Neraka di Pipi Mimi

Aku tak tahu harus bilang apa…
menyaksikan Mimi semakin panas
mempermainkan pipi di gelanggang bara
mengumbar hasrat yang kian menyala
seolah tak sadar di sangkar neraka

Aku tak tahu harus bilang apa
karena aku masih polos
karena aku masih bau kencur
karena aku masih anak bawang…
tapi bukan berarti tak tahu, Mi…
arti amor dari bibir Mimi yang merah bergincu
juga bukan tak melihat ketika si amor menyambang Mimi
berbagi dosa di altar Dewata…

Aku tak tahu…
masihkah ada surga di kaki Mimi,
jika telapaknya berselimut rona
masihkah ada surga di kaki Mimi,
jika langkahnya berselimut dosa
aku tak tahu…

karena aku masih bocah
mungkin belum mengerti apa itu hitam-putih

Aku hanya merasakan…
betapa surga telah tiada di telapak kaki Mimi
kecuali bayangan neraka yang ada di pipi
ya, di pipi Mimi yang membara karena amor

Mi, tak ada gunanya engkau meminta maaf
karena mulutmu tak bisa dipercaya
ludahmu sering sudah kau telan…

maka pergilah..
pergilah engkau bersama amormu
pergilah kemana saja engkau suka
tapi jangan ganggu masa depan kami,
ya, aku dan adikku…
yang telah merasa terhukum walau tanpa salah

jadi pergilah…
tinggalkanlah kami di sini
karena aku tak tahan melihat neraka di pipi Mimi.

Copas di: Eko JokamZz

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar