Kerusakan Para Ulama’

Kerusakan Orang-Orang Berilmu Karena Sikap Tafrith

Kerusakan sebagian orang-orang yang berilmu adalah karena sikap tafrith, tidak mengamalkan ilmunya bahkan menggunakan ilmu mereka untuk kepentingan hawa nafsunya. Mereka menutupi kebenaran padahal mereka tahu, mencampurkan yang haq dengan yang bathil agar menjadi samar bagi manusia, merubah-rubah kalimat Qur’an dari tempat-tempatnya agar sesuai dengan hawa nafsu, menjual fatwa dan mengorbankan ayat-ayat Allah untuk mendapatkan harta dunia. Ini semua adalah sifat-sifat yahudi yang terlaknat dan kebiasaan mereka.

Allah berfirman tentang mereka : “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit mereka itu sebenarnya tidak memasukkan ke dalam perut-perut mereka kecuali api (neraka).” (QS. Al Baqarah : 174 )

“Dari orang-orang yahudi mereka merubah-rubah ucapan dari tempat-tempatnya.” (QS. An Nisa’ :46)

“Wahai ahli kitab, mengapa kalian mencampuradukkan yang hak dengan yang bathil. Dan menyembunyikan kebenaran padahal kalian mengetahui.” (QS. Ali Imran : 71 )

Dari ayat-ayat di atas terdapat beberapa sifat yahudi :

Menyembunyikan Ilmi (Menyembunyikan Ilmu)

Syaikhul Islam berkata : “Allah menggambarkan mereka yang dimurkai oleh Allah dengan sifat “menyembunyikan ilmu”. Kadang-kadang karena pelit (QS. An Nisa’ : 36-37 ), kadang-kadang karena mencari dunia dan kadang-kadang karena takut ilmu tersebut menjadi hujjah untuk menyalahkan mereka (QS. Al Baqarah : 76 ).”

Selanjutnya beliau mengatakan : “Dan beberapa golongan yang dianggap sebagai ulama (dari umat ini, pent. ) tertimpa musibah ini. Kadang-kadang mereka menyembunyikan ilmu karena pelit, khawatir orang lain akan mendapatkan keutamaan seperti mereka. Kadang-kadang karena mencari kedudukan atau harta atau kadang-kadang karena berhadapan dengan kelompok yang menyelisihi dalam satu masalah kemudian menutup ilmu yang dapat dijadikan hujjah oleh kelompok tersebut. Walaupun tentu kelompok yang menyelisihinya adalah bathil.” (Iqtidha Shirathil Mustaqim 1/73)

Tahrif Kalimah (Merubah-rubah Perkataan)

Syaikhul Islam berkata : “Tahrif ada dua macam. Tahrif tanzil (merubah kalimat) dan tahrif ta’wil (merubah makna). Adapun tahrif ta’wil banyak sekali (terjadi, pent.). Berapa kelompok dari umat ini telah terfitnah dengannya. Sedangkan tahrif tanzil telah terjadi pada kebanyakan manusia dalam lafadz-lafadz hadits, mereka meriwayatkan hadits dengan riwayat-riwayat yang munkar.” (Iqtidha Shirathil Mustaqim 1/76 )

Sifat ini sangat jelas terlihat pada ahli bid’ah dari kalangan mu’tazilah dan rasionalis. Mereka merubah-rubah kalimat, merubah makna, menolak atau menyelewengkan ayat dan hadits agar sesuai dengan hawa nafsunya (baca : akalnya).

Talbis Al Haq (Penyamaran Al Haq)

Menyamarkan Al Haq atau mencampurkan Al Haq dengan yang bathil adalah sifat yahudi yang juga menimpa beberapa kelompok ahli bid’ah dari umat ini. Mereka mengerti Al Haq tetapi berusaha menyamarkannya dan mencampurinya dengan yang bathil sesuai kepentingan hawa nafsu atau manhaj mereka yang rusak.

Menjual Belikan Ayat

Sifat ini juga menimpa sebagian umat ini khususnya orang-orang yang diulamakan ternyata hati-hati mereka rusak dan niat mereka rusak dan mereka memakai sifat-sifat yahudi di atas dalam perkara ini. Na’udzubillah !!

Sumber: Eko JoekamZz

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar