Pemaaf Vs Laknat

“Pema’af”

Terkadang kita dengan mudah mengatakan kepada orang lain, “Sudah, ma’afkan saja dia!” Tapi tidak untuk diri kita sendiri.

Padahal hanya dengan mema’afkan kesalahan orang lain dan merendah diri, maka kita sudah mendapatkan kemuliaan dan derajat yang tinggi.

“Dari Abi Huroiroh, sesungguhnya Rosulallohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Shodaqoh itu tidak mengurangi harta. Dan Alloh tidak akan menambah pada seorang laki-laki sebab pema’afnya melainkan akan menambah pada kemuliaannya (artinya: orang pema’af itu semakin mulia). Dan seseorang tidak merendah diri karena Alloh kecuali Alloh akan mengangkatnya (artinya: orang yang mau merendah diri karena Alloh, maka Alloh akan mengangkat derajatnya)”. (HR. Tirmidzi).

Bersyukurlah kepada Alloh Ta’alaa bila Saudara termasuk orang yang suka mema’afkan dan merendah diri terhadap orang lain. Semoga derajat yang tinggi dan kemulian itu lekat pada diri Saudara hingga menemani Saudara masuk ke surga.

Bagi Saudara sebagai member grup “IST” ini yang belum bisa mema’afkan kesalahan orang lain dan belum dapat merendah diri, “Gambaru” jangan pernah menyerah atau putus asa, sebab saya akan senantiasa membantu Saudara dalam do’a. Insyaa Alloh.

“Laknat”

Salah satu prilaku buruk yang tidak mencerminkan prilaku orang iman adalah melaknati. Karena, melaknat itu menurut hukum Islam sama dengan membunuh.

Saudara mengaku sebagai umat Islam?

Mengklaim bahwa pemahaman agama Saudara paling benar?

Tapi mengapa Saudara dengan begitu mudahnya mengeluarkan kata-kata laknat terhadap sesama muslim, sama-sama umat Muhammad Shollallohu ‘Alaihi Wasallam?

“Sesungguhnya Rosulallohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallam, bersabda: “Barangsiapa bersumpah atas agama selain Islam, maka dia itu sebagaimana yang ia ucapkan. Dan tidak ada nadzar bagi anak cucu Adam dalam sesuatu yang bukan miliknya. Dan barangsiapa yang bunuh diri dengan sesuatu di dalam dunia, maka pada hari kiamat dia disiksa dengan memakai sesuatu yang ia gunakan untuk bunuh diri. Dan barangsiapa yang melaknati orang iman, maka dia itu seperti membunuhnya. Dan barangsiapa yang menuduh kafir kepada orang iman, maka dia itu seperti membunuhnya”. (HR. Bukhori).

Segeralah Saudara sadar dan bertaubat jika Saudara pernah melakukannya sebelum ajal tiba!

Bersyukurlah bila Saudara tidak pernah melakukan hal-hal tersebut dalam hadits di atas. Peliharalah lisan dari hal-hal yang telah dibenci oleh agama!

Ya Alloh Yang Maha Aris, ampunilah member grup “Inyonge Sambung Teruuuuus” ini, bila ada yang melakukan hal-hal yang tersebut dalam hadits di atas, dan jagalah kami semua selaku member grup ini dari hal-hal yang Engkau dan Rosul-Mu benci darinya. Aamiin.

Sumber: Subandi Baiturrahman

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar