Kebodohanku

 

“Ada dua nikmat yang kebanyakan mahusia itu terlupakan yaitu nikmat sehat dan sempat”, apakah ini yang sedang terjadi, ketika dua nikmat tersebut sedikit dicabut  manusia selalu mengeluh, akan tetapi ketika ada dua nikmat tersebut manusia beralasan, apakah ini yang diterangkan dalam Al-Qur’an “telah Aku (Allah) dalam keadaan rewel”. Ataukah ini hanya kebodohan saja yang sulit di hilangkan, karena telah menjadi kebiasaan yang sukar tuk dibendung.  Sebenarnya ini hanyalah masalah yang sepele, namun begitu berakibat besar di dunia dan di akhirat. Apakah ini perktaan orang bijak “tak ada sejarahnya orang jatuh tersandung gunung, adanya orang jatuh tersandung kerikil kecil”, inikah yang yang di katakan oleh rosulullah SAW “janganlah kalian meremehkan kecil-kecilnya dosa, karena itu akan menjadi titik hitam di dalam hati, ketika orang itu bertaubat, hilanglah titik itu, bila mengulangi bertambahlah titik itu… al-hadits”.

Apakah ini yang bisa menjadi titik terang iblis, syetan dan tentara-tentaranya mempengaruhi manusia dan jin masuk kedalam neraka mengajak pada jalan sesat. Dan apakah ini yang bisa membuat seorang ulama yang begitu faqih, alim, taqwa kepada Allah yang bernama Barsisho masuk dalam jurang dosa besar berzina dan sampai membunuh, bahkan bayinya.

Dan apakah ini yang membuat salah seorang sahabat nabi Tsa’labah di cap oleh Allah hatinya dengan hati munafik, sampai-sampai zakatnya pun tak pernah diterima.

Apakah ini akibat dari kurangnya rasa syukur dan mutawari’ (hati-hati) dari dosa yang menjerumuskan ke sifat meremekan yang akhirnya menutupi hati yang telah putih ini menjadi hitam nan kelam, tak mau menerima nasihat, perintah, larangan, sepertinya masih dalam keimanan, namun ternyata telah tersesat jauh tanpa sadar.

Ingatlah:

  • Bersyukur
  • Mengagungkan
  • Mempersungguh
  • Berdoa
  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar