The Secret Of The Devil

Assalamu’alikum wr.wb

Diriwayatkan bahwa Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis

supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik

…yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat

Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.

Maka Malaikat itu pun menjumpai Iblis dan berkata, “Hai Iblis! Bahwa Allah Yang

Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah kepadamu untuk menghadap Rasullullah

saw. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah

hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau

satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta

disiksa dengan azab yang amat keras.”

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka

segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang

buta sebelah matanya dan berjanggut putih 7 helai, panjangnya seperti ekor

lembu.

————————————————–

————————————-

Diriwayatkan dari Mu’ad bin Jabal ra, dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: “ Kami

bersama Rasulullah dirumah salah seorang sahabat anshar, saat itu kami di

tengah2 jamaah. Lalu terdengar suara dari luar:’ Wahai para penghuni rumah,

apakah kalian mengijinkan aku masuk, sementara kalian membutuhkan aku?”.

Rasulullah bertanya kpd jamaah,”apakah kalian tahu siapa yg memanggil dari

luar?”. Para sahabat menjawab,” Allah dan RasulNya lebih mengetahui”.

Lalu Nabi saw menjelaskan,” Dia adalah iblis terkutuk, semoga Allah

melaknatnya. Kemudina sahabat Umar bin Khattab meminta ijin utk membunuhnya.

Tapi dilarang oleh rasulullah.

Beliau menjawab,” Bersabarlah wahai sahabatku Umar. Apakah engkau tidak tahu

bahwa dia termasuk makhluk yg kematiannya ditangguhkan oleh Allah sampai hari

kiamat. Tetapi sekarang silahkan kalian membukakan pintu untuknya. Sebab ia

diperintah untuk datang kesini, maka pahamilah apa yg diucapkannya dan

dengarkan apa yg akan ia ceritakan pada kalian.”

Ibnu Abbas berkata,” Kemudian dibukakan pintu. Lalu masuklah iblis terkutuk itu

ke tengah2 kami. Ternyata ia berupa orang yg sudah tua Bangka dan buta sebelah

mata. Ia berjenggot sebanyak tujuh helai rambut yg panjangnya seperti rambut

kuda. Kedua kelopak matanya menyipit keatas ( tidak kesamping seperti manusia

). Sedangkan kepalanya seperti kepala gajah yg sangat besar, gigi taringnya

memanjang seperti babi. Sementara kedua bibirnya seperti bibir kerbau. Dialah

rupa seburuk-buruk makhluk”.

Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah

saw. Maka Iblis berkata(alaihi laknat), “Ya Rasulullah! Mengapa engkau tidak

mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?”

Maka jawab Nabi dengan marah, “Hai Aduwullah seteru Allah! Kepadaku engkau

menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi

Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan

sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang

sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan

perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar

sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah

menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, tetapi

salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku

kenal baik-baik engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang

menyamar diri. Apa kehendakmu datang menemuiku?”

Menjawab Iblis, “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah

Khatamul Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah

untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam

hingga akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia

menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani

menyembunyikannya.”

Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, “Ya Rasulullah!

Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku

menjadi abu.”

Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata kepada

jamaah,” inilah satu kesempatan untuk menyiasati segala perbuatannya agar

didengar oleh kalian yang ada di majlis ini dan menjadi perisai bagi seluruh

umatku.”

Rasul kemudian bertanya:

“Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?”

Jawab Iblis:

“Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di

muka bumi ini.”

Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan.

Sambung Iblis, “Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat merubah diriku seperti

sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suara pun tidak

berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh

Allah. Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku

cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha

memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam,

begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik.

Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat

supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku.”

Rasul bertanya:

“Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?”

Jawab Iblis:

“Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada

lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah

sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan

makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas,

perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan

ke jalan haram.

Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana

aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan kemudian mereka

minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya.

Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar,

datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi

kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu,

peminjam dan pencuri.

Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat

amal ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah

keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena

goda hatinya, datanglah rasa riya, takabur, megah, sombong dan melengahkan

amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat.

Demikianlah aku goda mereka setiap saat.”

Rasul bertanya:

“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak

mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar

di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu?

Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi

pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”

Jawab Iblis:

“Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu

dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa

Diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku

telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian Aku

tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu

lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia

ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu

dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang

ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan

dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku sakit hati. Kemudian

Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti

Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada

mereka.

Dan aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan

buah Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah

beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga

mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil

supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan

berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.

Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat

naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia

berbuat ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke

dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku

dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab

bid’ah dan carut-marut.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah

untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, karena banyak Malaikat yang menjaga

di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka

Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala

tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu.

Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas

menghasut.”

Nabi saw bertanya:

“Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis:

“Pertama sekali aku palingkan iktikad atau niatnya, imannya kepada kafir juga

ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil

juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan

terjerumus mengikut kemauan jalanku”

Nabi saw bertanya:

“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis:

“Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku.

Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada

setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota

badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa bilangan rakaatnya, bimbang pada

pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat habis sholatnya,

hilang khusyuknya – matanya sentiasa menjeling ke kiri kanan, telinganya

senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah

badanku duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya dia tidak

kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa

hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika

anak buahku itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan

menghukum mereka ( anakbuahku ) dengan seberat-berat hukuman.”

Rasulullah bertanya:

“Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis:

“Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku,

putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya.”

Rasulullah bertanya:

“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis:

“Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan

rukun Islamnya.”

Rasulullah bertanya:

“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis:

“Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila

masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy, bahkan seluruh

Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan

mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar

serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku

ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan

ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa.

Kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka.

Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka

seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin

Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa,

dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku

dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi

panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula

beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa

barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu

sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan

bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan

biasa.”

Rasulullah bertanya:

“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Jawab Iblis:

“Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar – besar seteruku. Tiada upayaku

melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena

engkau sendiri telah berkata: “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di

langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk.”

“ Lalu bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar?”

Iblis berkata,“ Demi Allah, Sayidina Abu Bakar as-Siddiq sebelum bersamamu, aku

tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu

percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau

sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal

kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan

pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya,

Saiyidatina Aisyah yang menghafadz Hadits-haditsmu.

“ Bagaimana dengan Umar bin Khattab?”

Iblis berkata,” Demi Allah, setiap kali saya bertemu dengannya, saya mesti akan

lar darinya. Sayidina Umar bin Khattab pula tidaklah berani aku pandang

wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan

seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku

karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah

mengatakan, “Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku”,

karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan

Islam hingga diberi gelar ‘Al-Faruq’.

“ Bagaimana dengan Usman bin Affan?”

Iblis berkata,” Demi Allah, saya malu terhadap orang yang para malaikat saja

malu kepadanya. Sayidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu dengannya,

karena lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar,

penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena

taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena

Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, “Barang siapa

menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat

merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid.”

“ Bagaimana dengan Ali bin Abi Thalib?”

Iblis berkata,” Demi Allah, saya berharap agar jangan pernah dipertemukan

dengannya. Sayidina Ali bin Abi Talib, aku sangat takut karena hebatnya dan

gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim dan wara’. Jika

iblis, syaitan dan jin seluruh anak buahku memandang beliau, maka terbakarlah

kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah golongan

orang pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada

berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya

dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata, “Akulah negeri segala ilmu

dan Ali itu adalah pintunya. Sayidina Ali bin Abi Talib juga adalah menantumu,

semakin aku tidak berani mendekat kepadanya.”

Kemudian Rasulullah bersabda,” Segala puji bagi Allah yg telah menjadikan

umatku berbahagia dan mencelakakanmu sampai batas waktu yg telah ditentukan”.

Iblis menjawab,” Wahai Muhammad, tidak dan tidaklah mungkin. Bagaimana umatmu

bisa bahagia sementara saya senantiasa hidup dan tidak akan mati sampai batas

waktu yg ditentukan Allah. Lalu bagaimana engkau bisa berbahagia terhadap

umatmu, sementara saya bisa masuk kapan saja melalui aliran darah dan

dagingnya, sedangkan mereka tidak melihatku. Demi Allah, sungguh saya akan

menyesatkan mereka seluruhnya, baik yg bodoh maupun yg alim, yg awam maupun yg

hafidz al-quran, yang berakhlak buruk maupun yg ahli beribadah, kecuali

hamba-hamba Allah yang mukhlis ( ikhlas )”.

Rasul bertanya,” wahai makluk terkutuk, Siapakah hamba-hamba Allah yg mukhlis?”

Iblis menjawab,” Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa orang yg masih

suka di puji maka ia belum ikhlas karena Allah. Sesungguhnya seorang hamba

selagi masih suka harta dan pujian, sementara hatinya selalu bergantung kepada

dunia, maka ia lebih taat kepadaku. Saya mempunyai 70.000 anak, sedangkan tiap

anak dari jumlah itu mempunyai 70.000 setan. Diantara mereka ada yg saya

tugaskan menggoda ulama, menggoda para pemuda, dan menggoda orang tua. Diantara

mereka ada yg saya tugaskan menggoda utk menggoda orang yg tekun beribadah,

menggoda orang yg zuhud. Saya ambil dari mereka nilai keikhlasan dalam hatinya,

sehingga mereka tidak beribadah karena Allah, sementara mereka tidak menyadari

itu. Apakah engkau lupa wahai Muhammad, kisah seorang rahib ahli ibadah yg

berbuat ikhlas selama 70 tahun, sehingga dgn doanya dia bisa menyembuhkan

penyakit? Akan tetapi saya tak pernah putus asa menggodanya sampai dia berbuat

zina dan membunuhnya dan akhirnya ia mati dalam keadaan kafir. Itu semua berkat

saya wahai Muhammad”.

“ Wahai Muhammad, sesungguhnya diantara umatmu ada orang yg suka menunda-nunda

shalatnya. Ketika ia hendak menjalankan shalat maka saya selalu berada padanya

dan mengganggu,’masih ada waktu, teruskan engkau sibuk dgn urusan dan pekerjaan

yg engkau lakukan’. Sehingga ia menunda shalatnya sampai shalat diluar

waktunya. Akibatnya ia akan memikul dosanya kelak. Kalau sya kalah, maka saya

akan mengirimkan kepadanya salah seorang dari setan-setan berujud manusia yg

akan menyuruh menyibukkannya. Kalau saya masih kalah, maka saya diamkan ia

samapi melakukan shalat. Ketika dalam shalat saya bisikkan,’meliriklah ke kanan

dan ke kiri’, akhirnya ia melirik. Maka pada saat itu wajahnya saya usap dengan

tangan saya”.

“Wahai Muhammad, kalau dalam shalat ia mampu mengalahkan saya, sementara ia

shalat sendirian, maka saya akan buat ia tergesa-gesa dalam shalatnya. Kalau

dalam shalat berjamaah, saya akan buat ia mendahului imam sehingga kelak

kepalanya diganti oleh Allah dg kepala kuda karena kepalanya saya tarik. Kalau

saya masih kalah, maka saya bisikkan ia untuk meremas ruas jarinya sehingga

bersuara, maka sesungguhnya saat itu ia sedang bertasbih kepadaku. Kalau saya

kalah, maka saya tiup hidungnya sehingga dia menguap. Saat itulah anak-anak

saya masuk, dan ia akan rakus dgn dunia dan berbagai perangkapku”.

“ Bagaimana engkau bisa bahagia wahai Muhammad, sedangkan saya memerintahkan

orang miskin untuk tidak shalat. Dan saya katakana padanya,’shalat hanya

kewajiban orang yang diberi nikmat’. Kemudian untuk orang sakit, akan saya buat

ia terlena dengan salah satu ayat Allah,’ Tidak ada halangan bagi orang buta,

tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak

(pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri

atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara- saudaramu yang

laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang

laki-laki, dirumah saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang

laki-laki, dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki

kuncinya[1051] atau dirumah kawan-kawanmu. tidak ada halangan bagi kamu makan

bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah

dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang

berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi

Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan

ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya’. ( QS. An-Nur; 61 )….

Padahal tidak apa-apa disini menurut tatacara normalnya, bukan tidak apa-apa

untuk meninggalkan shalat. Sehingga ia merasa aman untuk meninggalkan shalat,

padahal jika ia mati saat itu juga, ia termasuk orang kafir dan ia akan menjadi

golonganku. Bagaimana engkau bisa bahagia wahai Muhammad, sedangkan saya bisa

memurtadkan seperenam dari ummatmu ?”

“Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?

Jawab Iblis:

“Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang

menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia

supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata

Jibril a.s, “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat.”

Yang kedua umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha

dengan karunia Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan.

Yang ketiga umatmu seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta

dihilangkan amal akhirat. Maka akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya,

aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti

kehendakku. Jadi dia senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu,

tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak

beribadat.

Lalu aku goda agar minta kaya terlebih dahulu, dan apabila diizinkan Allah dia

menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang

tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar

dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak

merebut dunia harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada

yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan

perempuan pelacur.”

“Siapa yang serupa dengan engkau?”

Jawab Iblis:

“Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam.”

“Siapa yang mencahayakan muka engkau?”

Jawab Iblis:

“Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji.”

“Apakah rahasia engkau kepada umatku?”

Jawab Iblis:

“Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung

syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia

sadari.”

“Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?”

Jawab Iblis:

“Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung

syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu

dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi

anak maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan,

durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika

mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya.

Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang.”

“Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?”

Jawab Iblis:

“Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis

menyesal akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu’, maka

padamlah marahnya.”

“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”

Jawab Iblis:

“Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu

ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri,

bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu.”

“Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?”

Jawab Iblis:

“Orang yang tidur telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu subuh tetapi

menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua

pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat.”

“Apakah jalan yang membinasakan engkau?”

Jawab Iblis:

“Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui

orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Quran dan sholat malam.”

“Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?”

Jawab Iblis:

“Orang yang duduk di dalam masjid serta beriktikaf di dalamnya”

“Apa lagi yang memecahkan mata engkau?”

Jawab Iblis:

“Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu

makan pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda, ‘Syurga

itu di bawah tapak kaki ibu’

“ Lalu siapa lagi yg paling engkau benci?”

“ Orang alim yg wara dan menjaga sabarnya”.

“Siapa lagi?”

“Orang fakir yg senntiasa bersabar, tidak pernah mengeluh kepda siapapun dan

tidak pernah mengeluh dgn kesusahan yg dialaminya”

“Lalu darimana engkau tahu kalau ia bersabar?”

“Wahai Muhammad, bila ia masih dan pernah mengeluhkan kesusahannya kepada

makluk yg sama dengannya selama tiga hari, maka Allah tidak akan mencatat

perbuatannya dalam kelompok orang2 yg sabar”.

“Lalu siapa lagi wahai iblis?”

“Orang kaya yang bersyukur’.

“ Lalu apa yg bisa memberitahu kepadamu bahwa ia bersyukur?”

“ Bila saya melihatnya ia mengambil kekayaanya dari apa saja yg dihalalkan dan

menyalurkan kemudian disalurkan pada tempatnya”.

“ Wahai makluk terkutuk,siapa teman dudukmu?”.

:“Orang yg suka makan riba”.

“Siapa teman dekatmu?”

:“ Orang yg gemar berzina”.

“Siapa teman tidurmu?”

:“orang yg pemabuk”.

“Siapa tamumu?”.

:“Pencuri”.

“Siapa utusanmu?”

:“ Dukun, peramal dan tukang sihir”.

“ Apa yg menyenangkan pandangan matamu?”

:“ Orang yg gampang bersumpah dengan Talak kpd istrinya”

“ Siapa kekasihmu?”

:“ Orang yg meninggalkan sholat jumat?”

“ Wahai makluk terkutuk, apa yg menyebabkan punggungmu patah?”

:“ Suara ringkik kuda dan suara mulut para mujahid yg berperang dijalan Allah”.

“ Apa yg membuat tubuhmu meleleh?”

: “ Tobatnya orang yg benar2 bertobat”

“ Apa yg membuat hatimu panas?”

:“ Orang yg beristghfar kepada Allah, baik siang maupun malam”.

“ Apa yg membuatmu merasa malu dan hina?”

:“ Sedekah umatmu secara rahasia. Dimana sedekah tangan kanannya tidak

diketahui oleh tangan kirinya”.

“ Apa yg menyebabkan matamu buta?”

:“ Sholat sunnah sebelum subuh”.

“ Apa yg membuat pecah kepalamu?”

:“ Sholat berjamaah”.

“ Siapa orang yg bisa membahagiakanmu?”

:“ Orang yg meninggalkan sholat. Dialah yang paling dekat kepadaku ketika kelak

di neraka. Aku menggandeng tangannya dan dia menggandeng tanganku”.

“ Apa yg menyita pekerjaanmu?”

:“ Majlis taklim dan majlis dzikir”.

“ Bagaimana engkau makan?”

:“ Dengan jemari kiri dan tangan kiriku”.

“ Dimana engkau berteduh ketika panas?”

:“ Dibawah kuku manusia”.

“ Berapa kebutuhan yg engkau minta kepada Allah?”

:“ Sepuluh macam”

“ Apa saja itu whai makluk terkutuk?”

“ Saya meminta agar bias berserikat dgn anak cucu adam dalam harta dan kekayaan

mereka. Akhirnya Allah mengijinkanku berserikat dala kelompok mereka. “ Dan

berserikatlah mereka pada harta dan anak-anak dan berilah mereka janji. Dan

tidak ada yg dijanjikan kepada mereka melainkan tipuan belaka”. ( QS.Al-Isra;

64 )

Setiap harta yg tidak dikeluarkan zakat, maka saya akan ikut memakannya. Saya

juga makan makanan yg bercampur riba dan makanan haram yg tidak dimintakan

perlindungan kepada Allah ketika mereka memakannya. Saya meminta agar saya

punya rumah, maka kamar mandi dan tempat manusia membuang hajat adalah kamarku.

Saya memohon agar saya punya masjid, maka pasar adalah masjidku. Saya meminta

agar saya punya Alquran, maka syair2 lagu yg membuat lupa kepada Allah adalah

Qur’anku. Saya meminta agar saya punya adzan, maka musik dan bunyi2an adalah

adzanku. Saya mohon agar punya tempat tidur, maka orang mabuk adalah tempat

tidurku. Saya meminta diberi teman2 dekat, maka orang yg menginfakkan hartanya

utk kemaksiatan adalah teman dekatku. “ sungguh para pemboros2 itu adalah

saudara setan dan setan itu adalah yg sangat ingkar kepada Tuhannya”. ( QS.

Al-Isra; 27 ).

Kemudian rasulullah berkata,” Wahai iblis terkutuk, seandainya tidak setiap apa

yg engkau ucapkan itu didukung oleh ayat-ayat dari kitab Allah, tentu aku tidak

akan membenarkanmu”.

Lalu iblis berkata,” Wahai Muhammad, saya memohon kepada Allah agar saya bisa

melihat anak cucu adam sedangkan mereka tidak melihatku. Kemudian Allah

menjadikanku bisa mengalir melalui aliran darah mereka. Diriku bisa berjalan

sesuai kehendakku didalam tubuh manusia dengan cara apapun. Sesungguhnya orang

yg mengikutiku lebih banyak dari pada yang mengikutimu”.

Iblis melanjutkan, “Saya memiliki anak bernama Atamah. Ia akan kecing dimata

ummatmu sehingga mereka tertidur dan akhirnya meninggalkan sholat isya’, itu

adalah karena perintahku. Saya juga punya anak bernama Mutaqadhi, tugasnya

membangkitkan keinginan umatmu utk memamerkan harta kelebihannya sehingga Allah

akan membatalkan 99 dari 100 pahala untuknya. Kemudian anak saya yg lain adalah

Kuhyal, ia bertugas mengusapi celak mata umatmu ketika berada di Majlis Taklim

dan ketika shalat jumat, sehingga dia tertidur dan tidak mendengarkan khatib

sehingga hilanglah pahalanya”.

“ Setiap kali ada perempuan yg keluar rumah tanpa suami dan mahramnya, maka ada

pasukanku yg mengikutinya. Mereka akan duduk di pinggulnya, di buah dadanya, di

bibirnya, di kukunya, dan di lain tempat yg membuat perempuan itu menarik

secara dunia. Sehingga dia menabur maksiat yg siap disantap oleh para pemuda.

Lain halnya dengan umatmu yg berjilbab dan mengulurkan kain ke dadanya, tentu

saya menggodanya tidak lewat cara itu, karena tubuhnya tertutup rapat sangat

sulit buat saya kalau masih memakai cara itu”.

Iblis terdiam sesaat memperhatikan raut wajah rasul, kemudian melanjutkan,”

Wahai Muhammad, sebenarnya saya tidak bisa menyesatkan sedikitpun. Akan tetapi

saya hanya bisa menggangu dan menghiasi serta membiski pikiran umatmu dan

memberikan janji-janji palsu. Seandainya saya memiliki kemampuan utk

menyesatkan, tentu saya tidak akan membiarkan segelintir manusia di muka bumi

ini masih sempat mengucapkan syahadat. Tidak ada lagi orang yg shalat dan

puasa”.

“Sebagaimana engkau wahai Muhammad, engkau tidak berhak memberikan hidayah

sedikitpun kepada siapapun. Akan tetapi tugasmu sama dengan tugasku yaitu

mengajak. Engkau adalah utusan dan penyampai amanat dari Allah. Andaikan engkau

mempunyai kemampuan untuk member hidayah, tentu engkau tidak akan membiarkan

segelintir orang kafirpun di muka bumi ini. Engkau hanyalah sebagaimana (

Hujjah ) terhadap makhlukNya. Sementara saya hanyalah menjadi sebab celakanya

manusia”.

Kemudian Rasulullah bersabda,” Wahai Abu Murrah ( Julukan Iblis ), apakah

engkau masih ingin bertobat dan kembali kepada Allah, sementara saya akan

menjaminmu masuk surga yang tinggi?”.

Iblis menjawab,” Wahai Muhammad, ketentuan adanya aku adalah untuk mempertegas

adanya engkau, begitu sebaliknya. Itulah hukum yang sudah ditetapkan Allah dan

aku menikmatinya. Ketentuan telah memutuskan dan qalam pun telah habis di

firmankan dengan apa yg terjadi seperti ini hingga hari kiamat nanti. Maka Maha

Suci Allah yg telah menjadikan engkau tuan para Nabi dan Khatib para penduduk

surga. Sementara diriku dijadikan tuan orang-orang celaka dan Khatib para

penduduk neraka. Saya adalah makhluk celaka dan terusir. Ini adalah akhir dari

apa yang saya beritahukan kepada engkau, dan saya mengatakan sejujurnya tanpa

kebohongan. Maka ijinkan sekarang saya pergi dari kalian”.

Iblispun melangkah keluar pintu. Satu langkah dari pintu maka tubuhnya berubah

menjadi asap putih dan hilang tak berbekas.

Kemudian rasulullah berkata kepada semua sahabatnya,” Ini adalah yg pertama dan

terakhir kalinya ia ( Iblis ) berkata jujur”.

Demikian renungan ini semoga bermanfaat buat kita semua.

Wassalam wr.wb

Abu Hurairoh

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar