Enteng dan Remeh


يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ

“Alloh menghendaki kemudahan pada kalian dan tidak menghendaki kesulitan”. Betapa maha welas asihnya Alloh kepada kita hamba-hambanya.Dan dia maha tahu bahwa manusia memang penuh dengan kelemahan

Kita ingat kisah ketika Nabi Muhammad menerima perintah sholat ketika mi’raj. B…erapa sholat yang di wajibkan? Lima puluh kali sehari semalam.Tapi melalui tawar menawar antara rosululloh dengan tuhannya, kemudian kewjiban sholat itu berkali-kali di korting yang akhirnya tinggal lima. Namun Alloh berfirman

هِيَ خَمْسٌ وَهِيَ خَمْسُونَ

“bahwa yang lima ini nilainya sama dengan yang lima puluh” yang pertama kali diwajibkan.


Adanya skenario tawar menawar itu bukannya Alloh tidak tahu akan kemampuan manusia, tapi untuk memperlihatkan kewelas asihanNya kepada kita manusia yang penuh dengan kelemahan. Dalam Al Qur’an berkali-kali Alloh memfirmankan

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا

“Alloh tidak membebani seseorang diluar kemampuan orang tersebut”.

Untuk bertaqwa kepada Alloh pun Dia memfirmankan


فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Bertaqwalah kepada Alloh sepanjang yang kalian mampu”.

Betapa Alloh telah menjadikan agama ini mudah dan ringan. Maka tidak sepatutnya Apa yang telah dimudahkan Alloh ini kita perberat sendiri, untuk diri kita maupun untuk orang lain. Apa yang mudah jangan di buat sulit, apa yang ringan jangan dibuat berat.

Rosululloh pun bersabda

يَسِّرُوا وَلَا تُعَسِّرُوا

Make it easy, mudahkanlah, jangan membuat sulit. Gembirakanlah, jangan kalian membuat orang lari.

oo..jadi kalau begitu agama itu mudah? Ya memang mudah. Kalau begitu agama itu enteng? Ya memang enteng. Kalau begitu kita anggap enteng saja. Jangan!! Kalau menganggap enteng yang artinya meremehkan itu bahaya, itu akan menjadi preseden yang jelek.

Contohnya: seseorang yang di kala rosululloh dan para sohabatnya melakukan sujud tilawah, yang sebenarnya hukumnya adalah sunnah, yang kalaupun orang tidak melakukannya tidak dosa, tapi karena orang tersebut meremehkan, menganggap enteng dan tidak ada rasa ta’dzim pada sya’irulloh, malah mengatakan “buat apa pake sujud segala skedar membuat dahi kotor aku bgini sajalah..”sambil dia usapkan telapak tangannya ketanah kemudian di usapkan ke dahinya. Ternyata perbuatan menganggap enteng masalah agama ini membawa orang tersebut pada mati dalam kekufuran. Na’udzubillahi min dzaalik.

Maka jangan coba-coba menyimpang dari jalan Alloh, karena orang yang berani menyimpang dari jalan Alloh, akhirnya akan menyimpang lebih jauh lagi


فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ

Seperti orang yang bermula malas ngaji atau ibadah, lalu dia merasa bahwa tanpa ngaji atau ibadah tak ada masalah, malah merasa lho kok enak, akhirnya untuk memulai lagi mengaji dan ibadah timbul rasa malu, malu untuk memulai kembali menjadi orang baik, itu berarti racun Syetan sudah memenuhi aliran darahnya

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar