Ibu yang menghadapi Anak

Setiap wanita pasti ingin menjadi ibu yang baik untuk anak-anak mereka. Tidak hanya sebagai orang tua, seorang ibu pasti ingin menjadi sahabat terbaik bagi putra-putrinya. Hanya saja, emosi yang naik turun bisa menyebabkan seorang ibu tanpa sadar memarahi putra-putri mereka.

Ada saat di mana anak Anda melakukan kesalahan yang tidak pantas atau membuat Anda kesal. Sebagai orang tua sudah seharusnya Anda bertindak, tetapi memarahi mereka dalam balutan emosi tidak akan menyelesaikan masalah. Maksud baik Anda untuk mendidik mereka tidak akan mencapai tujuannya, bisa jadi emosi Anda justru akan membuat anak tertekan dan menjauh dari Anda.

Ikuti tips di bawah ini untuk menekan emosi saat menghadapi anak Anda.

Tarik Napas

Ketika tahu bahwa anak Anda melakukan kesalahan, daripada melotot, atur napas Anda. Tarik napas dalam, lalu hembuskan. Lakukan berulang kali sampai Anda merasa siap untuk menghadapi anak Anda. Menghirup napas dalam dapat meredakan ketegangan Anda.

Samakan Tinggi

Sebelum mengatakan sesuatu kepada anak Anda, samakan tinggi tubuh Anda dengannya. Bisa dengan berlutut atau mengajaknya duduk berhadapan dengan Anda. Cara ini dilakukan agar anak Anda tidak merasa diintimidasi. Dengan menyamakan tinggi badan Anda dengannya, anak akan merasa lebih dihargai dan tidak canggung untuk berbagi cerita mengenai kesalahan yang telah dia lakukan.

Pasang Wajah Bersahabat

Wajah orang yang sedang marah adalah wajah yang menyeramkan. Anda pasti tidak ingin menunjukkan wajah monster di depan anak Anda. Jadi, pasang wajah yang ramah dan bersahabat. Mungkin akan sulit bila Anda sedang diselimuti emosi, tetapi cobalah untuk membentuk senyum di bibir Anda. Dijamin, anak Anda tidak akan kabur atau mencoba berkelit dari kesalahannya saat menatap wajah Anda.

Ajak Bicara

Berbicara dua arah lebih menguntungkan daripada memarahi anak Anda. Tanyakan padanya segala informasi mengapa dia sampai berbuat nakal. Katakan saja bahwa Anda tidak suka dengan perbuatan nakalnya, berikan alasan yang jelas hingga dia mengerti bahwa tindakannya salah. Semua orang bisa berbuat salah, termasuk anak Anda, jadikan kenakalannya sebagai bahan pembelajaran agar dia tidak melakukan kesalahan yang sama. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, atur nada bicara Anda agar sama dengan anak Anda.

Beri Pelukan

Setelah berbicara dengannya, anak Anda bisa berpikir apa saja. Bisa jadi dia merasa bersalah telah mengecewakan Anda, atau justru tidak setuju dengan pendapat Anda. Pastikan bahwa anak Anda tahu bahwa yang Anda lakukan adalah untuk kebaikannya. Berikan sebuah pelukan sebagai tanda bahwa setelah kenakalannya, Anda masih menyayangi anak Anda.

Sumber: Putri

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar