyerbuan ke wilayah Syam yang berada dalam kekuasaan Romawi.
Ibnu Abbas ra berkomentar: “Tidak ada seorang nabi pun yang diutus Allah, melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda saja (30-40 tahun). Begitu pula tidak ada seorang alim pun yang diberi ilmu melainkan ia dari kalangan pemuda.” Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala, namanya Inrahim.” (QS al-Anbiyaa [21]: 60)

Pemuda-pemuda seperti merekalah yang kita patut teladani, ilmu pengetahuan, semangat berjuang, jiwa berkorban dan ketakwaan semata-mata hanya mengharap ridho Allah dan RasulNya.

Potret buram
Saat ini kita patut bangga atas prestasi anak muda Indonesia dalam berbagai bidang. Di bidang sains, pemuda Indonesia menjuarai olimpiade internasional seperti meraih medali perak pada tahun 2008 lalu, dalam ajang Internasional Mathematics Olympiad (IMO), Internasional Biology Olympiad (IBO) dan masih banyak lagi.

Di antara segudang prestasi yang diraih nggak kalah banyak juga pemuda yang terjerumus dalam pergaulan yang salah. Budaya seks bebas yang mudah dijumpai. Hampir ada di setiap kampung maupun kota besar. Narkoba pun merajalela. Padahal pakai narkoba bukan solusi yang gentleman “nggak cowok banget dach!”. Lagian, apa nggak apda nyadar kalo banyak yang meninggal akibat OD (over dosis). Di media massa juga seperti terbiasa memberitakan tentang aborsi akibat pergaulan seks bebas. Apa mungkin si perempuan belum siap atas kehamilannya dan status buruk yang dicap kemudian menggugurkan kehamilannya. Ada juga bayi yang sudah dilahirkan sengaja dibunuh oleh ibunya. Waduh, parah banget!

Bro en Sis, nggak sedikit kasus pelajar yang putus asa karena nggak lulus ujian nasional. Mereka mengambil jalan pintas dengan melakukan bunuh diri karena merasa malu. Budaya konsumerisme dan gaya hidup mewah mungkin udah mendarah daging di kehidupan remaja perkotaan. Doktrin kapitalisme membuat mereka terperosok ke dalam nafsu individualisme dan materialisme. Ironisnya saat ada teman yang mendakwahinya, dia bilang: “Urusin aja diri elo sendiri, ngapain repot-repot ngurususin gue? Udah deh urusan kayak begini nggak usah disangkut-pautin sama masalah agama”.

Wadduh, masih untung ada yang mau peduli dengan sesama temannya. Apa jadinya dunia jika semua manusia bersikap individualistis?
Bro en Sis, sebelumnya saya nggak ingin menghakimi atau mencerca teman-teman nih. Tapi kita juga wajib kritis dan menyadarkan bahwa masih banyak remaja yang mengaku Islam tapi nggak mau mengkaji ajaran agamanya sendiri. Coba tanyakan pada anak muda yang mengaku Islam yang sedang berlalu-lalang di jalan untuk menyebutkan 12 nama bulan dalam Islam? Kmeungkinan besar banyak yang tak hapal dan terbata-bata menyebutkannya, tapi giliran ditanya bulan masehi? Anak sekolah dasar pun lancar nyerocos (tentu yang tahu hehehe), kayak busway yang lagi ngebrutss. Repot-repot tanya soal bulan hijriah coba dech tanya dulu huruf hizaiyah? Hehehe. Demokrasi mengajarkan kita untuk mengagungkan kebebasan, dan hasilnya kerusakan!

Bro en Sis, “kita jangan jadi bebek” alias mengikuti budaya Barat mulai dari cara berpakaian, hedonisme, hura-hura, pergaulan bebas terus suka mengkonsumsi narkoba. Pemuda adalah penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin negara bahkan dunia. Negara pastinya hancur jika remaja tidak segera diselamatkan. Nggak percaya? Jangan dicoba!

Pemuda ideal
Solusinya hanya ada satu yaitu kembali kepada Islam yang kaffah (menyeluruh). Jangan setengah-setengah agar kita menjadi pemuda yang ideal menurut Islam. Islam adalah agama yang amat memuliakan dan memperhatikan pemuda. Dalam al-Quran ada kisah tentang Ashabul Kahfi, cerminan sekelompok pemuda yang beriman dan tegar keimannya kepada Allah Swt. Mereka berani meninggalkan kaumnya yang mayoritas menyimpang dari ajaran Allah Ta’ala dan penguasa dzalim sementara ratusan orang dibinasakan, diceburkan ke dalam parit berisi api yang bergejolak. Sekelompok pemuda itu bersembunyi ke dalam sebuah gua dan Allah Swt. menyelamatkannya dengan menidurkan mereka selama 309 tahun, Subhannallah!
Nah, gimana sih kriteria pemuda Islam yang ideal? dan sifat-sifat dasar yang dituntut dari pemuda Islam? Yuk, ini juga perlu jadi catatan dan tolak ukur buat kita, menurut Dr. M. Manzoor Alam (1989 : 40-43) kriteria dan sifat-sifat dasar tersebut adalah:

Pertama, percaya dan hanya menyembah kepada Allah. Firman Allah Swt. (yang artinya):“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepada anaknya, “Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman besar.” (QS Luqman [31]: 13)

Kedua, berbuat baik atau berbakti kepada kedua orang tua, Islam menekankan pentingnya berbuat kepada kedua orang tua dan merupakan bagian terhadap penyembahan terhadap Allah Yang Maha Kuasa. Sebagaimana dalam firman Allah Swt. (yang artinya) “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (QS al-Israa [17]: 23)

Ketiga, jujur dan bertanggungjawab, pemuda Islam patutnya berikhtiar untuk memanfaatkan amanah yang berupa kekayaan, kedudukan, kesehatan, tindakan, pengetahuan dan lainya (termasuk dakwah). Firman Allah Swt. (yang artinya): “Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh Telah kami binasakan. dan cukuplah Tuhanmu Maha mengetahui lagi Maha melihat dosa hamba-hamba-Nya.” (QS al-Israa [17]: 16-17)

Keempat, persaudaraan dan kasih sayang, Pemuda Islam juga harus memiliki sifat kasih sayang antar sesamanya dan hendaknya dibarengi dengan semangat berkorban. Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS al-Hujuraat [49]: 10)

Kelima, yang terakhir adalah bermusyawarah, setiap individu memiliki perbedaan, agar tidak terjadi perpecahan dan kesalahpahaman dalam bermasyarakat, tentunya pemuda Islam juga harus perpegang teguh pada norma-norma permusyawarahan. Seperti yang telah diamanatkan Allah Swt. (yang artinya): “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya”. (QS Ali ’Imran [3]: 159)

Apa yang bisa kita lakukan?
Wah, indah banget deh kalau saja sifat-sifat dasar tersebut ada di dalam diri pemuda muslim saat ini, pastinya akan membawa perubahan dan kemajuan ke arah yang jauh lebih baik. Poin yang teramat penting adalah ketakwaan kita kepada Allah Swt. Jika hidup kita disibukkan dengan urusan agama Islam tentu urusan duniawi akan mengikuti dengan baik. Namun sebaliknya jika kita hanya berjibaku dengan urusan duniawi, alhasil hanya kenikmatan fatamorgana yang kita dapat, penyesalan dan kehancuran. Tentu, yang lebih mendasar adalah perkara aqkdah. Seharusnya kita lebih memahami dan menerapkan akidah yang benar.

Bro en Sis, bukan perkara sulit untuk mewujudkannya jika kita mau melakukan perubahan mulai pada diri kita sendiri. Jangan cuma bicara “Talk less do more” Hehehe. Hal kecil yang bisa kita lakukan adalah berdakwah, karena merupakan kewajiban setiap muslim untuk mengingatkan ke jalan yang benar dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama. Dakwah bisa dengan lisan dan tulisan. Kepada orang terdekat dengan kita, juga kepada yang jauh dari sekeliling kita. Jangan sampai mencela orang-orang yang berbuat salah karena itu akan membuat mereka semakin gila dalam kesalahan, jangan sampai kita berdakwah namun menganggap kita lebih mulia dan lebih berilmu dari mereka yang kita dakwahi.

Nah, pertanyaannya adalah bagaimana mewujudkan supaya kita menjadi pemuda yang ideal menurut Islam? Hmm.. tentunya dengan belajar sebagai langkah awal mendalami Islam yang seutuhnya kemudian segera menyampaikan ilmu yang kita dapat dan kita pahami kepada teman-teman yang lainnya dengan cara berdakwah. Oh indahnya jika semua itu bisa terwujud. Tapi, memang harus diusahakan untuk terwujud. Itulah mengapa kita wajib berdakwah. Yuk ah, moga kita makin takwa dan semangat untuk belajar Islam dan mendakwahkannya. Siap? Yes

Tinggalkan komentar

Sholat Vs Maksiat

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Assalamu’alaikum bro n sis  Sehat2 semua yah 😀

Mengingat kembali isi teks Bapak pengurus kita edisi yang lalu, ane pengen sharing kembali betapa pentingnya kita melaksanakan ibadah yg paling utama bagi orang iman yaitu sholat lima waktu dengan tertib. Banyak dari kita yg karena sudah terbiasa dengan sholat ini malah terkesan kurang mengagungkan, kurang membentengi amalan kita, dan bahkan kurang bisa merasakan manfaat dan nikmatnya sholat lima waktu ini.

Sebelumnya mari kita baca ayat ini dulu:

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain).” (QS. Al-Ankabuut:45).

dan hadtis ini:

“Amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik maka sungguh dia telah berbahagia dan selamat. Dan apabila jelek sholatnya maka dia telah binasa dan merugi” (HR. Baihaqi)

Dari ayat dan hadits tersebut, dapat kita fahami bahwa sholat adalah pondasi keimanan kita dan bisa menjadi benteng dalam menjaga diri kita dari pelanggaran2 dan maksiyat, tetapi nyatanya kok banyak dari kita yang sepertinya masih melakukan pelanggaran2, maksiyat, dll padahal kita sudah melakukan ibadah sholat???

berikut ini cuplikan artikel yg ane rasa cukup bagus untuk merefresh memory kita tentang betapa besar manfaat sholat 5 waktu apabila kita melaksanakannya dengan tertib dan benar. langsung aja kita cekidot 😀

Banyak muslim yg melaksanakan ibadah sholat, tapi..

sholat iya, Bohong Iya

sholat iya, pelanggaran2 iya

sholat iya, korupsi Iya

istilahnya STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan)

apakah Alloh telah berdusta dengan berfirman bahwa sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar????…. tentu saja tidak……!

Ternyata sholat Kita Selama inilah yang kurang benar sehingga maksiat terus dilakukan setiap hari.

Lha? Salahnya dimana….? Perasaan sholatnya dah bener deh??

salahnya di mana? Oke kita langsung Lihat jawabnnya…

1. Dari Cara Berpikir kita

Kenapa?? ternyata Masih Banyak Sekali Orang Islam Yang Tujuan Sholatnya salah, karena Paradigma kita selama ini, Sholat tujuannya Untuk…

SEKADAR MENGGUGURKAN KEWAJIBAN

Lha? Apa Yang salah dari Paradigma tesebut ???

Bukan Salah bro n sis… Tapi Kurang benar….

Makanya Kenapa banyak orang yang sholatnya Pengen Cepat-cepat???

“yang penting sholatnya selesai!!” kata orang secara umum
“Lebih Cepat Lebih Baik” slogan JK

Nah, ini yang membuat sholat kita Kurang bener….
karena target “mengugurkan kewajibannya” sudah selesai dan habis sholat ga ada pengaruh apa2 bwt kita.. maksiat tetep jalan…
jadi lebih menikmati “Selesai Sholatnya” dibandingkan “Pas Sholatnya”

Jadi Bagaimana Paradigma kita yang Benar????

Paradigma yang seharusnya di pikiran kita yaitu Tujuan Sholat Adalah:

>> BERSYUKUR KEPADA ALLAH, DAN BUTUH KEPADA ALLAH

Ketika kita hendak sholat, jangan niat “Cepet selesai nih sholatnya..”

tapi ketika mau sholat, kita niatkan dalam hati dengan tulus…

“Ya Allah… Saya Ingin Bersyukur Kepadamu ya Allah karena diberi nikmat sebanyak ini… Dan saya Butuh KepadaMu ya Allah agar saya dijadikan Ahli Surga”

lalu bertakbirlah… dan lihat Apa Yang Terjadi….

2. Dari Pelaksanaan Sholat Kita

Ternyata selama ini Yang Kita Lakukan Kurang benar dalam Melaksanakan Sholat…. Dan Yang Menyebabkan Sholat kita kurang benar adalah …

SEKADAR MEMBACA DAN BERGERAK

Lha?? ini lagi??? Apa salahnya Coba???

Inget bro n sis, Kita Sholat sedang bertemu Siapa dan meminta kepada Siapa?? Kepada ALLAH…

coba kalo kita minta duit 500 ribu ke Orang Tua lalu berkata
dengan nada datar dan cepat..

“buMintaDuitLimaRatusRibuBuBuatSppBulanIniBolehGaB u???”

Ibu kalian pasti Ngomong
“Ngomong apasih ga jelas? ”

atau walau Ibu kalian mengerti pasti ngomong
“Kamu Minta apa baca Mantra?????”

Begitu juga dengan sholat, jika kita baca Alfatihah

“Bismillhrmnrrhimalhmdulillahirbbilalminarhmnnrrhim m….Assalamu’alaikumwrwb!!”

tiba-tiba udah salam aja… Apakah Diterima Sholatnya Ama Allah??? Wallahua’lam

Nah, sekarang ubah cara kita bukan membaca dan bergerak tapi:

>> BERBICARA DENGAN HATI DAN BERGERAK….

Bukan Membaca kepada Allah, tapi berbicara Kepada Allah

beda membaca “Alloohuakbar” dengan berbicara sambil menghayati “Allloohu Akbar…”
dan di dalam hati kau Berbicara “Ya Allah… Hanya Engkaulah Yang Maha Besar” Sehingga kita memang Berbicara Kepada Allah… Bukan Membaca

seperti kalo kita ngmong ke kekasih kita

“SyangKmuCntikDehMwGaKitajlnJln!!”

pasti kekasih kita ngomong “Ichh Apppan sihh???”

coba kalo kita berbicara dengan hati..

“Sayang…. Kamu Cantik Bangeeeeett…… kita jalan-jalan mw nggak Yaang….? ”

Beuhh!!! Deg2an langsung tuh Kekasih Agan dibilang kayak gitu

Begitu juga dengan Sholat….

Jika kita selama ini berbicara kepada kekasih dengan hati tapi sholat hanya membaca di mulut saja… itu membuktikan Bahwa bro n sis lebih mencintai Kekasih Agan dibandingkan Allah SWT…

Nah Makanya bro n sis sekalian harus tahu arti bacaan Sholatnya dan dipahami biar pas sholatnya n bisa lebih menghayati setiap ucapan dan gerakan sholat itu.

Coba Lakukanlah Sholat dengan cara Berbicara dalam hati…. dan lihat apa yang terjadi… jangan sekadar mulut… tapi mulailah dengan hati ketika sholat.
Tapi Inget, Kita kalo mengucapkan lewat mulut harus pake Bahasa Qur’an, itu sudah kewajiban tapi kalo lewat hati harus menggunakan bahasa yang kita pahami.. syukur2 kalo pake bahasa qur’an kita sudah faham artinya, mangstep banget tuh bro n sis 😀

Ane Contohkan biasanya Pas ane Sholat
Baca Alfatihah:

(bacanya sambil diresapi dan dihayati)

A’udzubillaahiminasysyatihoonirrojiim..
(Aku berlindung kepada Alloh dari godaan syaitan yg terkutuk)

Bismillaahirrahmanirrahiiiimmm

(Dengan namamu Ya Allah….. Engkaulah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

AlhamdulilllaahiRabbil’Alamiiin….

(Segala Puji Bagimu Ya Allah… Engkaulah Tuhan Yang Menguasai Semesta Alam…)

ArRahmaaanirrRahiiim….

(Hanya Engkaulah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang)

MaalikiYaumiddiiinn….

(Engkaulah Penguasa Hari Pembalasan….)

Iyya Kana’buduwa Iyya Kanasta’iiinn….

(Hanya Kepada engkau Ya Allahh… hamba Beribadah…
Dan Hanya Kepada Engkau juga Ya Allah… hamba memohon Pertolongan)

Ihdinasshirooothol Mustaqim…

(Tunjukkan Jalan Bagi hamba ini ya Allah, Jalan-Mu yang Lurus Ya Allah…)

Shirootolladziina ‘An’amta ‘alaihim,,

(Jalan yang Engkau beri nikmat ya Allah…)

Ghoiril Maghdhuubi’Alaihim Waladhhoooliiin…..

(Bukan jalan yang Engkau Murkai Ya Allah, dan Bukan pula jalan yang sesat…)

Aamiin…

(Kabulkanlah Do’a hamba Ya Allah…..)

Kalo sholat udah jadi kebutuhan kita… pasti kalo denger Adzan kita tidak ngomong “Adzan lagi… adzan lagi…

tapi kita berbicara “Alhamdulillah Saya harus siap-siap Bertemu dengan Allah lagi nih.. di rumahNya :D”

Dan Mulai sekarang, mari kita lakukan dan biasakan Sholat seperti ini setiap harinya…

Ane sudah membuktikan dan Alhamdulillah maksiat yang biasa Ane lakukan jauh berkurang (tapi belum hilang total sih:malu)…
& Ane cenderung lebih mudah berbuat kebaikan… 😀

sebenarnya masih banyak mengapa Sholat kita kurang Benar… tapi Kedua di atas adalah intinya…
jika sudah terbiasa… otomatis kita tak sadar bahwa sholat kita benar2 lama!!(kalo sholatnya sendiri)

jika yang di atas sudah dilaksanakan…tinggal dipahami & dilaksanakan aturan2 sholat yang diajarkan rasulullah .. Insya Allah Mudah 😀

untuk aturan sholat yang lain silahkan liat di kitabussolahnya masing2 😀

Jadi kesimpulan dari artikel ini adalah:
1. Jadikan sholat kita sebagai sarana untuk bersyukur kepada alloh dan menunjukkan bahwa kita membutuhkan rahmat dan ridhoNya
2. Jadikan sholat itu sebagai kegiatan berbicara dengan alloh, menghadap kepada alloh dan meminta kepadaNya agar diberi petunjuk dan diselamatkan dari siksaanNya.
3. Dengan merasakan kedekatan kita dengan alloh, maka kita akan semakin mutawari/hati2 dalam beraktifitas sehari2 dan lebih termotivasi untuk beribadah dengan sungguh2 dan penuh semangat.

Demikian sekilas info JOKAM United kali ini, semoga Alloh paring aman selamat lancar barokah bagi kita semua.. aamiin.

Alhamdulillah Jazaakumulloohu khoiro,

Wassalamu’alaikum wb wb.

sumber: http://www.facebook.com/note.php?created&&note_id=495239826425

Tinggalkan komentar

Macam-Macam Manusia

 

Macam-macam manusia berdasarkan keimanannya:
*orang yang terlahir iman, hidupnya iman, mati dalam keadaan iman
Mungkin ini orang yang sangat beruntung, dari lahir sampai kematian datang pun masih dalam keadaan iman
*orang yang terlahir kufur, hidupnya kufur, mati dalam keadaan kufur
wah kalau orang yang satu ini mungkin orang yang luar biasa rugi dan celaka, dari lahir sampai ajal menjemput selalu dalam keadaan kufur
*orang yang lahir iman, hidup iman, mati kufur
Pasti orang ini adalah orang yang paling celaka krena telah melepas keimanan yang telah ia dapat, hanya dengan sesuatu keduniaan, padahal nilai hidayah Allah itu lebih berharga dari dunia seisinya, karena dengan hidayah itu amalan manusia bisa diterima dan seseorang itu bisa dimasukkan ke dalam surga dengan amalan yang di bungkus hidayah
*orang yang terlahir kufur, hidupnya kufur, mati dalam keadaaan iman
Ini adalah orang yang sangat beruntung, dari lahir dan hidup sselalu dalam kekufuran, ketika akan mati menjumpai hidayah Allah yang berharga dan mau menerimanya

Tinggalkan komentar

Macam-Macam Hati

Hati merupakan bagian terpenting dalam tubuh manusia. Hati ini tidak akan terlepas dari tanggung jawab yang dilakukannya kelak di akhirat, sebagaimana firman Allah: “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya.” (Al-Isra: 36).

Dalam tubuh manusia kedudukan hati dengan anggota yang lainnya adalah ibarat seorang raja dengan seluruh bala tentara dan rakyatnya, yang semuanya tunduk di bawah kekuasaan dan perintahnya, dan bekerja sesuai dengan apa yang dikehendakinya.

“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

1. Hati yang sehat

Yaitu hati yang terbebas dari berbagai penyakit hati. Firman Allah: “(Yaitu) di hari yang harta dan anak-anak tidak akan bermanfaat kecuali siapa yang datang mengharap Allah dengan membawa hati yang selamat.” (Asy-Syura: 88-89).

Ayat ini sangatlah mengesankan, di sela-sela harta benda yang diburu dan dikejar-kejar orang, dan anak-anak laki-laki yang sukses dengan materinya dan sangat dibanggakan, ternyata itu semua tidak akan memberi manfaat kecuali siapa yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat.

Yaitu selamat dari semua nafsu syahwat yang bertentangan dengan perintah Allah dan laranganNya, dan dari semua syubhat yang memalingkan dari kebenaran, selamat dari peribadatan dan penghambaan diri kepada selain Allah, selamat dari berhukum dengan hukum yang tidak diajarkan oleh Allah dan RasulNya, dan mengikhlaskan seluruh peribadatannya hanya karena Allah, iradahnya, kecintaannya, tawakkalnya, taubatnya, ibadah dalam bentuk sembelihannya, takutnya, raja’nya, diikhlaskannya semua amal hanya kepada Allah.

Apabila ia mencintai maka cintanya karena Allah,
apabila ia membenci maka bencinya karena Allah,
apabila ia memberi maka memberinya karena Allah,
apabila menolak maka menolaknya karena Allah.
Dan tidak hanya cukup dengan ini, sampai ia berlepas diri dari semua bentuk keterikatan dan berhukum yang menyelisihi contoh dari Rasulullah. Maka hatinya sangat tertarik dengan ikatan yang kuat atas dasar mengikuti jejak langkah Rasulullah semata, dan tidak mendahulukan yang lainnya baik ucapan maupun perbuatannya.

Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya, bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Hujurat: 1).

2. Hati yang mati

Yaitu kebalikan dari hati yang sehat, hati yang tidak mengenal dengan Rabbnya, tidak melakukan ibadah sesuai dengan apa yang perintahkanNya, dicintaiNya dan diridhaiNya. Bahkan selalu memperturutkan nafsu dan syahwatnya serta kenikmatan dan hingar bingarnya dunia, walaupun ia tahu bahwa itu amatlah dimurkai oleh Allah dan dibenciNya.

Ia tidak pernah peduli tatkala memuaskan diri dengan nafsu syahwatnya itu diridhaiNya atau dimurkaiNya, dan ia menghambakan diri dalam segala bentuk kepada selain Allah.

Apabila ia mencintai maka cintanya karena nafsunya, apabila ia membenci maka bencinya karena nafsunya, apabila ia memberi maka itu karena nafsunya, apabila ia menolak maka tolakannya atas dasar nafsunya, maka nafsunya sangat berperan dalam dirinya, dan lebih ia cintai daripada ridha Allah.

Orang yang demikian menjadikan hawa nafsu sebagai imamnya, syahwat sebagai komandannya, kebodohan menjadi sopirnya, dan kelalaian sebagai tunggangan dan kendaraannya. Pikirannya hanya untuk mendapatkan dunia yang menipu ini dan dibuat mabuk oleh nafsu untuk mendapatkannya,

ia tidak pernah meminta kepada Allah kecuali dari tempat yang jauh. Tidak membutuhkan nasihat-nasihat dan selalu mengikuti langkah-langkah syetan yang selalu merayu dan menggodanya.

Maka bergaul dengan orang seperti ini akan mencelakakan kita, berkawan dengannya akan meracuni kita, dan duduk dengannya akan membinasakan kita.

3. Hati Yang Sakit

Yaitu hati yang hidup tapi ada penyakitnya, hati orang yang taat terhadap perintah-perintah Allah tetapi kadangkala juga berbuat maksiat, dan kadang-kadang salah satu di antara keduanya saling berusaha untuk mengalahkannya.

Hati jenis ini, mencintai Allah, iman kepadaNya beribadah kepadaNya dengan ikhlas dan tawakkal kepadaNya, itu semua selalu dilakukannya tetapi ia juga mencintai nafsu syahwat dan kadang-kadang sangat berperan dalam hatinya serta berusaha untuk mendapatkannya.

Hasad, sombong (dalam beribadah kepada Allah), ujub, dan terombang-ambing antara dua keinginan yaitu keinginan terhadap kenikmatan kehidupan akhirat serta keinginan untuk mendapatkan gemerlapnya dunia.Maka hati yang pertama hidup, tumbuh, khusyu’ dan yang kedua layu kemudian mati. Adapun yang ketiga dalam keadaan tidak menentu, apakah akan hidup ataukah akan mati. Kemudian banyak sekali orang yang hatinya sakit dan sakitnya bahkan semakin parah, tetapi tidak merasa kalau hatinya sakit, bahkan sekalipun telah mati hatinya tetapi tidak tahu kalau hatinya telah mati.

Tinggalkan komentar

Siapa Dirimu

Kau punya wajah cantik/tampan, memiliki rambut yang indah, berkulit mulus, bagus, tubuh yang tegap, badan yang kekar/langsing, maka yang berbinar, berat badan proporsinal, otak yang pintar, akal yang cerdas, jangan kau sombong dan merasa bangga, karena perlu kau tahu siapa dirimu dulu, darimana kamu berasal, hanya dari setetes air hina yang kental, amis, begitu tidak berharga dan menjijikkan, yaitu dari air mani yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan (Q.S At-Thariq: 6-7 “Manusia telah diciptakan dari air yang dipancarkan*yaitu yang keluar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan). Dan bukankah nanti kau akan menjadi tua keriput, lemah, tak berdaya, jelek <itu kalau tidak keduluan maut>, bodoh. Ingtlah firman Allah “… dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun agar tidak tahu apa yang telah ia ketahui sebelumnya.. (Q.S Al-Hajj: 5)”

 

kau punya harta melimpah, baju yang indah, rumah yang megah, mobil mewah, jangan sombong dan merassa bangga, perlu kau tahu kau terlahir dalam keadaan telanjang, lapar, lemah tak berdaya, miskin, bodoh, ingatlah itu. Bukankah semua itu nantinya juga akan kau tinggalkan dan yang kau bawa hanya kain kafan dan kendaraan terakhirmu keranda yang diusung oleh banyak orang, kau tak punya teman, sendiri, hanya cacing dan belatung yang menemani, serta 2 malaikat yang menanyaimu.

 

Sadar atau tidak sadar kita semua wajib menyadari, dan harus, kita hidup, bernafas, bekerja, berbicara semua adalah pemberianNya, bagaiamana ketika sedikit saja kenilmatan tersebut dicabut olehnya, kita begitu mengeluh, namun ketika nikmat itu ada kita sombong dan lalai, kita tidak diperintah untuk sombong, bahkan sifat tersebut sangat dimurkai dan dilaknati, yang diwajibkan adalah kita supaya selalu bersyukur kepadaNya atas nikmat dan apapun yang telah dikaruniakannya, dalam keadaaan apapun, bagaimanapun dan dimanapun. Apabila kita mendapatkan musibah, maka hendaklah kita beristirja’, bukan memaki-maki, dan agar kita tetap bisa bersyukur supaya kita mengingat nikmat-nikmat yang telah diberikanNya dan mengoreksi diri apa dosa kita, serta kita berprasangka baik, mungkin ini karena Allah mencintai kita, sabda Rasulullah SAW “sesungguhnya besarnya pahala itu beserta besarnya cobaan”, “apabila ada seorang hamba yang memiliki jatah surga, namun analannya itu belum sampai, makaAllah Akan memberi cobaan, entah dari anaknya, hartannya, ataupun badannya”.

Semoga bermanfaat, alhamdulillahi jazakumullahu khoiro.

Tinggalkan komentar

Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

 

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :

Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu :
“Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap “bandel” dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.

Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua. Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.

Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : “Kenapa pundakmu itu ?” Jawab anak muda itu : “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya”. Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?”
Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: “Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu”. Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.

Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya.
Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.

Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.

Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.

Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu’ mungkin membaca doa `sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw” (yang artinya “Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia “), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.

Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.

Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanaw” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.

Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.

Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

by: Eko Jokamzz

Tinggalkan komentar

Tanda dan Kiat Mengatasi Iman Lemah

 
Tanda-tanda Lemah Iman

1. Terus menerus melakukan dosa dan tidak merasa bersalah
2. Berhati keras dan tidak berminat untuk membaca Al-Qur’an
3. Berlambat-lambat dalam melakukan kebaikan, seperti terlambat untuk melakukan shalat
4. Meninggalkan sunnah
5. Memiliki suasana hati yang goyah, seperti bosan dalam kebaikan dan sering gelisah
6. Tidak merasakan apapun ketika mendengarkan ayat Al-Qur’an dibacakan, seperti ketika Allah mengingatkan tentang hukumanNya dan janji-janjiNya tentang kabar baik.
7. Kesulitan dalam berdzikir dan mengingat Allah
8. Tidak merasa risau ketika keadaan berjalan bertentangan dengan syari’ah
9. Menginginkan jabatan dan kekayaan
10. Kikir dan bakhil, tidak mau membagi rezeki yang dikaruniakan oleh Allah
11. Memerintahkan orang lain untuk berbuat kebaikan, sementara dirinya sendiri tidak melakukannya.
12. Merasa senang ketika urusan orang lain tidak berjalan semestinya
13. Hanya memperhatikan yang halal dan yang haram, dan tidak menghindari yang makruh
14. Mengolok-olok orang yang berbuat kebaikan kecil, seperti membersihkan masjid
15. Tidak mau memperhatikan kondisi kaum muslimin
16. Tidak merasa bertanggung jawab untuk melakukan sesuatu demi kemajuan Islam
17. Tidak mampu menerima musibah yang menimpanya, seperti menangis dan meratap-ratap di kuburan
18. Suka membantah, hanya untuk berbantah-bantahan, tanpa memiliki bukti
19. Merasa asyik dan sangat tertarik dengan dunia, kehidupn duniawi, seperti merasa resah hanya ketika kehilangan sesuatu materi kebendaan
20. Merasa asyik (ujub) dan terobsesi pada diri sendiri

Hal-hal berikut dapat meningkatkan keimanan kita:

1. Tilawah Al-Qur’an dan mentadabburi maknanya, hening dan dengan suara yang lembut tidak tinggi, maka Insya Allah hati kita akan lembut. Untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, yakinkan bahwa Allah sedang berbicara dengan kita.
2. Menyadari keagungan Allah. Segala sesuatu berada dalam kekuasaannya. Banyak hal di sekitar kita yang kita lihat, yang menunjukkan keagunganNya kepada kita. Segala sesuatu terjadi sesuai dengan kehendakNya. Allah maha menjaga dan memperhatikan segala sesuatu, bahkan seekor semut hitam yang bersembunyi di balik batu hitam dalam kepekatan malam sekalipun.
3. Berusaha menambah pengetahuan, setidaknya hal-hal dasar yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti cara berwudlu dengan benar. Mengetahui arti dari nama-nama dan sifat-sifat Allah, orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang berilmu.
4. Selalu menambah perbuatan baik. Sebuah perbuatan baik akan mengantarkan kepada perbuatan baik lainnya. Allah akan memudahkan jalan bagi seseorang yang bershadaqah dan juga memudahkan jalan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan. Amal-amal kebaikan harus dilakukan secara kontinyu.
5. Merasa takut kepada akhir hayat yang buruk. Mengingat kematian akan mengingatkan kita dari terlena terhadap kesenangan dunia.
6. Mengingat fase-fase kehidupan akhirat, fase ketika kita diletakkan dalam kubut, fase ketika kita diadili, fase ketika kita dihadapkan pada dua kemungkinan, akan berakhir di surga, atau neraka.
7. Berdo’a, menyadari bahwa kita membutuhkan Allah. Merasa kecil di hadapan Allah.
8. Cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala harus kita tunjukkan dalam aksi. Kita harus berharap semoga Allah berkenan menerima shalat-shalat kita, dan senantiasa merasa takut akan melakukan kesalahan. Malam hari sebelum tidur, seyogyanya kita bermuhasabah, memperhitungkan perbuatan kita sepanjang hari itu.
9. Menyadari akibat dari berbuat dosa dan pelanggaran. Iman seseorang akan bertambah dengan melakukan kebaikan, dan menurun dengan melakukan perbuatan buruk.
10. Semua yang terjadi adalah karena Allah menghendaki hal itu terjadi. Ketika musibah menimpa kita, itupun dari Allah.

Tinggalkan komentar

Mencetak Anak2 Sholeh/sholehah

Dari pohon yang sama tidak akan menghasilkan rasa buah yang sama. Mungkin akan ada buah yang “rasanya sangat manis, manis sekali, agak manis, masam, agak masam, atau bahkan masam sekali”.

Semakin banyak buah yang tumbuh, semakin beragam rasanya walaupun tumbuh dari pohon yang sama.

Dari bibit yang unggul, dari tanah yang bagus, subur…pohon itu tumbuh dengan kualitas yang baik, menghasilkan buah yang beragam rasa (ex. manis, manis sekali, agak masam ataupun masam)

Andainya nih ada 10% buah yang masam, tapi hampir 90% yang lainnya manis karena dihasilkan dari bibit yang baik, unggul dari “tanah yang super, selalu dirawat, dijaga, disiram secara rutin”.

Bagaimana jika pohon itu tumbuh di “tanah yang gersang, tidak terawat”, atau bahkan dari bibit yang tidak bagus, apa yang dihasilkan? walaupun tumbuh buah yang banyak, tapi rasanya tidak semanis dari buah yang dihasilkan dari pohon (bibit) yang berkualitas bukan

Itulah…
analogi dengan sifat/karakter (akhlak) kita, sahabat…

Berawal dari bibit yang unggul… choose the best couple… terpancar dari akhlak kesehariannya..

Dari bibit yang unggul tumbuh menjadi pohon yang menghasilkan buah yang berkualitas dengan “beraneka rasa”…

Itulah…ibaratnya seperti sifat/karakter putra-putri sahabat…

Bibit yang unggul (akhlak yang baik) dari seorang ibu dan bapak mereka, tentu akan menghasilkan putra-putri yang baik pula (meskipun tadi, menghasilkan “buah yang beraneka rasa”. Semakin banyak putra-putri, semakin beragam sifat/karakternya.

Pernahkah sahabat melihat sebuah keluarga yang memiliki banyak putra-putrinya, memiliki sifat/akhlak yang sama

Bagaimana jika dihasilkan dari bibit yang unggul tapi tumbuh di “tanah yang gersang, tidak dirawat, jarang disiram”. Apa yang akan terjadi

Tentu hasil buahnya tidak akan sebaik yang ‘dirawat dan disiram’ bukan

Seperti itulah halnya sahabat tentang pentingnya sebuah pendidikan/tarbiyah dalam keluarga.

Terkadang… (nggak semua lho.. )

Tidak sedikit para orangtua ‘sibuk’ mencari kesalahan2 anak2nya, ‘menyalahkan’ anak2nya karena perilaku/akhlaknya yang kurang baik.

Alangkah bijaknya berpikir sejenak… Berawal dari manakah semua itu mengapa bisa terjadi seperti itu

al-Baitu al-madrasah, rumah adalh tempat belajar.

Al-ummu madrasatul ula, ibu (keluarga)  adalah pendidikan pertama bagi putra-putri kita.

Subhanallah, sungguh luar biasa, sungguh besar peran, taklif, tanggungjawab sebagai orangtua dalam mendidik putra-putrinya agar menjadi sholeh/sholehah.

Ingat pula:

7 Hal yang bisa menjadi motto orang iman dalam mendidik:

1. Kecil Terbina

2. Remaja Terjaga
3. Muda Berkarya
4. Hidup Sederhana
5. Keluarga sejahtera
6. Tua Kaya Raya
7. Mati Masuk Surga

Tinggalkan komentar

Sumber Kesombongan

Sombong—sebagaimana didefinisikan Rasulullah SAW—adalah “melecehkan orang lain dan menolak kebenaran” (HR Muslim dan Tirmidzi). Bila penyakit ini telah mewabah dan menjangkit manusia, maka tidak ada lagi penghormatan dan sopan santun, kebenaran menjadi barang mainan. Lebih jauh, penyakit ini akan memunculkan sikap kezaliman, kemarahan, terorisme, permusuhan dan pelanggaran hak.

Ketahuilah bahwa tidak akan bersombong kecuali orang yang menganggap dirinya besar dan tidak akan menganggap dirinya besar kecuali orang yang meyakini memiliki sifat kesempurnaan. Di antara sumber kesombongan adalah sebagai berikut:

Pertama: NASAB KETURUNAN. Orang yang punya nasab keturunan yang tinggi menganggap hinaorang yang tidak memiliki nasab tersebut, sekalipun ia lebih tinggi ilmu dan amalnya. Kadang sebagian mereka menyombongkan diri lalu menganggap orang lain sebagai pengikut dan budaknya, sehingga ia enggan bergaul dan duduk bersama mereka. Rasulullah bersabda “Hendaklah orang meninggalkan kebanggan terhadap nenek moyang mereka yang telah menjadi batu bara di neraka.”(HR. Abu Daud)

Kedua: HARTA KEKAYAAN. Hal ini biasanya terjadi dikalangan para raja, pemimpin, para konglomerat, pengusaha, tuan tanah, dan para pejabat negara serta keluarga mereka. Mereka membanggakan kedudukan dan hartanya sehingga merendahkan dan melecehkan orang lain. Orang-orang semacam ini bila tidak bertaubat akan berakhir seperti Qorun yang ditelan bumi karena kesombongan terhadap hartanya.

Ketiga: ILMU PENGETAHUAN. Demikian cepatnya kesombongan menjangkiti para ulama (kaum intelektual) sehingga seorang berilmu pengetahuan mudah merasa tinggi dengan ilmu pengetahuannya. Ia merasa paling mulia diantara manusia. Ia memandang dirinya lebih tinggi dan lebih mulia disisi Allah ketimbang yang lainnya. Hal demikian bisa terjadi karena ilmu yang didapat lebih berorientasi pada duniawi semata, tanpa dilandasi keikhlasan dan pensucian jiwa dalam menuntutnya. Sebab ilmu yang didapat dengan ikhlas karena Allah dan hati yang jujur akan melahirkan sikap tawadhu’ dan rasa takut kepada Allah.

Keempat: AMAL dan IBADAH. Orang-orang yang zuhud dan para ahli ibadah tidak terlepas pula dari nistanya kesombongan, kepongahan dan tindakan melecehkan orang lain. Dengan amal dan ibadahnya ia merasa yakin akan selamat, sementara orang lain akan binasa. Sabda Rasulullah SAW “Cukuplah seseorang dinilai telah berbuat kejahatan bila ia merendahkan saudaranya sesama muslim” (HR. Muslim)

Kelima: KECANTIKAN/KETAMPANAN. Kecantikan atau ketampanan seseorang bisa meyebabkan dirinya sombong dengan cara merendahkan dan menyebut-nyebut keburukan rupa orang lain.

Dengan definisi yang disebutkan oleh Rasulullah SAW itu, tentulah banyak keburukan yang terdapat di dalam sifat sombong (takabbur), sehingga wajar jika kemudian kesombongan menjadi penghalang masuk surga, sebagaimana dalam hadits shahih Baginda Rasul bersabda: ” Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sebesar dzarrah “. Hal itu disebabkan karena kesombongan menghalangi hamba dari semua akhlaq yang seharusnya disandang oleh orang mu’min, sedangkan akhlaq-akhlaq itu adalah pintu surga, dan kesombongan penutup pintu-pintunya. Sebab, seseorang tidak bisa mencintai kaum mu’minin sebagaimana ia mencinta diri sendiri bila di dalam hatinya masih ada kesombongan, begitu juga dengan perbuatan-perbuatan lainnya yang muaranya adalah karena adanya kesombongan dalam hatinya.

Tinggalkan komentar

Pengangguran?????

“Pengangguran”. Gak enak banget ya kesannya kata itu. Udah gak enak, tapi tetep aja kata itu menghantui negara kita tercinta. Angkanya terus mengkhawatirkan. Dan ane yakin beberapa diantara Agan-Agan ada yang mengklaim dirinya pengangguran (atau bisa saja diklaim pengangguran). Berita bagusnya, rekan-rekan ada di thread yang insyaAllah bisa sedikit memberikan pencerahan, keyakinan, dan kepercayaan diri.

Gimana ya caranya biar kita lepas dari pengangguran? Jangan nunggu tindakan pemerintah, atau nunggu info lowongan, atau lain-lain. Kita mulai dari yang paling mudah, dan gratis!!! Yaitu pola pikir kita sendiri. Gak usah basa-basi lagi deh, ntar kepanjangan intronya

BEKERJA, HARUSKAH?

Harus Gan. Semua manusia harus bekerja untuk kelangsungan hidupnya. Siapapun Agan, bekerja itu harus. Gak pernah ada uang yang dijatohin dari langit. Gak peduli latar belakang Agan apa, Agan mesti bekerja. Mungkin ada yang bilang, “Tapi kan kalo anak konglomerat gak mesti kerja juga duitnya gak akan abis 13 turunan?”. Hmmm… Kita disini bukan buat bahas orang-orang yang seperti itu. Anggap saja mereka orang yang beruntung, sementara Agan belum beruntung.

APA SIH SEBENERNYA BEKERJA ITU?

Ini poin penting yang Agan harus bener-bener pahamin. Ane bukan berbicara definisi, semua juga tau bekerja itu apa, tapi ane disini berbicara pola pikir. Kalo Agan-Agan sebelumnya mengira yang namanya bekerja harus jadi Pegawai Negeri atau bekerja di Perusahaan, di Kantor; mesti pake seragam; mesti pergi pulang sore, Agan SALAH BESAR! Apapun yang menghasilkan uang buat Agan, ya itulah pekerjaan Gan.

Ini salah satu penyebab kenapa begitu banyak pengangguran di Indonesia. Karena pola pikir masyarakatnya masih menganggap bekerja itu harus di kantor, harus pake seragam/kemeja/rapi, harus pergi pagi pulang sore. Ya jangan heran kalo angka pengangguran tinggi Gan. Saatnya kita rubah pola pikir itu. Everything can make money, that’s your work!

UDAH COBA LAMAR SANA-LAMAR SINI? MASIH DITOLAK?

Banyak banget yang bilang, “cari kerja itu susah!”. Betul? Ngaku?! Hehe… Tapi TDW di salah satu bukunya bilang, “cari kerja itu mudah kalo tau caranya…”.

Kalo Agan berpikir kerja harus kantoran, ya jelas susah Gan. Kantor, Perusahaan, Pabrik, dan segala jenis usaha di Indonesia tuh bejibun. Sialnya, jumlah penduduknya jauuuuuh lebih bejibun. Belom ditambah embel-embel yang mendiskriminasikan masyarakat (baca: kriteria). Misal:
– Wanita
– Berpenampilan menarik
– Minimal D3
– Pengalaman bekerja minimal 3 tahun
– Dan lain sebagainya.

Nah loh! Kalo Agan cowok gimana? Kalo Agan penampilannya kurang menarik gimana? Kalo Agan lulusan SMU gimana? Boro-boro punya pengalaman kerja, ini juga udah ngirim dua ratus lamaran kerjaan semuanya belom ada yang manggil?

Pantes kan Gan? Kalo pola pikir kita kayak gitu, ya cari kerja otomatis susah.

CARI KERJA ITU MUDAH

“Cari kerja itu mudah, asal tau caranya…”. Nah, kalo Agan-Agan sudah merubah pola pikir Agan-Agan, cari kerja itu mudah. Caranya? Buatlah pekerjaan kita sendiri. Lupain dulu deh kerja di Departemen anu, di Perusahaan ono, di Bank unu. Pikirin Gan, apa yang bisa Agan lakukan dengan kapasitas Agan sekarang (Maksudnya… Misalnya… Mmmm… Penampilan kurang menarik, lulusan SMU, nilai akademik pas-pasan, tapiiiiiiii jago gambar, atau jago olahraga, atau jago maen musik, atau punya darah seni, atau jago komputer, dsb).

Carilah ide yang sekiranya menurut Agan itu bisa jadi uang. Yang paling mudah adalah jual jasa sesuai dengan skill Agan. Ane contohin satu aja deh. Kalo Agan seneng otak-atik komputer, ya coba jual jasa itu Gan. Misal service komputer. “Lha? Terus modalnya? Ane gak punya modal Bos buat sewa tempat, bikin plang, sebarin iklan!”. Haloooo? Masih berpikir kalo usaha tuh harus punya kantor? Lakukan apa yang bisa Agan lakukan dengan kondisi Agan. Kalo Agan baca thread ini, berarti kan bisa bayar buat internet? Nah, bikin iklan di FJB, di Facebook, atau dimana aja deh yang penting di internet. Masih susah juga? Ya udah, kontak temen-temen, kasih tau kalo ada yang mau service komputer hubungi Agan. Masih susah juga??? Ya udah, kasih tau tetangga Agan kalo mau benerin komputer ke Agan aja.

Intinya Gan, jangan memandang sesuatu dari yang sulitnya dulu, tapi lihat dari yang mudah dulu. Agan juga kalo dulu ujian pas masih sekolah, pasti ngerjain yang gampang dulu kan? Baru yang susah kalo yang gampangnya udah beres. Kalo Agan kerjain yang susah dulu, ya keburu abis Gan waktunya. Begitu juga dengan hidup, Gan.

Bangunlah bisnis melalui ide-ide Agan. Dunia ide adalah dunia tanpa batas Gan. Silahkan ber-inovasi dan berkreasi dengannya. Jangan pernah takut untuk memiliki ide.

BANGGALAH MENJADI SEORANG YANG BERWIRAUSAHA

Agan-Agan… Dengan Agan berwirausaha, Agan-Agan sama dengan memiliki tiket untuk mencari uang tanpa batasan. Artinya Agan-Agan berpeluang untuk memiliki penghasilan tanpa dijatah “gaji perbulan sekian”. Agan bebas mau cari duit berapapun.

Kalo Agan-Agan mau berpikir lebih jauh, sebagian besar konglomerat berawal dari wirausaha. Setelah berhasil, malah mereka membuat perusahaan, kantor, pabrik, dan orang lain yang sibuk kirim lamaran ke mereka.

Latar belakang edukasi, sangat kecil mempengaruhi kesuksesan di bidang wirausaha. Jangan terlalu merisaukan masalah itu. Banyak kok orang yang cuma lulusan SD, tapi uangnya jauuuuuuuh lebih banyak dari lulusan S3. Di sekolah ya nilai rapor kita STTB atau IPK. Tapi kalo di kehidupan sehari-hari, nilai rapor kita adalah buku rekening bank Agan-Agan. Makanya, bangun Gan! Udah siang nih…

BERHENTILAH MENGKLAIM DIRI SENDIRI SEBAGAI PENGANGGURAN

Udah cukup Gan. Jangan memvonis diri kita sendiri dengan sesuatu hal yang buruk. Berilah penghargaan kepada diri kita sendiri. Banggalah terhadap apa yang kita miliki. Buang jauh-jauh kata itu Gan. Pasang label “Pengusaha” di diri Agan. Aktifkan mode Percaya Diri Tingkat Tinggi! Optimis! Mulailah semangat nyari ide untuk berbisnis, dan semangat itu harus lebih besar dari semangat ngejar ISO.

SENJATA ANDALAN YANG TIDAK BOLEH LUPA

Berdo’a Gan. Sehebat apa pun Agan mati-matian usaha, kalo masih songong gak minta ama Allah, ya susah Gan. Misalnya bagi yang muslim, tambahin shalat Dhuha-nya. Perbanyak shodaqohnya. Ane pernah denger salah satu ulama bilang kalo rizki manusia itu ada 3 (tiga).

Pertama, rizki yang dijaminkan. Artinya rizki yang kita gak perlu susah payah juga dapet tuh rizki. Contoh: udara, sinar matahari, dll.

Kedua, rizki yang dijanjikan. Artinya, kalo kita shodaqoh dengan ikhlas, pasti Allah akan membalasnya dengan yang lebih besar.

Ketiga, rizki yang digantungkan. Misalnya si Fulan rizkinya tahun 2011 itu sebesar 200 juta. Tapi karena si Fulan males, dia cuma dapet 3 juta. Ya akhirnya 3 juta itulah yang menjadi rizki si Fulan tahun 2011 (kalo dia lebih giat, seharusnya dia akan mendapatkan 200 juta).

Jangan pernah takut karena rizki itu tidak pernah tertukar, dan jangan pernah lupa kalo rizki itu tidak pernah datang sendiri, tapi harus dijemput.

Mudah-mudahan, thread ini bermanfaat dan bisa menjadi motivasi buat Agan-Agan semua. Setidaknya menambah wacana Agan-Agan dalam dunia kerja. Kalo tulisan ane atau yang ane jadiin contoh diatas ada yang kurang berkenan di hati Agan, ane mohon maaf ya Gan, jangan dibata. (Kalo cendol sih ane siaaaaap!!! Haus juga nih ngetik banyak-banyak… Hehehe).

Dan kalo ada yang beranggapan, “Ngomong ama teori sih gampang, yang susah tuh praktek…”, dalam hal ini ane hanya memberikan apa yang bisa ane share dengan tujuan ke arah yang lebih baik Gan.

Sukses untuk semua. Assalaamu’alaikum…

2 Komentar

Murnikanlah

“Mbak , bikinin gado gado 1 porsi ya …”
“Baik non ….” lalu si mbak menyerahkan gado gado itu kepada pembelinya…

LHO ? KOQ GADO GADO PAKAI CUKA SIH ?
menurut saya mah enak pake cuka

TAPI KOQ GAK PAKE KACANG SIH ?
menurut saya , enaknya pake saos tomat

LHO .. KOQ DIKASIH JERAMI sih …. ?
menurut saya kan biar ada yang lain sedikit non

BUSET DAH ..GADO GADO APAAN INI ?????????????????
————————————-

“bu , saya mau bikin seragam anak SMA , ini kainnya putih dan bahan celana abu abu , ini lambang sekolah dan lambang osis , ini nama anak saya tolong dijahit disebelah kanan kemeja”

” BAIK NYONYA..”

‘ hah ini ibu bikin apa ? Koq seragam sekolah lengannya pake renda ?

‘OOH MENURUT SUAMI SAYA LEBIH INDAH PAKE RENDA SERAGAM NYA

lalu ini lambang osis nya koq dipasang dikerah ?

‘OOH SAYA IKUT NASEHAT TETANGGA , KATANYA BIAR LEBIH BAGUS

‘koq nama anak saya dijahit di saku belakang celana ?

‘ ITU IDE SAYA , BIAR NYENTRIK …..
————————————————–

Bagaimanakah kalau hal ini menimpa anda ?
memesan cendol diberi cendol , gulanya pakai oli ——-

memesan mie bakso , yang dikasih kuah dan seledrinya doang ??
——————————————–

MENETAPI AGAMA , SESUAI PERINTAH DAN PESANAN ALLOH.
JANGAN DITAMBAH DAN JANGAN DIKURANGI :

JANGAN MENURUT SAYA —
MENURUT TETANGGA SAYA —
MENURUT NENEK MOYANG SAYA —

SEMUA HANYA HARUS : MENURUT ALLOH DAN TATACARANYA DICONTOHKAN OLEH NABI
—————————–

” mas , saya pesan donat tabur coklat ya.. ”
” BAIK NON …….”
” lho? koq donatnya ditaburi aspal sih ?
” RASA BARU … BIAR MULUT NON GAK NGOMONG AJA
—————–

Tinggalkan komentar

5 Cara Mengikis Hal Negatif

 

Kikis sebelum membesar, Cegah sebelum datang

Diri kita diciptakan Tuhan dengan potensi kebaikan (nurani) dan keburukan (ego). Tugas kita yang kemudian dipandu oleh para nabi, orang-orang besar, dan para pemimpin yang baik adalah mengoptimalkan potensi kebaikan itu dan meminimalkan potensi keburukan. Memang mengikis kenegatifan bukan perkara mudah. Sulit malah. Ia menyangkut mengenali dan mengendalikan ego yang luar biasa cerdasnya.

Sulit, tapi harus dilakukan. Kenapa? Karena bila tidak, kesulitannya akan makin besar. Dan itu jelas membuat kita makin kecil saja di hadapan kenegatifan itu. Maka akan datang saatnya ketika potensi kebaikan kita sekarat. Maka di saat ini, kenekatan pun terjadi. Kita nekat untuk benar-benar berniat jadi negatif. Bila ini terjadi, perbedaan kita dengan iblis pun setipis hembusan nafas.

Sebelum itu terjadi, mengikis kenegatifan menjadi penting untuk dilakuan terus menerus. Maka lakukan langkah-langkah yang tepat dengan takaran yang cukup. Maka kenegatifan yang membelenggu kita seperti : malas, menunda, berbohong, merokok, berjudi, minuman keras, mencandu pornografi, narkotika, kemarahan, kesedihan berlebihan, kesombongan, korupsi, dan sebagainya akan terkikis.

Saya memilih lima langkah dalam hal ini:

1. Niat Teguh

Segala sesuatu dimulai dari niat bukan? Dan segala tindakan letak nilainya ada pada niatnya. Maka niatkanlah untuk terus mengikis kenegatifan diri. Saya buat rumus niat teguh sebagai berikut : Niat Teguh = Keinginan * Kesiapan untuk Belajar * Kesiapan hadapi masalah apapun.

Rumus niat teguh ini terdiri dari tiga hal tersebut. Dan dihubungkan dengan tanda perkalian, bukan penambahan. Maksudnya ketiga hal itu harus ada. Bila salah satu tak ada (nilainya nol), karena rumusnya dikali, maka nilai niatnya otomatis nol juga.

2. Keputusan Detail dan Jelas

Niat harus ditingkatkan jadi keputusan detail dan jelas. Tanpa ini, niat akan mengambang. Keputusan detail ini diantaranya:

· Kenegatifan apa yang akan dikikis?

· Akan lakukan perubahan drastis (sekaligus berubah) atau gradual (bertahap)?

· Daftar tindakan detail dan jelas.

· Orang-orang negatif mana yang akan kita tinggalkan?

· Situasi negatif mana yang menunjang terjadinya kenegatifan diri kita?

· Peralatan penunjang kenegatifan mana yang akan kita buang?

· Kapan semua hal itu akan dilakukan?

3. Melepas Kenikmatan Sekunder

Kenapa kita melakukan hal-hal negatif sampai hal-hal itu jadi kebiasaan? Karena kita merasakan adanya kenikmatan. Itulah kenikmatan sekunder. Secara primer kita tahu itu salah dan negatif. Tapi tindakan itu juga berikan kenikmatan. Nah, karena kenikmatan ini lah maka kita melakukannya. Maka sadari bahwa kenikmatan itu sekunder saja sifatnya. Artinya, ada kenikmatan primernya. Merokok itu nikmat. Bila niat telah teguh untuk berhenti merokok, maka mulailah tidak menginginkan kenikmatan sekundernya. Inginkan kenikmatan primer berhenti merokok. Rasakan kenikmatan ketika anda berhasil tak tergoda untuk merokok. Wuah, itu nikmat sekali lho… Kenikmatan yang berasal dari rasa kuasa atas diri anda sendiri.

4. Melakukan hal-hal positif

Tidak melakukan hal-hal negatif tidak cukup. Biasanya tidak tahan lama. Maka anda perlu lakukan hal-hal positif. Untuk menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh hal-hal negatif. Beberapa waktu lalu, saya terlalu banyak nonton TV. Untuk mengikisnya, saya lakukan langkah-langkahnya. Saya berniat teguh. Saya buat keputusan detail dan jelas. Saya benci kenikmatan sekundernya. Dan saya gantikan waktu nonton TV untuk lakukan hal-hal positif. Main sepeda. Membaca. Tulis buku. Main sama anak-anak. Dan sebagainya.

Ini berkaitan dengan syaraf di otak kita. Sebuah pemutusan hubungan antara sel-sel syaraf akan permanen bila dibentuk hubungan baru. Perselingkuhan akan benar-benar berakhir, bila selingkuh itu diakhiri dan dibangun hubungan sehat dan penuh cinta dengan pasangan (suami/istri) sah kita. Bila hanya memutus perselingkuhan tanpa membangun hubungan sehat dan penuh cinta, maka akan terbentuk lagi hubungan selingkuh lagi. Apakah dengan selingkuhan yang lama atau dengan yang baru.

5. Lakukan hal-hal Produktif

Langkah ini penting agar perubahan dan kebaikan kita konsisten. Produktif beda dengan positif. Produktif pasti positif. Tapi positif belum tentu produktif. Tiap pagi saya antar anak-anak ke sekolah. Itu positif. Tapi tak produktif. Buat catatan di facebook positif. Produktifkah? Pasti. Maka prinsip ke lima ini penting. Kemajuan berasal dari kegiatan produktif. Tapi kegiatan produktif tak bisa kita lakukan bila kegiatan positifnya keteteran.

Tinggalkan komentar

Pacaran : Gerbang Tol Menuju Neraka

 
Miris sekali kalau kita membaca hasil survei terakhir Komisi Perlindungan Anak (KPA) yang mengungkapkan data bahwa 97 persen remaja di Indonesia pernah menonton atau mengakses pornografi, 93 persen pernah berciuman, 62,7 persen pernah berhubungan badan, serta 21 persen remaja telah melakukan aborsi.

Data lain mengungkapkan bahwa 30% pelajar SMP pernah melakukan hubungan badan di luar nikah alias berzina. Masya Allah..Na’udzubillaahimindzaalik..

Inilah dampak kebebasan yang begitu diagung-agungkan, begitu banyak Media Televisi,Majalah, Koran, DVD, FIlm, Internet yang menayangkan informasi yang tidak tepat, dan ini salah satu dampak kehancuran budaya bangsa akibat tayangan TV yang seperti itu. hal ini dapat kita lihat dari perubahan pandangan di masyarakat dimana terjadi perubahan nilai atau cara pandang terhadap pergaulan antar lawan jenis yang ternyata sudah berubah. Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu, kini hal itu dianggap biasa.

Jangankan bersentuhan atau sekadar berciuman, yang lebih dari itu pun bahkan dilakukan, dengan tanpa rasa malu! Pelan tapi pasti, para pelaku pacaran tersebut akhirnya terjerumus kedalam jurang dosa karena melakukan perbuatan yang amat keji dan dilarang oleh Alloh SWT, yaitu BERZINA..!!

Mendekati zina saja sudah dilarang, apalagi melakukannya. Allah pun mengkategorikan zina sebagai dosa besar. Dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 32, Allah SWT sudah memperingatkan hamba-hambanya mengenai zina :

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji. Dan suatu jalan yang buruk.”

Apabila kita cermati lebih jauh mengenai pacaran, ada beberapa tahap yang biasanya terjadi, antara lain:

1. Perjumpaan pertama. Melihat si dia dengan pandangan yang mempesona, senyumannya terus teringat dipikiran, jantung pun berdebar debar karenanya. Sehingga terlahirlah pertanyaan-pertanyaan dalam hati seperti “Apakah dia mencintaiku?”, “Apakah dia juga merasakan perasaan yang sama terhadapku?”, jika bertemu di internet atau dunia nyata, perasaan bahagia seperti menyeruak dari lubuk hati dan tertumpahkan ke seluruh tubuh.
2. Pengungkapan dan perikatan. Di sinilah terucapkan kalimat-kalimat “Aku cinta kamu selamanya..”, “Aku kan selalu ada untukmu setiap saat..”, “I miss you so much beibehh..” dan kalimat-kalimat lainnya yang menumpahkan perasaan masing-masing. Persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu. 🙂
3. Pembuktian. Nah disinilah tahap yang sangat membahayakan. Untuk membuktikan rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih, tak mampu untuk menolak ajakan kekasih, akhirnya apapun diberikan demi cintanya itu. Akhirnya terjadilah hal-hal yang mungkin tidak pernah diduga sebelumnya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan berhubungan badan pun sulit untuk ditolak. Na’udzubillah min dzalik 😦

Kebahagiaan dan keindahan yang dirasakan saat berpacaran itu adalah hal yang fana, semu dan menipu. Itu karena dalam setiap detik berpacaran itu, setan selalu mengiringi dan membayangi pelakunya agar apa yang dilakukannya itu selalu tampak indah dan manis. Padahal, di situlah jebakan setan agar cepat atau lambat, pelakunya dapat digoda dan dijerumuskan kedalam jurang neraka dan disiksa bersama setan selama lamanya di akhirat.

Saudaraku, banyak sekali keburukan dan akibat dari zina ini, seperti yang pernah disampaikan oleh Para Ulama’ dan Para Mubaligh lainnya yang dirangkum dari berbagai hadits sebagai berikut:

* Zina dapat menghilangkan cahaya iman dari pelakunya
* Zina merupakan perbuatan buruk yang bisa membawa kematian pelakunya (umurnya pendek)
* Orang yang berbuat zina, doanya tidak dikabulkan oleh Allah SWT
* Pada hari kiamat nanti orang yang berbuat zina akan menyala – nyala api di wajahnya
* Orang yang berbuat zina disiksa dalam tungku besar yang nyala apinya menghancurlumatkan tubuhnya kemudian dikembalikan lagi jasadnya dan dihancurlumatkan lagi oleh nyala api yang berkobar-kobar, begitu terus menerus.
* Bau orang yang berbuat zina sangat busuk sehingga menyakiti sesama ahli neraka
* Ahli zina dihapus dari daftar orang – orang yang baik
* Allah SWT tidak melihat kepada ahli zina dengan pandangan hormat
* Allah SWT mengharamkan surga dan mengharamkan mencium bau surga kepada ahli zina
* Tersiarnya perbuatan zina membawa akibat banyaknya anak-anak yang dilahirkan dari hasil perzinaan, dan disebabkan banyak anak-anak hasil perzinaan hampir saja Allah SWT meratakan siksanya
* Suatu negara jika sudah merata perzinaannya, Allah SWT mengancam akan merusak negara tersebut dengan murka yang ditujukan kepada penduduk yang menempati negara tersebut.
* Zina adalah penyebab seseorang jatuh harga dirinya, kehormatannya, kehormatan keluarganya, cacat di dunia dan di akhirat
* Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si penzina, hilangnya sikap wara’ (menjaga diri dari dosa).
* Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan elemen iman.
* Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
* Mematikan hati.
* Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
* Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun sesama manusia.
* Pezina akan dipandang sinis oleh manusia lainnya.
* Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah kebalikan dari apa yang diingininya.
* Penzina tidak akan mendapat bidadari yang cantik di surga kelak
* Perzinaan dapat memutuskan hubungan silaturahim dan kedurhakaan kepada orang tua, bahkan dapat mengakibatkan pertumpahan darah.
* Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merusak masa depannya di samping meninggalkan aib yang bagi pelaku dan keluarganya.
* Zina dapat benar-benar membekas pada pelakunya, meski ia telah bertaubat.
* Zina dapat pula menjurus pada aborsi ketika perempuan yang hamil karena berzina menggugurkan kandungannya.
* Perzinaan tidak akan melahirkan generasi yang baik untuk masa depan
* Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti aids, siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.
* Perzinaan menyebabkan hancurnya suatu masyarakat yakni mereka semua akan dimusnahkan oleh Allah akibat dosa zina yang tersebar dan yang dilakukan secara terang-terangan.

Saudaraku, sedemikian bahayanya zina hingga Allah akan memberikan hukuman pada para pezina berupa :

1. Hukuman fisik dan mental berupa rajam, cambuk dan pengasingan dari masyarakat selama satu tahun.
2. Allah melarang kita untuk memberi belas kasihan kepada para pezina.
3. Allah memerintahkan agar pelaksanaan hukuman zina ini disaksikan oleh orang-orang mukmin sehingga dapat menjadi suatu pelajaran yang dapat diambil hikmahnya.
4. Para pezina akan mendapat murka dari Allah, buruk nasab amalnya dan siksa yang keras di akhirat.

Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri kita dan lingkungan terdekat kita untuk menjauhi zina dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita lebih berhati-hati lagi dalam berbuat. Jangan sekali-kali dekat-dekat dengan zina, meskipun hanya dengan syahwat di dalam hati, saling bersentuhan, saling mencolek, memandang dengan syahwat, dll. Ingatlah selalu nasihat para ulama’ kita yang selalu mengingatkan kita agar kita tidak tergoda oleh rayuan iblis laknat jahannam. Jangan menganggap remeh nasihat-nasihat tersebut. Sekali kita terjerumus, maka selamanya kita akan merugi.

Semoga Allah memberi manfaat dan kebarokahan.

1 Komentar

Musim Kota

Hari ini musim hujan, namun begitu parah dengan cuaca yang tak menentu. Musim hujan, namun begitu panas, angin yang begitu kencang, debupun bertebaran. Ditambah lagi daerah perkotaan yang begitu jarang dan sepi dengan pepohonan, karena sudah menjadi perumahan. Setiap uhjan turun hati senang dengan kesejukan yang hadir, debu yang hilang dengan diturunkannya hujan, udara pun bersih dan segar. Namun di balik itu ada kekhawatiran yang cukup besar yaitu akan hadirnya banjir, walau banjir yang tak terlalu besar ataupun banjir bandang, namun banjir itu dapat menyusahkan penghuni rumah.

Hari-hari seperti ini banyak pula yang terkenam sakit. Ada yang batuk, pilek, sakit mata, bahkan sampai tipes. Benar-benar hidup yang penuh coba dan musibah.

Harus tetap sabar dan berusaha agar hidup tetap nikmat dan nyaman, menjaga kesehatan, kebersihan mulai dari badan, pakaian, rumah, tempat tidur, dan lainnya.

Hidup ga cukup pasrah kepada yang takdir yang ada, seperti orang yang berputus asa dari rahmatNya. Namun hidup harus terus dijalani, walau hidup itu tak selamanya, bukankah rahmatNya itu luas, bukankah selama Ia memberi masih memberi hidup, memberi umur, itu artinya ia masih menyimpan rahasia untuk kita. Dan itulah yang dinamakan takdir.

Bila hidup diperkotaan, maka harus ada konsekuensi, berani usaha, berani hina, berani menanggung beban yang cukup besar. Yang tak bisa berpangku tangan begitu saja. Tak seperti di desa udara sejuk, banyak pepohonan yang meneduhi, air yang bersih, hidup seperti berada di bumi surga (walau belunm pernah melihat surga).

Berbanding terbalik dengan hidup di kota yang panas, sepi pepohonan, udara yang kotor, pagi hari sudah di sambut asap knalpot, debu beterbangan, namun di balik itu ada rizeki yang melimpah. Pusat dari kegiatan, pusat dari tiap pertemuan, pusat dari perkumpulan tiap penjuru, lapangan pekerjaan pun tercipta. Kebutuhan hidup, keinginan yang berbeda menjadikan jalan riski yang terbuka lebar, ada yang menjadi pedagang sayuran, ada yang menjadi karyawan, ada yang menjadi kuli bangunan, ada yang menjadi tukang las, ada yang menjadi dokter, dan lain sebagainya.

inilah hidup, penuh cobaan, rintangan, ketidak sukaan, namun di balik itu semua terciota keadaan yang lebih baik, lebih indah, lebih menyenangkan. Apakah yang yang menjadi rahasiaNya untuk kita, chusnuddzon.

Lain ladang, lain ikannya.

Tinggalkan komentar

Rapatkan dan Luruskan Shaf (Barisan) Sholat

 

Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda :

“Sesungguhnya Allah dan Para Malaikat-Nya bershalawat atas orang-orang yang menyambung barisan. Barang siapa menutupi kerenggangan (yang ada dalam barisan), niscaya dengannya Allah akan meninggikannya satu derajat.” (HR. Ibnu Majah,Ahmad, Ibnu Khuzaimah,Al-Hakim, dinilai Shahih oleh Adz-Dzahabi dan al-Albani).

Kemudian,

Dari Nu’man bin Basyir, ia berkata : Aku pernah mendengar Rasulullah Shollallahu’alayhi wa Sallam bersabda : “Hendaklah kamu benar-benar meluruskan shafmu, atau (kalau tidak;maka) Allah akan jadikan perselisihan di antaramu.” (Muttafaq ‘alayhi, Bukhari No. 717 dan Muslim No.436)

Hadits ini juga telah diriwayatkan oleh Abu Dawud No. 552 dan Ahmad (IV:276) dan dishahihkan oleh al Albani dalam ash Shahihah no.32 secara lengkap, setelah membawakan hadits di atas, maka Nu’man bin Basyir radhiallahu ‘anhu berkata :

“Maka saya (Nu’man bin Basyir) melihat seorang laki-laki (dari para Shahabat) menempelkan bahunya ke bahu yang ada disampingnya, dan lututnya dengan lutut yang ada disampingnya serta mata kakinya dengan mata kaki yang ada disampingnya).”

Pernyataan Nu’man bin Basyir ini juga telah disebutkan oleh Imam Bukhari didalam kitab Shahihnya (II:447-Fat-hul Bari).

Diriwayatkan pula Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam telah bersabda:

“Luruskanlah shaf-shafmu! Sejajarkan antara bahumu (dengan bahu saudaranya yang berada disamping kanan dan kiri), isilah bagian yang masih renggang, berlaku lembutlah terhadap tangan saudaramu (yang hendak mengisi kekosongan atau kelonggaran shaf), dan janganlah kamu biarkan kekosongan yang ada di shaf untuk diisi oleh setan. Dan barangsiapa yang menyambung shaf, pastilah Allah akan menyambungnya, sebaliknya barangsiapa yang memutuskan shaf; pastilah Allah akan memutuskannya.

(Shahih. Abu Dawud no:666, dan telah dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, al Hakim, Nawawi dan al Albani. Lihat : Fat-hul Bari (II:447) dan Shahihut Targhib Wat Tarbib no:492).

Sehingga bengkoknya shaf akan mengakibatkan permusuhan dan pertentangan hati, kekurangan iman dan hilangnya kekhusyu’an.

Sebagaimana lurusnya sebuah shaf termasuk (sebagian dari) kesempurnaan sholat, yang demikian itu diungkapkan di dalam sabda Rasulullah shollallaahu ‘alayhi wa Sallam,

“Karena lurusnya shaf itu sebagian dari kesempurnaan shalat.” (HR. Muslim).

Di dalam riwayat lain :

“Karena lurusnya shaf itu sebagian dari baiknya sholat”(HR. Al-Bukhari & Muslim).

Mari rapatkan dan luruskan shaf kita karena hal itu merupakan sunnah Nabi Shollallahu ‘alayhi wa sallam yang agung. Maka marilah kita menghidupkannya.

Semoga dengannya, Allah mengangkat derajat kita, menjauhkan perselisihan dan permusuhan di antara kita. Amiin…

Tinggalkan komentar

Nasihat

Tentang hidayah, tidak semua orang bisa, mau, dan diberikan kemudahan menerima nasihat. Contoh:
* Kisah kaum Nabi Saleh: QS Al a’raf 7:79
* Kisah kaum Nabi Nuh: QS 7:62
Padahal Nabi Muhammad SAW saja mau menerima nasihat dari orang biasa seperti kita bisa lihat di QS 28:20-21
Di surat Al Ashr, kita punya kewajiban saling menasihati (muamalah: tugas sosial), dan harus bersabar dalam saling menasihati.
Hadits:
* Dari Abu Ruqayyah Tamiim bin Aus Ad Daari radhiallahu ‘anh, “Sesungguhnya Rasulullah telah bersabda : Agama itu adalah Nasehat , Kami bertanya : Untuk Siapa ?, Beliau bersabda : Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin umat Islam, dan bagi seluruh kaum muslim”
* “Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam.” Beliau pun ditanya, “Apa saja, ya Rasulullah?” Jawab beliau, “Jika engkau bertemu dengannya, ucapkan salam kepadanya. Jika dia memanggilmu, penuhi panggilannya. Jika dia meminta nasihat kepadamu, berikan nasihat kepadanya. Jika dia bersin lalu memuji Allah, doakanlah dia. Jika dia sakit, jenguklah dia; dan jika dia meninggal, iringkanlah jenazahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1240 dan Muslim no. 2162)
Berbahagia punya sahabat yg mudah memberikan nasihat. Dalam teori performance management, ini lazim disebut feedback. Carilah feedback, selalu!

 

Jangan merasa bangga jika dipuji orang. Itu semata-mata karena Allah masih berkenan menutupi keburukan dan borok kita. Kita beruntung karena Allah masih mencurahkan kasih sayangNya dan memberikan tabir untuk menutupi siapa diri kita sebenarnya.
Siapa kita, kita sendiri dan Allah jualah yang tahu. Dan kita tahu, bahwa kita sering kali alpa, sering kali lupa, sering kali berdosa, jarang bersyukur, malas menjalankan perintahNya, tidak ridho padaNya. Lalu apa yang mau kita banggakan, bahkan diri kita ini dari ujung rambut sampai ujung kaki adalah milikNya.

Tinggalkan komentar

Niat Dalam Berwudlu dan Sholat

Kita sebagai orang Islam yang pasti tau kalau segala Hukum dan Syariat Islam itu keluar di Negara Saudi Arabia terutama Kota Mekah dan Medinah, Untuk hal ini masalah berwudlu dan sholat yang Wajib (Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib,dan Isyak) maupun yang Sunnah (Tahajut, Dluha, Istiqoroh, Tasbih dll) cukup dalam hati didalam niatnya. Kenapa kita katakan cukup dalam hati saja,,,? Hal ini dikarenakan dalam Kutubus Sitta (Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah) tidak ada dalil satupun yang menjelaskan, menyebutkan dan meriwayatkan Niat dalam Berwudlu dan Sholat itu diucapkan dengan lisan, tapi ketika Berwudlu dan Sholat langsung baca Basmalah untuk Wudlu dan langsung Takbir untuk Sholat. Selain itu didalam membaca Basmalah dalam Sholat Nabi mencontohkan dengan suara sir (samar/pelan) dan tidak keras dan berikut dalil-dalil yang menjelaskan Masalah Berwudlu, Sholat, dan Membaca Basmalah dengan samar saat Sholat:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيْدٍ يَقُوْلُ أَخْبَرَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ يَقُوْلُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ * رواه صحيح البخاري
Nabi bersabda: Sesungguhnya Amalan-Amalan itu bersamaan dengan Niatnya dan Seseorang setiap beramal juga disertai Niatnya. (HR. Shohih Al Bukhori)
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيْدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَقَّاصٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ إمْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْه * رواه صحيح مسلم
Nabi bersabda: Sesungguhnya Amalan-Amalan itu bersamaan dengan Niatnya dan Seseorang setiap beramal juga disertai Niatnya. (HR. Shohih Muslim)
أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيْمَ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ثَابِتٍ وَقَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ قَالَ طَلَبَ بَعْضُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضُوْءًا فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ مَعَ أَحَدٍ مِنْكُمْ مَاءٌ فَوَضَعَ يَدَهُ فِيْ الْمَاءِ وَيَقُولُ تَوَضَّئُوْا بِسْمِ اللهِ فَرَأَيْتُ الْمَاءَ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ حَتَّى تَوَضَّئُوْا مِنْ عِنْدِ آخِرِهِمْ قَالَ ثَابِتٌ قُلْتُ لِأَنَسٍ كَمْ تُرَاهُمْ قَالَ نَحْوًا مِنْ سَبْعِينَ * رواه سنن النسائي الألباني صحيح
Nabi bersabda: Berwudlulah kamu dengan membaca Basmalah. (HR. Sunan An Nasa’i)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ عُبَيْدِ اللهِ قَالَ حَدَّثَنِيْ سَعِيْدُ بْنُ أَبِيْ سَعِيْدٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ وَقَالَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ يُصَلِّي كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلَاثًا فَقَالَ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِيْ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذَلِكَ فِيْ صَلَاتِكَ كُلِّهَا * رواه صحيح البخاري
Nabi bersabda: Ketika kamu akan mengerjakan Sholat, Maka langsung bacalah Takbir Sholat dan Surat yang mudah bagimu. (HR. Shohih Al Bukhori)
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ أَخْبَرَنِيْ يَحْيَى بْنُ سَعِيْدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ قَالَ حَدَّثَنَا سَعِيْدٌ الْمَقْبُرِيُّ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ السَّلَامَ فَقَالَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلَاثًا فَقَالَ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِالْحَقِّ فَمَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِيْ قَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِيْ صَلَاتِكَ كُلِّهَا * رواه صحيح البخاري
Nabi bersabda: Ketika kamu akan mengerjakan Sholat, Maka langsung bacalah Takbir Sholat dan Surat yang mudah bagimu. (HR. Shohih Al Bukhori)
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُوْرٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ فِيْ نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْكَ السَّلَامُ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ فَقَالَ وَعَلَيْكَ السَّلَامُ فَارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَقَالَ فِي الثَّانِيَةِ أَوْ فِيْ الَّتِي بَعْدَهَا عَلِّمْنِيْ يَا رَسُولَ اللهِ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِيْ صَلَاتِكَ كُلِّهَا * رواه صحيح البخاري
Nabi bersabda: Ketika kamu akan mengerjakan Sholat, Maka berwudlulah dengan sempurna kemudian menghadaplah kearah Qiblat dan langsung bacalah Takbir Sholat dan Surat yang mudah bagimu. (HR. Shohih Al Bukhori)
حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُوْرٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ أُسَامَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ سَعِيْدِ بْنِ أَبِيْ سَعِيْدٍ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَجُلًا دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَصَلَّى وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْ نَاحِيَةِ الْمَسْجِدِ فَجَاءَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ فَصَلَّى ثُمَّ سَلَّمَ فَقَالَ وَعَلَيْكَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ قَالَ فِيْ الثَّالِثَةِ فَأَعْلِمْنِيْ قَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَأَسْبِغْ الْوُضُوْءَ ثُمَّ اسْتَقْبِلْ الْقِبْلَةَ فَكَبِّرْ وَاقْرَأْ بِمَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ رَأْسَكَ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ وَتَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَسْتَوِيَ قَائِمًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِيْ صَلَاتِكَ كُلِّهَا * رواه صحيح البخاري
Nabi bersabda: Ketika kamu akan mengerjakan Sholat, Maka berwudlulah dengan sempurna kemudian menghadaplah kearah Qiblat dan langsung bacalah Takbir Sholat dan Surat yang mudah bagimu. (HR. Shohih Al Bukhori)
حَدَّثَنِيْ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيْدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللهِ قَالَ حَدَّثَنِيْ سَعِيْدُ بْنُ أَبِيْ سَعِيْدٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّلَامَ قَالَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ الرَّجُلُ فَصَلَّى كَمَا كَانَ صَلَّى ثُمَّ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْكَ السَّلَامُ ثُمَّ قَالَ إرْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ حَتَّى فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَقَالَ الرَّجُلُ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَ هَذَا عَلِّمْنِيْ قَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِيْ صَلَاتِكَ كُلِّهَا * رواه صحيح مسلم
Nabi bersabda: Ketika kamu akan mengerjakan Sholat, Maka langsung bacalah Takbir Sholat dan Surat yang mudah bagimu. (HR. Shohih Muslim

Tinggalkan komentar

Perbedaan Kata ‘Amin’

TERDAPAT PERBEDAAN YANG MENDASAR. Dalam Bahasa Arab, ada empat perbedaan kata “Amin” yaitu:
arti lafaz آمِّينَ (♡☀Åa♏iiN☀♡)… :

1) ”A M I N” (alif & mim sama-sama pendek), artinya AMAN, TENTRAM.

2) “A A M I N” (alif panjang & mim pendek), artinya MEMINTA PERLINDUNGAN KEAMANAN.

3) ”A M I I N” (alif pendek & mim panjang), artinya JUJUR TERPERCAYA.

4) “A A M I I N” (alif & mim sama-sama panjang), artinya YA TUHAN, KABULKANLAH DOA KAMI.

Arti kesemuanya bermakna baik, tapi benar atau belum pemakaian kata² tersebut?
Supaya apa yang kita lafalkan benar dan sesuai dengan arti yang kita inginkan.

disebutkan hadits riwayat Muslim dan Abu ‘Awanah.:
“Ucapkanlah aamiin, niscaya Allah akan mengabulkan permohonan kamu”

setiap berdoa dan setelah imam sholat membaca Al Fatihah.
Aamiin mempunyai arti (Ya ALLAH) kabulkanlah, diucapkan Sementara amin merupakan gelar, yakni yang bisa dipercaya. Sekedar mengingatkan lagi, Rasulullah SAW mempunyai gelar Al Amin.

Tinggalkan komentar

Siapa Kaya, Siapa Miskin?

 

 

Siapakah sebenarnya orang kaya menurut Anda?
Banyak orang mendefinisikan kaya dan miskin semata-mata dari dimensi fisik. Dari sudut pandang ini maka kekayaan diukur dari banyaknya harta fisik yang dimiliki seseorang. Padahal sesungguhnya harta yang kita miliki itu berada di luar diri kita, dan karena itu suatu ketika mereka pun akan berpisah dari kita. Ketika meninggal dunia kita meninggalkan semua harta kita, bahkan yang belum sempat kita nikmati. Pada saat itu kita akan sampai pada kesadaran bahwa di dunia ini tidak pernah ada yang disebut hak milik, semuanya hanyalah hak pakai.
Ketika meninggal dunia kita hanya membawa selembar kain yang melekat di tubuh kita untuk menuju perjalanan berikutnya. Karena itu dari sudut pandang fisik, ketika meninggal dunia kita telah menjadi orang yang semiskin-miskinnya. Ini akan sungguh-sungguh membuka mata kita bahwa segala upaya yang kita lakukan untuk mengumpulkan harta sesungguhnya pekerjaan yang sia-sia. Inilah keterbatasan dunia fisik. Dan karena manusia sejatinya adalah makhluk spiritual, maka orang kaya dalam arti sebenarnya adalah orang yang kaya secara spiritual. Orang yang seperti ini akan membawa kekayaannya ke mana pun ia pergi dan menuju.

Tinggalkan komentar

Untuk Temen2 yg belum/akan/Sudah Menikah..

1.ketika akan menikah
janganlah mencari isteri, tetapi carilah ibu bagi anak-anak kita.
janganlah mencari suami, tetapi carilah ayah bagi anak-anak kita.

2.ketika melamar
anda bukan sedang meminta kepada orangtua/wali si gadis, tetapi
meminta kepada allah melalui orangtua/wali si gadis.

3.ketika akad nikah
anda berdua bukan menikah di hadapan penghulu, tetapi menikah di hadapan allah.

4.ketika resepsi pernikahan
catat dan hitung semua tamu yang datang untuk mendo’akan anda, karena anda harus berpikir untuk mengundang mereka semua dan meminta maaf apabila anda berpikir untuk bercerai karena menyia-nyiakan do’a mereka.

5.sejak malam pertama
bersyukur dan bersabarlah anda adalah sepasang anak manusia dan bukan sepasang malaikat

6.selama menempuh hidup berkeluarga
sadarilah bahwa jalan yang akan dilalui tidak melulu jalan bertabur bunga tapi juga semak belukar yang penuh dengan onak dan duri

7.ketika biduk rumah tangga oleng
jangan saling berlepas tangan, tapi sebaliknya justeru semakin erat berpegangan tangan.

8.ketika belum memiliki anak
cintailah isteri atau suami anda 100%.

9.ketika telah memiliki anak
jangan bagi cinta anda kepada (suami) isteri dan anak anda, tetapi cintailah isteri atau suami anda 100% dan cintai anak-anak anda masing-masing 100%.

10.ketika ekonomi keluarga belum membaik
yakinlah bahwa pintu rizki akan terbuka lebar berbanding lurus dengan tingkat ketaatan suami dan isteri.

11.ketika ekonomi membaik
jangan lupa akan jasa pasangan hidup yang setia mendampingi kita semasa menderita.

12.ketika anda adalah suami
boleh bermanja-manja kepada isteri tetapi jangan lupa untuk bangkit secara bertanggung jawab apabila isteri membutuhkan pertolongan anda.

13.ketika anda adalah isteri
tetaplah berjalan dengan gemulai dan lemah lembut, tetapi selalu berhasil menyelesaikan semua pekerjaan.

14.ketika mendidik anak
jangan pernah berpikir bahwa orangtua yang baik adalah orangtua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orangtua yang baik adalah orangtua yang jujur kepada anak.

15.ketika anak bermasalah
yakinlah bahwa tidak ada seorang anakpun yang tidak mau bekerjasama dengan orangtua, yang ada adalah anak yang merasa tidak didengar oleh orangtuanya.

16.ketika ada pil
jangan diminum, cukupkanlah suami sebagai obat.

17.ketika ada wil
jangan dituruti, cukuplah isteri sebagai pelabuhan hati.

18.ketika memilih potret keluarga
pilihlah potret keluarga sekolah yang berada dalam proses pertumbuhan menuju potret keluarga masjid.

19.ketika ingin langgeng harmonis
gunakanlah formula 6 k :
ketaqwaan
kasih sayang
kesetiaan
komunikasi dialogis
keterbukaan
kejujuran

Tinggalkan komentar

Kewajiban kita Terhadap Al-Qur’an.

Pertama, kita mengimaninya.
Saudaraku…, sudahkah kita mengimani Al-Qur’an sebagai satu-satunya wahyu yang bersumber langsung dari Allah.swt..? dan diturunkan kepada Nabi Muhammad.saw sebagai rahmat semesta alam dan pegangan hidup semua makhluk dimuka bumi ini..?

Kedua, kita membacanya.
Saudaraku.., sudahkah kita membaca Al-Qur’an dalam setiap hari-hari kita..? Jika ya, Alhamdulillah semoga kita semua bisa istiqomah dalam kebaikan ini, jika belum, mari jangan tunda-tunda lagi, mulai dari hal yang terkecil, satu ayat satu hari sudah lumayan..

Ketiga, kita memahaminya.
Saudaraku.., sudahkah kita berusaha memahami apa yang sudah kita baca dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut..? Sungguh begitu nikmatnya apabila kita memahami ayat-ayat Allah.swt, karena didalamnya terkandung peringatan dan kabar gembira yang dijanjikan.

Keempat, kita mengamalkannya.
Saudaraku.., sudahkah kita mengamalkan setiap ayat-ayat Al-Qur’an yang telah kita baca dan dengar tersebut..? Jika belum, mari kita amalkan dari hal-hal yang terkecil, dan semoga kita tidak termasuk kaum yang membangkang, sudah tau tapi merasa tidak mengetahui.

Kelima, kita mengajarkannya.
Saudaraku.., sebaik-baik dari kita adalah; orang yang mempelajari Al-Qur’an dan juga mengajarkannya.., maka sudahkahkah kita mengajarkannya [menyampaikan, memberitahu dan menjelaskannya] kepada saudara-saudara kita yang lain..? Sampaikanlah walaupun hanya satu ayat..!

Tinggalkan komentar

Bangun Malam

Sungguh elok, mendapati diri dalam hidayah Allah dan hidup bergelimang rempah kesyukuran. Tak ada lagi yang perlu diragukan, kecuali hanya kebodohan diri dan kedholiman. Innahuu kaana dholuuman jahuulan – (QS al-Ahzaab: 72). Kadang sifat bodoh mengalir begitu saja tanpa terasa. Kadang kedholiman – aniaya diri – terjadi tanpa disengaja. Tahu – tahu sudah jauh dari arus kebenaran. Dan ketika sadar, mau balik, memekik dengan mengepalkan tangan sambil berteriak; Apa salah saya? Memang begitulah kehidupan bergeming, sehingga tercipta kata pepatah: gajah di pelupuk mata tak tampak, tapi kuman di seberang lautan tampak. Ketika kepergok dan diingatkan tidak terima, malah balik menghardik, alih – alih membela diri. Padahal dalam hati kecilnya mengakui bahwa dirinya memang berbuat kesalahan. Sayang, keberanian mengakui kesalahan itu terlampau kecil untuk tampak di mata anak adam. Namun dalam scenario kehidupan yang sejati, yang sebenarnya, yang seharusnya, penekun kehidupan ini harus tunduk dan patuh dengan patron dan hukumNya, bagaimana pun riuh – rendahnya kehidupan ini berjalan. Orang pantas berbuat salah, malah kadang ditandai dengan pelanggaran. Orang juga pantas menerima perlakuan yang baik ketika sedang berbuat salah, sehingga bisa kembali ke jalan yang benar dengan padang. Tak jarang orang ramai – ramai menghujat, lupa ada hak diperlakukan baik buatnya. Pun orang berbuat kebaikan, walau kecil sekali bobotnya, seberat dzarroh, Allah pun mengajarkan untuk mengapresiasinya. Tapi banyak mata anak manusia ini tertutup, karena tak bisa melihatnya.

Begitu juga dalam ceruk pasar saling menasehati. Lebih banyak mata memandang siapa yang menyampaikan, sehingga lupa dengan petuah lihatlah apa yang disampaikan. Undhur maa qiila walaa tandhur man qoola. Banyak orang yang menelanjangi orang lain, sebelum menelanjangi diri sendiri. Hanya untuk sebuah kepuasan; Emang dia sudah melaksanakan? Enteng sekali menunjuk hidung orang lain dengan satu jari, lupa bahwa 3 jari yang lain mengarah kepada dirinya sendiri. Seharusnya, ketika menerima kalimat hikmah, jadikanlah itu sebagai jamu – obat untuk mengobati luka hati ini. Jika orang itu sehat, maka akan semakin kuat – afiat, berseri lagi makmur. Jika sakit, maka akan menjadikannya sembuh total. Tanpa lagi melihat siapa pemberi atau perantaranya. Karena kesembuhan dan kesehatan itu akan lebih berarti ketimbang dokternya itu sendiri. Dengan kesehatan dan kesembuhan orang bisa beraktifitas lebih dan lebih, melakukan apa saja bisa yang baik maupun buruk. Oleh karena itu, dalam tulisan ini kami sungguh – sungguh berpesan jadikanlah ini sebagai semangat pembangun. Jangan pernah menoleh lagi ke belakang dengan mencari sisi hitam, tetapi tataplah ke depan dengan penuh semangat kebersamaan, fastabiqul khoirot untuk meraih keberkahan dan kemuliaan di dunia dan akhirat, seiring kalamNya – walaa tahinuu walaa tahzanuu wa antum a’launa inkuntum mu’miniin – (QS Ali Imron:139). Dengannya kita benar – benar ingin memperoleh kemuliaan yang sempurna. Cukup bagi pemberi nasehat ayat – kaburo maqtan ‘indallaahi antaquuluu ma laa taf’aluun – (QS as-Shof:2) Mari, kuatkan niat, satukan tujuan, rapikan barisan, melangkah ke depan, menuju kebaikan dengan semangat kebersamaan meraih kesempurnaan: Bangun Malam. Semoga berhasil kini dan nanti. Pasti.

Untuk memulainya, saya mencoba menyampaikan riwayat hadits dari salah satu Imamul hadits – yaitu Sunan Abi Dawud, dari banyak riwayat lain bab qiyamul lail ini. Saya memilihnya, saya memuatnya, dengan maksud memberikan sentuhan yang mengesankan, nandes, dibanding riwayat lain yang mungkin sudah sering kita dengar. Bunyi redaksi hadits itu adalah sebagai berikut. Dari Abdullah bin Abi Qois, dia berkata, Aisyah berkata; “Jangan tinggalkan qiyamul lail, karena sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, ketika beliau sakit atau jenuh beliau sholat dengan duduk”.

Untuk memperkuatnya, saya ingin menambahkan hadits dari Imam at-Tirmidzi yang sering dimuat berulang – ulang di berbagai kesempatan. Bunyi hadits itu adalah sebagai berikut. Dari Abu Umamah al-Bahili ra. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tetapilah atas kalian qiyamul lail, sesungguhnya itu adalah kebiasaan orang – orang sholih sebelum kalian, dan merupakan pendekatan diri kepada Tuhan kalian, pelebur kesalahan – kesalahan dan pencegah dari dosa.”

Berpegang pada dua hadits ini, mari kita cermati bersama bahwa qiyamul lail – bangun malam – adalah uswah dari Rasulullah SAW. Contoh nyata sebuah ketetapan. Qiyamul lail adalah kebiasaan orang – orang sholih sebelum kita. Secara kita mengaku sebagai ahli sunnah, secara kita mengaku Rasulullah adalah teladan terbaik, quran – hadits sebagai jalan hidup, maka tidak sempurna jika kehidupan kita tidak diisi dan berisi dengan kegiatan sholat malam ini. Malu rasanya, mengaku penegak sunnah, ahli sunnah waljamaah, tetapi tidak bisa menegakkan rutin sholat malam. Kurang sempurna rasanya, jika pemegang sunnah terlalaikan darinya. Apapun kondisi kita sekarang, mari cari celah dan setitik harapan untuk menghidupkan kembali sunnah ini. Gali dan gali lagi, sampai ketemu jalan keberhasilannya.

Kenapa Rasulullah SAW, para sahabat, tabiin dan orang – orang sholih jaman dahulu getol melaksanakan dan melanggengkan qiyamul lail? Sebab dengannya banyak sekali manfaat yang diperoleh. Bukan hanya dunia saja, tentunya masalah keimanan juga. Sebab dengannya beroleh kebahagiaan dunia – akhirat. Sebab dengannya menelisirkan, memuluskan, memudahkan jalan ke surga. Sebab dengannya menunjukkan kesungguhan dan kesyukuran yang pol dalam hal ibadah terhadap Sang Pencipta, sebagaimana Sabda Nabi SAW: afalaa akuunu abdan syakuuron. Jika memandang Rasulullah SAW, para sahabat dan salafush sholih terlalu jauh, terlalu berat untuk ditiru, anyang – anyangen, tengoklah yang dekat – dekat saja, yaitu warisan Almarhum Abah Al-Ubaidah. Semua saksi hidup berujar, bahwa beliau tidak pernah sekalipun meninggalkan sholat malam. Ora tau kendat [1]. Bukan hanya dirinya, ajakannya terhadap awwalul mukminin untuk bangun malam juga begitu melegenda dan berhasil dengan paripurna. Semua itu dilakukan karena mengetahui dan faham benar akan pentingnya kegiatan ibadah yang bernama bangun malam ini, hingga mampu mengalahkan hambatan dan kendala yang ada dan bisa langgeng mengerjakannya.

Allah berfirman: “Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa – apa rezki yang Kami berikan. (QS As-Sajdah: 15 -16)

Allah berfirman : “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS al-Muzammil:20)

Dari Sahal bin Sa’ad ra., dia berkata, “Jibril datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Ya Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu pasti mati, beramallah sesukamu karena kamu pasti dibalas karenanya, cintailah siapa yang kamu sukai karena kamu akan meninggalkannya. Ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mu’min adalah qiyamul lail dan kehormatannya adalah merasa kaya/cukup dari manusia (gak minta – minta).” (Rowahu Thabrani fi Mu’jam al-Ausath).

Mudah – mudahan sedikit perkeling ini, bisa membangkitkan kembali semangat dan usaha kita untuk bangun malam. Ayo, ayo, ayo..! Walhasil kita bisa menyempurnakan dan mengumpulkan butir – butir keimanan yang sedikit tercecer di belakang. Kini.

Ingatlah; Hadits dari Imam at-Tirmidzi yang sering dimuat berulang – ulang di berbagai kesempatan. Bunyi hadits itu adalah sebagai berikut. Dari Abu Umamah al-Bahili ra. dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tetapilah atas kalian qiyamul lail, sesungguhnya itu adalah kebiasaan orang – orang sholih sebelum kalian, dan merupakan pendekatan diri kepada Tuhan kalian, pelebur kesalahan – kesalahan dan pencegah dari dosa.”

Tinggalkan komentar