Cewek Modis and Cowok Genit

Bagi remaja n jg yg ‘ngaku remaja’,

bagi mereka yg punya sodara / anak remaja,

jg bagi qt smua.

afwan gih bahasanya sengaja d setting ala remaja hehehe….

wuiiiiiiiih…begitu halus n lembutnya perangkap syaithan dlm ‘merayu’ manusia tuk mengikuti ‘iklan-iklan’ mereka.

QS. Al A’raf 16 -17 :

(16) Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,

(17) kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).

Ad dikit kisah tentang batasan pergaulan antara ikhwan n akhwat.

Wah smp ktawa ketiwi ndiri klo ngebahas masalah ginian coz emang bner sesuai dg ap yg qt temui d sekitar qt, d kalangan dulur2 qt. Kebanyakan seperti itu. Mudah-mudah bisa nyadar dan terbangun dari kekeliruannya selama ini.

Salah satunya crita tentang seorang dulur “ikhwan” yang suatu saat ngirim sms ke seorang akhwat berikut cuplikannya:

Asslmkm, Ukhti. WIB dah smp 1/3 mlm akhir nie. Hayuu tahajud n persiapan sahur. Semoga Alloh menyertai pean.

Sender : Ikhwan +6281356354xxx…

Senyum timbul dari raut wajahnya dengan malu2 n tersipu. Srasa ad energi hangat menyelusup da2 n membuat jantung berdegup lbih kenceng xixixi… 🙂

Otaknya pun skejap bertanya, ”Ad ap ya?

Sungguh, bukan ap2 sie. Cuma sneng aj ad dulur yg bs jd penyemangat.”

Si akhwat yg sdang enak2 tidur terbangun denger ad sms masuk d heningnya malam nah ketika baca sms menyangkalah hatinya cepat-cepat. N ia bergegas bangun ninggalin kamarnya. Ia segera berlari sambil bawa skeping rasa bahagia baca SMS td yg sbagian bsar bukan karna isinya, melainkan karena nama pengirimnya. hohoho….

Sy dah mau bertanding nie. Doakan bs menang dlm pertandingan ya, ajkk.

Sender : Ikhwan +628789823xxx

Untuk ap dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan or akhwat lain? Nada protes bergema d benaknya. Tp d suatu t4, entah di mana ad sesuatu yg berhembus lalu. Sesuatu yg samar itu terwujud jd bangga sbg wanita yg terpilih, yg di-SMS-si dia wkwkwk…. ad yg ngerasa ga ya???

Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.

Ukhti, Met millad ya. Semoga hari2 yg dijalani lbih memberi arti.

Dada membuncah hampir meledak bahagia. Dia bahkan ingat hari lahirku! Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya????

Sender : Akhwat +6281349696xxx

Senyum yg td terkembangpun jd memudar. Tarikan napas panjang kluarin pelan2. Kecewa, kok bukan dari dia sie….

Beberapa saat berlalu tiba2 ringtone-nya berbunyi lagi.

Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari2 yg dijalani lbih memberi arti.

Sender : Ikhwan +628179823xxx

eh….Dia nie… serunya dlm hati!

Semburat jingga pagi hari jadi lebih indah berlipat kali…. 🙂

Senyumnya mengembang lagi dan merekah.

N bunga2 itu bermekaran pula memenuhi sudut2 hati.

Cerita di atas tadi cuma secuil kisah hati seorang akhwat di negeri antah berantah yg sang :great:at dkat dg qt. Gerak hati yg mungkin pernah bersemayam di da2 kita jg kali aj.

Bisa jadi qt mengangguk-angguk tertawa kecil or bergumam dalam hati pelan, ”Seperti aku nie,” saat membacanya.

Hayooo ngaku! He he he . . . 🙂

Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama he he he). S

MS sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.

Namun sebenarnya, apakah Alloh membedakan doa laki-laki dan perempuan?

Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan?

Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga.

Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.

Konon, cerita tadi terus berlanjut.

Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu.

Sebuah kartu biru yang sangat cantik.

Tapi sayang, isinya tidak secantik itu.

Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi.

Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan.

Dengan akhwat lain, tentu saja.

Berbagai Tanya ditelannya.

Mengapa dia menikah dengan akhwat lain?

Bukankah dia sering mengirim SMS padaku?

Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail?

Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku?

Mengapa?

Mengapa???

Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam.

Teman, jangan bilang, yaa!!!

dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya!

Ironis.

Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan.

Sekarang siapa yang bisa disalahkan?

Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya?

Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring.

Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini.

Allahu a’lam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima.

Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima.

Bisa jadi ia akan berwarna merah muda.

Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Alloh.

Bagi perempuan, SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki.

Menimbulkan sensasi yang sama.

Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya.

Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami ”kaum hawa”- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.

Paling menyedihkan saat ada seorang mt yang tiba-tiba berkembang gerak ngajarnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama.

Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Alloh semata,

maka apalah harganya!

Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, (Alloh)

tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa,

lemah seperti manusia lainnya.

Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya.

SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya.

Mereka berbaris di antara dua handphone itu.

Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!

Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu.

Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal QHJ menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya rohmatan lil ‘alamin, amar ma’ruf untuk mereka.

Ada saatnya.

Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis.

SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda.

Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta.

Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.

Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi.

Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati.

Miss u my sweety. Weh weh… mantab kali khan???

Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv u yaa… subhanalloh… dingin hati rek…. 🙂

Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services.

SMS-SMS paling merah muda

Nah itu lah….. hayow siapa yang sering smsan yang genit / ganjen kayak gitu?

wekzzzzzz… jangan-jangan sya juga terlibat.xixixix….. 😛

Innalillahi wainna ilaihi rojiun..

memang dalam pergaulan kita tidak bisa dikatakn 100 % bersih dari virus merah jambu.

Tapi sebenarnya tergantung kitanya bagaimana menyikapi sms merah jambu tersebut.

Jangan terlalu dibawa kehati nurani, anggap aja dia itu memang orang yang suka becanda, ntar kalau benar-benar kita anggap ia bisa – bisa kita gantung diri karena kecewa. hahaha… 😀

memang sich jatuh cinta itu nggak haram kok…

cuma ya itu tadi…

cara kita menyikapi atau mengekpresikannya…

jangan terlalu terburu-buru…

ntar ada waktunya kok… 🙂

percaya deh…. semangka ya…. 🙂

Sumber: Abu HUrairoh

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar