Pentingnya Memuliakan Muslim

PENTINGNYA MEMULIAKAN SESAMA MUSLIM DAN ANCAMAN BAGI YANG MENGHINANYA
oleh Wiwin Siswantyana Hidayat pada 20 Februari 2011 jam 11:36

Suatu perkara yang penting yang harus kita perhatikan dalam bertutur kata dengan sesama muslim. Banyak orang yang terlalu bersemangat dalam menyampaikan agama tanpa memperdulikan harga diri sesama muslim, tidak melihat papan, empan dan adepan, yang akhirnya akan menimbulkan keburukan. Perhatiakan sabda Rasululloh saw. :Dari Abu Hurairah ra., Rasululloh bersabda”,Barang siapa menutupi(kesalahan) seorang muslim, niscaya Alloh akan menutupi(kesalahannya) di dunia dan di akherat. Dan Alloh akan menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya.”(HR. Muslim, Abu Dawud, Termidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah). Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah bersabda,” Barang siapa menutupi aib saudaranya(muslim), maka Alloh akan menutupi aibnya pada hari Kiamat, dan barang siapa membuka aib saudaranya muslim,maka pasti Alloh akan membuka aibnya, sehingga Alloh mempermalukan dia di rumahnya karena aibnya.(HR. Ibnu Majah). Untuk itu kita hendaknya selalu menjaga kehormatan dan menutupi aib saudara kita. Sebuah hadist menyebutkan,” Barang siapa tidak mau menolong saudaranya yang muslim ketika sedang dihina, Alloh tidak akan memperdulikannya ketika ia sangat memerlukan bantuan-Nya.”’Juga disebutkan,” Riba yang paling buruk ialah mencemarkan nama baik seorang muslim.”

Cara menyampaikan nasehat yang benar adalah menasehati secara tertutup untuk kesalahan yang dilakukan secara tersembunyi, dan menasehati secara terbuka untuk kesalahan yang dilakukan secara terang-terangan. Agar nasehat itu tidak berakibat buruk, maka harus disampaikan secara baik, sehingga tidak menyebabkan orang yang melakukannya merasa malu. Dan hendaknya disampaikan sesuai dengan perintah Alloh swt. bahwa orang yang bersalah tetap harus diperingatkan dengan tegas, tetapi jangan sekali-kali mengabaikan sopan-santun dan adab yang baik.

Seorang mubaligh pernah berbicara kasar kepada Khalifah Ma’mun Al-Rasyid sehingga beliau berkata,” Bersopan-santunlah dan gunakan adab terhadap saya, karena Fir’aun lebih kejam daripada saya, sedangkan Musa dan Harun as. lebih baik daripada kamu ketika mereka akan berdakwah kepada Fir’aun. Alloh swt berfirman,”Berkatalah kamu berdua kepadanya dengan lemah-lembut agar ia mengikuti jalan yang benar dan agar ia takut kepada-Ku.”(Q.S. Thaha:44).

Seorang pemuda datang kepada Nabi saw. dan berkata,” ijinkanlah saya berzina.” Mendengar ucapan itu, marahlah para sahabat ra. tetapi beliau saw. bersabda,” Kemarilah, apakah kamu suka jika orang lain berzina dengan ibumu?”Jawabnya,” Tidak.” Nabi saw. bersabda,” Orang lain juga tidak mau jika ibunya dizinahi. Apakah kamu suka jika orang lain berzina dengan anak perempuanmu?” Jawabnya,” Tidak.” Nabi saw. bersabda,” Orang lain juga tidak akan mau jika anak perempuannya dizinahi. Demikianlah Nabi saw. menanyakan hal yang sama mengenai saudara perempuannya, sepupunya, dan yang lainnyan. Lalu Nabi saw. meletakkan tangannya di atas dada pemuda itu dan berdo’a, ” Ya Alloh, sucikanlah hatinya, ampunilah dosanya, dan lindungilah dia dari zina.” Setelah kejadian itu, tidak ada perbuatan yang paling dibenci oleh pemuda itu selain zina.

Kesimpulannya, hendaknya kita selalu bersopan santun, memberi nasehat dengan halus, rendah hati, dan melayani saudara kita dengan cara yang kita sendiri akan merasa senang jika dlayani seperti itu. Dan harus melihat papan, empan dan adepan. Semoga bermanfaat, amiiiiiin

  1. #1 by renungan on 21 Februari 2011 - 22:00

    semoga kita bisa mencontoh akhlak Rasulullah saw dalam berinteraksi dengan orang lain

Tinggalkan komentar